Tahukah Anda
Bangsa Atheis yang Pernah Mencuri Hajar Aswad
Sejumlah umat Muslim berebut untuk mencium hajar aswad di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Foto: Antara.
Hajar Aswad adalah batu yang diyakini umat Islam sebagai batu mulia yang langsung turun dari surga dan mempunyai banyak keistimewaan. Diantaranya, seperti syafaat yang diberikan Hajar Aswad di Hari Kiamat nanti.
Hajar Aswad datang dengan mempuyai mata yang bisa melihat dan mulut yang dapat berbicara. Ia akan bersaksi siapa saja yang pernah menyentuh dan menciumnya dengan benar. (HR. Muttafaq Alaihi).
Namun tahukah kita bahwa suatu saat dahulu Hajar Aswad pernah dicuri orang selama 22 tahun? Seperti yang disebutkan Ibnu Katsir dalam Bidayah wa An-Nihayah, kisah tersebut terjadi sekitar tahun 278 H.
Diantara kalangan Qaramithah terdapat salah seorang musuh Allah, yaitu Raja Bahraih, Abu Thahir Qirmithi, dan Sulaiman bin Abi Sa’id yang memimpin pasukan untuk menyerang Baitullah. Mereka adalah kelompok Zindiq atheis pengikut filasafat dari Paris.
Orang-orang tidak menyadari bahwa hari Senin tersebut adalah Hari Tarwiyah, kecuali setelah Abu Thahir membawa 700 pengikutnya. Mereka masuk Masjidil Haram dan membabi buta membantai para jamaah haji di Tanah Haram.
Kemudian ia mendatangi Hajar Aswad dan memukulnya dengan alat pencongkel dan memecahnya. Kemudian ia mencongkelnya setelah shalat Ashar hari Senin tanggal 14 Dzulhijjah. Lantas ia kembali ke daerahnya (Bahrain) dengan membawa Hajar Aswad. Ia bermaksud menjadikan ibadah haji berada di tempatnya.
Namun niatnya itu ternyata membawa petaka, sebagaimana yang dialami pendahulunya, Abrahah. Ada yang mengatakan bahwa ada 40 unta yang mati saat membawa Hajar Aswad. Sedangkan pada saat dikembalikan, Hajar Aswad dibawa oleh seekor unta yang kurus.
Tempat Hajar Aswad di Ka’bah menjadi kosong. Orang-orang pun menempelkan tangan mereka di tempat tersebut untuk mencari barakah sampai Hajar Aswad dikembalikan ke tempatnya semula di Ka’bah, yaitu setelah kebinasaan Abu Thahir Qirmithi secara mengenaskan tahun 339H. Hajar Aswad berada di tangan Qirmithi dan para pengikutnya selama 22 tahun kurang empat hari.
Sumber: Republika
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Hannan Putra
Sumber: Keajaiban Hajar Aswad dan Maqam Ibrohim, Bidayah wa An-Nihayah Ibnu Katsir
Green Hilton Memorial Agreement Geneva 1963
Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia.
Perjanjian “The Green Hilton MemorialAgreement di Genva pada 14 November 1963
Dan, inilah perjanjian yang sering membuat sibuk setiap siapapun yang menjadi Presiden RI. Dan, inilah perjanjian yang membuat sebagian orang tergila-gila menebar uang untuk mendapatkan secuil dari harta ini yang kemudian dikenal sebagai “salah satu” harta Amanah Rakyat dan Bangsa Indonesia. Inilah perjanjian yang oleh masyarakat dunia sebagai Harta Abadi Ummat Manusia. Inilah kemudian yang menjadi sasaran kerja tim rahasia Soeharto menyiksa Soebandrio dkk agar buka mulut. Inilah perjanjian yang membuat Megawati ketika menjadi Presiden RI menagih janji ke Swiss tetapi tidak bisa juga. Padahal Megawati sudah menyampaikan bahwa ia adalah Presiden RI dan ia adalah Putri Bung Karno. Tetapi tetap tidak bisa. Inilah kemudian membuat SBY kemudian membentuk tim rahasia untuk melacak harta ini yang kemudian juga tetap mandul. Semua pihak repot dibuat oleh perjnajian ini.
Perjanjian itu bernama The Green Hilton Memorial Agreement Geneva. Akta termahal di dunia ini diteken oleh John F Kennedy selaku Presiden AS, Ir Soekarno selaku Presiden RI dan William Vouker yang mewakili Swiss. Perjanjian segitiga ini dilakukan di Hotel Hilton Geneva pada 14 November 1963 sebagai kelanjutan dari MOU yang dilakukan tahun 1961. Intinya adalah, Pemerintahan AS mengakui keberadaan emas batangan senilai tak kurang dari 57 ribu ton yang terdiri dari 17 paket emas dan pihak Indonesia menerima batangan emas itu menjadi kolateral bagi dunia keuangan AS yang operasionalisasinya dilakukan oleh Pemerintahan Swiss melalui United Bank of Switzerland (UBS). Kesepakatan ini berlaku tiga tahun kemudian alias 14 November 1965 (gambar di atas hanya salah satu dari sekian lembar perjanjian).
Pada dokumen lain yang tidak dipublikasi disebutkan, atas penggunaan kolateral tersebut AS harus membayar fee sebesar 2,5% setahun kepada Indonesia. Hanya saja, ketakutan akan muncul pemimpinan yang korup di Indonesia, maka pembayaran fee tersebut tidak bersifat terbuka. Artinya hak kewenangan pencairan fee tersebut tidak berada pada Presiden RI siapapun, tetapi ada pada sistem perbankkan yang sudah dibuat sedemikian rupa, sehingga pencairannya bukan hal mudah, termasuk bagi Presiden AS sendiri.
Account khusus ini dibuat untuk menampung aset tersebut yang hingga kini tidak ada yang tau keberadaannya kecuali John F Kennedy dan Soekarno sendiri. Sayangnya sebelum Soekarno mangkat, ia belum sempat memberikan mandat pencairannya kepada siapapun di tanah air. Malah jika ada yang mengaku bahwa dialah yang dipercaya Bung Karno untuk mencairkan harta, maka dijamin orang tersebut bohong, kecuali ada tanda-tanda khusus berupa dokumen penting yang tidak tau siapa yang menyimpan hingga kini. Demikianlah dokumen penting yang penulis baca dan hasil wawancara penulis dengan nara sumber dengan para tetua di dalam negeri dan wawancara dengan narasumber di Belanda, Prancis, Jerman, Singapura, Malaysia dan Hong Kong.
Bagi AS, perjanjian Green Hilton adalah perjanjian terbodoh bagi AS, karena AS mengakui aset tersebut yang sebetulnya merupakan harta rampasan perang. Menurut dokumen yang penulis baca. Harta tersebut berasal dari sitaan AS ketika menaklukkan Jerman dalam perang dunia. Jerman juga mengakui bahwa harta tersebut disita Jerman ketika menyerang Belanda. Belanda pun mengakui bahwa harta tersebut merupakan rampasan harta yang dilakukan VOC ketika menjajah Indonesia.
Berdasarkan fakta yang dijumpai di lapangan, harta ini sudah pernah mau dicairkan pada 1986-1987 tapi gagal, lalu ada percobaan lagi awal 2000, juga gagal. Kini, ketika krisis menerpa AS dan dunia yang hampir membunuh sebagian besar rakyat AS, pemerintah Obama mencoba meyakinkan dunia melalui titah Puas di Vatikan bahwa AS berhak mencairkan harta ini. Atas dasar untuk kepentingan ummat manusia, agaknya hati Vatikan mulai luluh. Konon kabarnya, Vatikan telah memberikan restu itu tanpa mengabaikan bantuan kepada rakyat Indonesia.
Menurut sebuah sumber di Vatikan, ketika Presiden AS menyampaikan niat tersebut kepada Vatikan, Puas sempat bertanya apakah Indonesia telah menyetujuinya. Kabarnya, AS hanya memanfaatkan fakta MOU antara negara G-20 di Inggris dimana Presiden Indonesia SBY ikut menandatangani suatu kesepakatan untuk memberikan otoritas kepada keuangan dunia IMF dan World Bank untuk mencari sumber pendanaan alternatif. Konon kabarnya, Vatikan berpesan agar Indonesia diberi bantuan. Mungkin bantuan IMF sebesar USD 2,7 milyar dalam fasilitas SDR (Special Drawing Rights) kepada Indonesia pertengahan tahun lalu merupakan realisasi dari kesepakatan ini, sehingga ada isyu yang berkembang bahwa bantuan tersebut tidak perlu dikembalikan. Oleh Bank Indonesia memang bantuan IMF sebesar itu dipergunakan untuk memperkuat cadangan devisa negara. Penulis pikir DPR RI harus ikut mengklarifikasi soal status uang bantuan IMF ini.
Kalau benar itu, maka betapa nistanya rakyat Indonesia. Kalau benar itu terjadi betapa bodohnya Pemerintahan kita dalam masalah ini. Kalau ini benar terjadi betapa tak berdayanya bangsa ini, hanya kebagian USD 2,7 milyar. Padahal harta tersebut berharga ribuan trilyun dollar AS. Aset itu bukan aset gratis peninggalan sejarah, aset tersebut merupakan hasil kerja keras nenek moyang kita di era masa keemasan kerajaan di Indonesia. Sebab dulu, beli beras saja pakai balokan emas sebagai alat pembayarannya. Bahkan kerajaan China membeli rempah-rempah ke Indonesia menggunakan balokan emas.
Lalu bagaimana nasib tersebut, kita sebagai bangsa yang besar masih perlu mengkaji lebih lanjut. Pemerintah bersama rakyat perlu membentuk Tim Besar dan lobby yang besar ditingkat internasional untuk menduduk kembali soal harta yang disepakati dalam The Green Hilton Memorial Agreement ini. Karena ini sudah menjadi fakta sejarah yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Pemerintahan SBY tidak bisa melakukan penyelidikan harta ini secara diam-diam dan hanya kalangan terbatas. Sebab harta ini milik rakyat dan bangsa Indonesia. Bukan milik pribadi Bung Karno. Keberhasilan lobby politik Bung Karno yang luar biasa ini harus diteruskan dan jangan dimentahkan begitu saja.
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on Green Hilton Memorial Agreement Geneva 1963 )
Kerajaan Islam Pertama di Asia Tenggara Tanggal 1 Muharram 225 H (840 M) : Hanya 2 abad setelah wafat Rasulullah SAW
oleh : Amin Farazala Al Malaya
Pengaruh Iran terhadap Indonesia kebanyakan dalam bidang kebudayaan, kesusastraan, pemikiran, dan tasawuf. Pada kenyataannya, kebudayaan bangsa Iran cukup berpengaruh terhadap seluruh dunia. Masyarakat Iran, setelah menerima agama Islam, banyak menemukan keahlian dalam semua bidang ilmu keislaman, yang tidak satu pun dari bangsa lainnya yang sampai kepada derajat tersebut.
Secara khusus, kecintaan bangsa Iran kepada Ahlulbait tidak ada bandingannya. Melalui tasawuf dan kebudayaan Islam, kecintaan tersebut menyebar ke negeri-negeri Islam lainnya, dan karena itulah kebudayaan Iran pun dikenal. Mengenai Ahlubait, orang-orang Iran memiliki cara khusus untuk mengenang peristiwa pembantaian Imam Husain as pada bulan Muharram. Peristiwa ini, atau yang dikenal sebagai tragedi Karbala, adalah sebuah pentas kepahlawanan dunia, yang telah mempengaruhi kebudayaan bangsa-bangsa non-Muslim.
Kisah kepahlawanan ini sudah berabad-abad selalu menjadi inspirasi dan tema penting bagi para penyair dan pemikir Iran. Ia juga merupakan episode sejarah yang penting dalam khzanah ajaran Syi’ah dan Sunah, dan bahkan kesusastraan dunia.
Dalam syi’ah, kecintaan kepada Ahlulbait merupakan kecenderungan yang abadi. Tanpa kecintaan ini, agama akan kosong dari ruh cinta. Bahkan, sebagian orang berkeyakinan bahwa apabila tidak memiliki rasa cinta kepada Ahlulbait, maka seseorang telah keluar dari Islam. Budaya cinta kepada Ahlulbait, yang merupakan bagian dari pemikiran dan tradisi bangsa Iran, telah membekas diseluruh negeri Islam. Hal ini terkadang juga disebut sebagai pengaruh mazhab Syi’ah yang tampak pada kebudayaan Indonesia dan kaum Muslim dunia.
Kebudayaan Iran memiliki pengaruh yang cukup penting terhadap kebudayaan Indonesia. Hal itu menunjukan bahwa sejak dahulu telah terjalin hubungan antara Iran dan Indonesia sehingga berpengaruh sangat kuat terhadap kebudayaan, tasawuf, dan kesusastraan. Meskipun mayoritas Muslim di Indonesia bermazhab Syafi’i, penelitian menunjukan bahwa kecintaan Muslim Indonesia kepada Ahlulbait karena pengaruh orang-orang Iran.
Pengaruh Iran terhadap Indonesia kebanyakannya tampak dalam bentuk kebudayaan dan kesusastraan. Sejarah mencatat bahwa, di samping orang-orang Arab dan orang-orang Islam dari India, orng-orang Iran memiliki peran yang penting dalam perkembangan Islam di Indonesia dan negeri-negeri Timur Jauh lainnya.
Ada dugaan bahwa sebagian besar raja di Aceh bermazhab Syi’ah. Dimungkinkan pada masa awal perkembangan Islam disini, fikih Syi’ah-lah yang berlaku.
Catatan sejarah tertua adalah berdirinya kerajaan Perlak I (Aceh Timur) pada tanggal 1 Muharram 225 H (840 M). Hanya 2 abad setelah wafat Rasulullah, salah seorang keturunannya yaitu Sayyid Ali bin Muhammad Dibaj bin Ja’far Shadiq hijrah ke kerajaan Perlak. Ia kemudian menikah dengan adik kandung Raja Perlak Syahir Nuwi. Dari pernikahan ini lahirlah Abdul Aziz Syah sebagai Sultan (Raja Islam) Perlak I. Catatan sejarah ini resmi dimiliki Majelis Ulama Kabupaten Aceh Timur dan dikuatkan dalam seminar sebagai makalah ‘Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh’ 10 Juli 1978 oleh (Alm) Professor Ali Hasymi.
Untuk menggenapi informasi maklah ini , saya membaca lebih dari 1000 judul buku ditulis oleh penulis dalam dan luar negeri.
Dinasti Umayyah dan Abbasiyah sangat menentang aliran Syi’ah yang dipimpin oleh keturunan Ali bin Abu Thalib yang juga menantu Rasulullah SAW. Oleh karena itu, tidak mengherankan aliran Syi’ah pada era dua dinasti ini tidak mendapatkan tempat yang aman. Karena jumlahnya minoritas, banyak penganut Syi’ah terpaksa harus menyingkir dan wilayah yang dikuasai oleh dua dinasti tersebut.
Kesultanan Perlak merupakan kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada tanggal 1 Muharam 225 H atau 804 M. Kesultanan ini terletak di wilayah Perlak, Aceh Timur, Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia.
Kesultanan Peureulak adalah kerajaan Islam di Asia Tenggara yang berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur, Aceh sekarang antara tahun 840 sampai dengan tahun 1292.
Perlak atau Peureulak terkenal sebagai suatu daerah penghasil kayu perlak, jenis kayu yang sangat bagus untuk pembuatan kapal, dan karenanya daerah ini dikenal dengan nama Negeri Perlak. Hasil alam dan posisinya yang strategis membuat Perlak berkembang sebagai pelabuhanniaga yang maju pada abad ke-8, disinggahi oleh kapal-kapal yang antara lain berasal dari ArabdanPersia. Hal ini membuat berkembangnya masyarakat Islam di daerah ini, terutama sebagai akibat perkawinan campur antara saudagar muslim dengan perempuan setempat.
Ada banyak kerajaan Islam di Indonesia. Tentu ini adalah salah satu faktor yang menjadikan Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia. Dari sekian banyak kerajaan, kerajaan Islam yang pertama di Indonesia adalah Kerajaan Perlak yang berlokasi di Aceh Timur, daerah Perlak di Aceh sekarang. Ada sedikit yang ganjal di sini. Dalam buku-buku teks pelajaran di sekolah, disebutkan kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Kerajaan Samudera Pasai
Kesultanan Perlak adalah kerajaan islam pertama di Nusantara, kerajaan ini berkuasa pada tahun 840 hingga 1292 Masehi di sekitar wilayah Peureulak atau Perlak. Kini wilayah tersebut masuk dalam wilayah Aceh Timur, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
.
Perlak Merupakan Suatu daerah penghasil kayu perlak, adalah kayu yang digunakan sebagai bahan dasar kapal. Posisi strategis dan hasil alam yang melimpah membuat perlak berkembang sebagai pelabuhan niaga yang maju pada abad VIII hingga XII. sehingga, perlak sering disinggahi oleh Jutaan kapal dari arab, persia, gujarat, malaka, cina, serta dari seluruh kepulauan nusantara. karena singgahannya kapal-kapal asing itulah masyarakat islam berkembang, melalui perkawinan campur antara saudagar muslim dengan perempuan setempat.
Kerajaan Perlak merupakan negeri yang terkenal sebagai penghasil kayu Perlak, yaitu kayu yang berkualitas bagus untuk kapal. Tak heran kalau para pedagang dari Gujarat, Arab dan India tertarik untuk datang ke sini. Pada awal abad ke-8, Kerajaan Perlak berkembang sebagai bandar niaga yang amat maju. Kondisi ini membuat maraknya perkawinan campuran antara para saudagar muslim dengan penduduk setempat. Efeknya adalah perkembangan Islam yang pesat dan pada akhirnya munculnya Kerajaan Islam Perlak sebagai kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara.
.
Fakta menyebutkan Perlak lebih dulu ada daripada Samudera Pasai. Kerajaan Perlak muncul mulai tahu 840 M sampai tahun 1292 M. Bandingkan dengan kerajaan Samudera Pasai yang sama-sama mengambil lokasi di Aceh. Berdiri tahun 1267, Kerajaan ini akhirnya lenyap tahun 1521. Entah mengapa dalam buku-buku pelajaran, tertulis secara jelas kerajaan Samudera Pasai-lah kerajaan Islam yang pertama di Indonesia. Sebuah kesengajaan….
Telah menjadi catatan para ahli sejarah dan ilmuan terutama Abu Ishak Al-Makarany Pasy bahwa kerajaan Islam-I-Asia Tenggara adalah telah didirikan di Peureulak dengan Ibukotanya, Bandar Khalifah.
Menurut penelitian para ahli sejarah, diketahui bahwa sebelum datangnya Islam pada awal abad ke 7 M, Dunia Arab dengan Dunia Melayu-Sumatra sudah menjalin hubungan dagang yang erat sejak 2000 tahun SM atau 4000 tahun lalu. Hal ini sebagai dampak hubungan dagang Arab-Cina melalui jalur laut yang telah menumbuhkan perkampungan, Persia, Hindia dan lainnya di sepanjang pesisir pulau Sumatera.
Letak geografis daerah Aceh sangat strategis di ujung barat pulau Sumatra, menjadikan wilayah Aceh sebagai kota pelabuhan persinggahan yang berkembang pesat, terutama untuk mempersiapkan logistik pelayaran berikutnya dari Cina menuju Persia ataupun Arab dengan menempuh samudra luas. Salah satu kota perdagangan pada jalur tersebut adalah Jeumpa dengan komuditas unggulan seperti kafur, yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan
.
Jeumpa Aceh adalah sebuah wilayah yang keberadaannya pada sekitar abad ke 7 Masehi yang terletak di sekitar daerah perbukitan mulai dari pinggir sungai Peudada di sebelah barat sampai Pante Krueng Peusangan di sebelah timur. Istana penguasa Jeumpa terletak di desa Blang Seupeueng yang dipagari di sebelah utara, sekarang disebut Cot Cibrek Pintoe Ubeuet.
Masa itu desa Blang Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan kota bandar pelabuhan besar, yang terletak di Kuala Jeumpa. Dari Kuala Jeumpa sampai Blang Seupeueng ada sebuah alur yang besar, biasanya dilalui oleh kapal-kapal dan perahu-perahu kecil. Alur dari Kuala Jeumpa tersebut membelah Desa Cot Bada langsung ke Cot Cut Abeuk Usong atau ke “Pintou Rayeuk” (pintu besar)
.
Menurut legenda yang berkembang di sekitar Jeumpa, sebelum kedatangan Islam di daerah ini sudah berdiri salah satu Kerajaan Hindu Purba Aceh yang dipimpin turun temurun oleh seorang Meurah dan negeri ini sudah dikenal di seluruh penjuru dan mempunyai hubungan perdagangan dengan Cina, India, Arab dan lainnya.
SEBELUM ISLAM, ACEH BERADA DALAM KEKUASAAN ORANG ORANG HiNDU DARi GUJARAT, BEGiTU JUGA MEURAH PERLAK (YANG TiDAK PUNYA KETURUNAN) JUGA BERAGAMA HINDU
Adapun catatan-catatan berkaitan menyebut Maharaja Salman datang ke Aceh atau lebih tepat ke wilayah Jeumpa dianggarkan pada tahun 777 Masihi. Kedatangan rombongan 100 orang pendakwah ke Perlak yang diketuai Nakhoda Khalifah pula dikatakan berlaku sekitar 804 Masihi. Catatan turut menyebut Maharaja Salman telah berkahwin dengan Puteri Mayang Seludang daripada Jeumpa.
datanglah rombongan dakwah dari Persia yang salah satu anggotanya adalah pemuda tampan yang dikenal dengan Maharaj Syahriar Salman al-Farisi atau Sasaniah Salman Al-Farisi sebagaimana disebut dalam Silsilah keturunan Sultan-Sultan Melayu, yang dikeluarkan oleh Kerajaan Brunei Darussalam dan Kesultanan Sulu-Mindanao
Seorang Putra dari Dinasti Sasanit Pangeran Salman meninggalkan Tanah Airnya menuju timur jauh dengan dan Asia Tenggara untuk berniaga dan berdakwah dengan kapal dagangnya.
Maharaja Salman dikatakan mendapat 4 orang putera – Syahir Nuwi, Syahir Tanwi, Syahir Pauli, Syahir Dauli – dan seorang puteri, Tansyir Dewi juga dikenali sebagai Makhdum Tansyuri. Puteri inilah yang kemudian berkahwin dengan Ali bin Muhammad daripada rombongan Nakhhoda Khalifah. Anak dari hasil perkahwinan ini diangkat menjadi Sultan Sayyid Maulana Abdul Aziz yang diisytiharkan sebagai Sultan pertama kerajaan Islam Perlak pada tahun sekitar 840 Masihi.
Ada pihak membuat telahan bahawa Maharaja Salman adalah seorang Ahlul Bait dari keturunan Saidina Hussein AS, cucu lelaki kedua Nabi Muhammad SAW. Alasan yang digunakan adalah kerana anak-anak Salman memakai gelaran Syahir atau Syahri di pangkal nama dan ini bersamaan dengan gelaran Syahri yang ada pada Puteri Syahribanun, isteri Saidina Hussein, puteri raja terakhir empayar Parsi (dimasukkan ke dalam wilayah jajahan Islam selepas dikalahkan oleh angkatan tentera yang dikirim oleh Saidina Umar). Ini tidak mustahil memandangkan pada tahun 777 Masihi, sudah ada 4 generasi keturunan Saidina Hussein. Ketika itu sudah hidup seorang Ahlul Bait terkenal, Imam Muza al-Khazim bin Ja’afar as Sadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Saidina Hussein sebagai bandingan. Namun menyatakan seseorang itu sebagai Ahlul Bait hanya berdasarkan pangkal nama Syahir atau Syahri terasa begitu dangkal. Lagipun ia memang satu gelaran kebesaran yang digunakan bangsawan berketurunan Parsi sejak turun-temurun.
Sebagian ahli sejarah menghubungkan silsilah Pangeran Salman dengan keturunan dari Sayyidina Hussein ra cucunda Nabi Muhammad Rasulullah saw yang telah menikah dengan Puteri Maharaja Parsia bernama Syahribanun. Dari perkawinan inilah kemudian berkembang keturunan Rasulullah yang telah menjadi Ulama, Pemimpin Spiritual dan Sultan di dunia Islam, termasuk Nusantara, baik di Aceh, Pattani, Sumatera, Malaya, Brunei sampai ke Filipina dan Kepulauan Maluku.
Kisah kedatangan satu delegasi dagang dari Persia di Blang Seupeung, pusat Kerajaan Jeumpa yang ketika itu masih menganut Hindu Purba. Salah seorang anggota rombongan bernama Maharaj Syahriar Salman … Salman adalah turunan dari Dinasti Sassanid Persia yang pernah berjaya antara 224 – 651 Masehi
Saat pertama adalah tiba dan berlabuh di Bandar Jeumpa (Aceh Jeumpa) sekarang. Setelah kapal kembali pulang, Pangeran tidak ikut pulang dan terakhir terpikat dan kawin dengan Putri Jeumpa bernama Putri Mayang Seuleudang, Puteri dari penguasa jeumpa.
Jeumpa, ketika itu dikuasai Meurah Jeumpa. Maharaj Syahriar Salman kemudian menikah dengan putri istana Jeumpa bernama Mayang Seludang.. Menurut Silsilah Sultan Melayu dan Silsilah Raja Aceh, Putro Manyang Seulodong atau ada yang menyebutnya dengan Dewi Ratna Keumala adalah istri dari pangeran Salman, anak Meurah Jeumpa yang cantik rupawan serta cerdas dan berwibawa. Putro Jeumpa inilah yang telah mendukung karir dan perjuangan suaminya
.
Dikisahkan Pangeran Salman memasuki pusat kerajaan di kawasan Blang Seupeueng dengan kapal niaga dengan segala awak, perangkat dan pengawal serta muatannya yang datang dari Parsi untuk berdagang dan utamanya berdakwah mengembangkan ajaran Islam. Dia memasuki negeri Blang Seupeueng melalui laut lewat Kuala Jeumpa. Sang Pangeran sangat tertarik dengan kemakmuran, keindahan alam dan keramahan penduduknya. Selanjutnya beliau tinggal bersama penduduk dan menyiarkan agama Islam yang telah menjadi anutan nenek moyangnya di Parsia. Rakyat di negeri tersebut dengan mudah menerima ajaran Islam karena tingkah laku, sifat dan karakternya yang sopan dan sangat ramah. Apalagi beliau adalah seorang Pangeran dari negara maju Parsia yang terkenal kebesaran dan kemajuannya masa itu.
Keutamaan dan kecerdasan yang dimiliki Pangeran Salman yang tentunya telah mendapat pendidikan terbaik di Parsia negeri asalnya, sangat menarik perhatian Meurah Jeumpa dan mengangkatnya menjadi orang kepercayaan kerajaan. Karena keberhasilannya dalam menjalankan tugas-tugasnya, akhirnya Pangeran Salman dinikahkan dengan puteri penguasa jeumpa
Salman beserta rombongan melakukan perjalanan ke Asia Tenggara untuk menuju ke Selat Malaka, namun sebelum sampai ke sana, Pangeran Salman singgah di negeri Jeumpa dan akhirnya menikah dengan puteri Istana Jeumpa yang bernama Mayang Seludang. Pangeran Salman pun tidak meneruskan perjalanan dengan rombongannya ke Selat Malaka, malah sebaliknya ia hijrah ke Perlak setelah mendapat izin dari mertuanya Meurah Jeumpa.
Akibat dari perkawinan itu, Maharaj Syahriar Salman tidak lagi ikut rombongan niaga Persia melanjutkan pelayaran ke Selat Malaka. Pasangan ini memilih “hijrah” ke Perlak (sekarang Peureulak,red), sebuah kawasan kerajaan yang dipimpin Meurah Perlak.
Tiada berapa lama, atas restu Meurah Jeumpa, Pangeran Salman dan Puteri Mayang Seuleudang berangkat ke Negeri Peureulak, kedatangannya adalah diterima oleh Meurah Peureulak. Setelah baginda Meurah Peureulak berpulang ke rahmatullah, Baginda tidak mempunyai anak laki-laki.
Meurah Perlak tak punya keturunan dan memperlakukan “pengantin baru” itu sebagai anak. Ketika Meurah Perlak meninggal, wilayah Perlak diserahkan kepada Maharaj Syahriar Salman, sebagai penguasa Perlak yang baru. Perkawinan Maharaj Syahriar Salman dan Putri Mayang Seludang dianugerahi empat putra dan seroang putri; Syahir Nuwi, Syahir Dauli, Syahir Pauli, SyahirTanwi, dan Putri Tansyir Dewi.
Atas mufakat Pembesar-pembesar Negeri Peureulak serta rakyat, diangkatlah Pangeran Salman menjadi penguasa Peureulak yang baru. Dalam masa Baginda menjadi penguasa Peureulak, negeri menjadi makmur-rakyat sejahtera, ekonomi maju pesat karena hubungan perdagangan dan kapal-kapal asing ramai berdagang ke negeri Peureulak, terutama membeli hasil bumi dan rempah-rempah.
Rombongan dakwah yang terdiri dari pedagang dan keturunan raja raja Sasanid yang berdakwah datang dari Persia meneruskan perjalanan mereka ke Selat Malaka, akan tetapi seorang anggota rombongan bernama MAHARAJ SYAHRiAR SALMAN yang menikahi puteri PENGUASA JEUMPA yaitu Mayang Seludang memilih menetap di Perlak …
Pangeran Salman dan Puteri Mayang Seuleudang mempunyai 4 orang putra dan 1 putri, masing-masing adalah :
- Syahir Nuwi, kemudian menggantikan ayahnya jadi penguasa Peureulak.
- Syahir Tanwi (Puri), kemudian pulang ke negeri Ibunya Jeumpa dan diangkat menjadi penguasa Jeumpa, menggantikan kakeknya yang telah meninggal dunia.
- Syahir Puli, merantau ke Barat (Pidie, sekarang) kemudian di negeri itu diangkat menjadi penguasa Negeri Sama Indra (Pidie)
- Sayhir Duli, setelah dewasa merantau ke daerah negeri barat paling ujung (Banda Aceh, sekarang), karena kecakapannya diangkat menjadi penguasa Negeri Indra Pura (Aceh Besar, sekarang).
- Putri Maghdum Tansyuri
Mayang Seuludong bukan hanya berhasil menjadi pendamping suaminya tetapi juga berhasil menjadi seorang pendidik yang baik bagi anak-anaknya yang melanjutkan perjuangannya menyebarkan dakwah ajaran Islam. Ratu dikaruniai beberapa putra putri yang dikemudian hari menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam perjalanan sejarah pengembangan Islam di Asia Tenggara
Menurut Silsilah Sultan Melayu dan Silsilah Raja Aceh, beliau tidak lain adalah Putro Mayang Seulodong atau ada yang menyebutnya dengan Dewi Ratna Keumala, anakpenguasa Jeumpa yang cantik rupawan serta cerdas dan berwibawa. Putro Jeumpa inilah yang telah mendukung karir dan perjuangan suaminya sehingga keturunan nya berhasil mengembangkan sebuah Kerajaan Islam yang berwibawa, yang selanjutnya telah melahirkan Kerajaan Islam di Perlak,Pasai, Pedir dan Aceh Darussalam.
Tidak semua Puteri Raja menjadi pendukung keberhasilan suaminya, bahkan ada yang menjadi penyebab kehancurannya. Ingatlah sosok Cleopatra, Sang Maha Ratu Mesir yang penuh intrik dan telah menghancurkan karir Penakluk Agung Yulius Caesar. Karena Yulius menikahi Cleopatra, maka karirnya sebagai Penguasa Agung atau Kaisar Agung Romawi hancur, dia dikhianati oleh pendukung dan pemujanya, bahkan rakyatnya sendiri melecehkannya karena membawa Cleopatra ke Romawi. Akhirnya Yulius yang diagungkan dipecat senat Romawi bahkan dibantai oleh anggota Senat dihadapan dewan terhormat tersebut tanpa pembelaaan. Demikian pula yang telah menimpa Anthony, pengganti Yulius karena nekad menikahi Cleopatra, karirnya hancur dan bunuh diri di Mesir akibat intrik Cleopatra yang penuh tipu daya.
Putro Manyang Seuludong bukanlah Cleopatra yang penuh intrik dan tipudaya
Anak beliau bernama Syahri Poli adalah pendiri dari wilayah Poli yang selanjutnya berkembang menjadi wilayah Pidier di wilayah Pidie sekarang yang wilayah kekuasaannya sampai ujung barat Sumatera. Syahri Tanti mengembangkan kerajaan yang selanjutnya menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Samudra-Pasai. Syahri Dito, yang melanjutkan mengembangkan Jeumpa. Syahri Nuwi menjadi penguasa dan pendiri dari wilayah Perlak. Sementara putrinya Makhdum Tansyuri adalah ibu dari Sultan pertama Kerajaan Islam Perlak, Maulana Abdul Aziz Syah yang diangkat pada tahun 840 Masehi.
Kecerdasan dan kecantikan Putro Jeumpa yang diwariskan kepada keturunannya menjadi lambang keagungan putri-putri Islam yang berjiwa penakluk dalam memperjuangkan tegaknya Islam di bumi Nusantara. Tidak diragukan bahwa Putro Manyang Seuludong telah menjadi inspirasi bagi perjuangan para gadis dan putro-putro Jeumpa sesudahnya. Puteri-puteri Jeumpa telah menjadi lambang kewibawaan para wanita Islam di istana-istana Perlak, Pasai, Malaka bahkan sampai Majapahit sekalipun.
———————————————————
Pangeran Salman dan puteri Mayang Selundang dianugerahi empat orang putera dan seorang puteri. Mereka adalah Syahir Nuwi (Meurah Fu)
yang menggantikan ayahnya menjadi penguasa Perlak dengan gelar Meurah Syahir Nuwi, kemudian Syahir Dauli pergi merantau ke negeri
Indra Purba (Aceh Besar), sedangkan Syahir Pauli menrantau ke negeri Samaindera (Pidie) dan Syahir Tanwi kembali ke negeri ibunya di Jeumpa dan kemudian di angkat menjadi Meurah Negeri Jeumpa menggantikan kakeknya. Keempat putera Maharaj Syahrian Salman sering dikenal dengan kaum imam empat (kawom imum peuet) atau penguasa empat.
Sementara puteri mereka Tansyir Dewi menikah dengan seorang sayid keturunan Arab yang bernama Sayid Maulana Ali al-Muktabar..
Sayid Ali Muktabar sendiri kemudian menikah dengan adik Syahir Nuwi yang bernama puteri Tansyir Dewi yang kemudian mereka dianugerahi seorang putra bernama Sayid Maulana Abdul Aziz Syah. Saat Sayid Maulana Abdul Aziz Syah dewasa, akhirnya dinobatkan menjadi Sultan Pertama Kerajaan Islam Perlak dengan gelarnya Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah yang silsilahnya sebagai berikut seperti yang ditulis oleh T. Syahbuddin Razi: Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah bin Sayid Ali al-Muktabar bin Sayid Muhammad Diba’i bin Imam Ja’far Asshadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Sayidina Ali Muhammad Zain al-Abidin bin Sayidina Husain al-Syahid bin Sayidina Ali bin Abu Thalib.
Sayid Ali Muktabar bin Muhammad Dibai bin Imam Jakfar al-Shadiq merupakan salah satu keturunan dari Ali bin Abi Thalib, Muhammad bin Jakfar al-Shadiq adalah imam Syiah ke-6 yang juga masih keturunan Rasulullah SAW melalui anaknya Nabi bernama Siti Fatimah yang memegang pemerintahan pusat di Baghdad. Adapun silsilahnya sampai ke Rasulullah yaitu: Muhammad bin Ja’far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Muhammad Zain al-Abidin bin Sayidina Husain al-Syahid bin Fatimah binti Muhammad Rasulullah SAW.
——————————————————–
Itulah sebabnya dalam perjalanan sejarah Aceh, senantiasa dipenuhi dengan wanita-wanita agung yang berjiwa patriotik dan penakluk serta membuat sejarah kegemilangannya masing-masing yang tidak pernah dicapai oleh wanita-wanita lainnya di Nusantara, bahkan di negeri Arab sekalipun.
Dalam sejarah Aceh selanjutnya, tidak diragukan Putro Jeumpa Mayang Seuludong telah memberikan inspirasi kepada anak keturunannya, dan telah melahirkan wanita-wanita agung yang sangat berpengaruh dan memiliki kharisma serta kecantikan. Di antaranya adalah “ratu” Perlak bernama Makhdum Tansyuri (ibunda Maulana Abdul Aziz Syah, Sultan Perlak pertama), Maha Ratu Kerajaan Pasai bernamaNahrishah, Maha Ratu Darwati (Dhawarawati) yang menjadi Maha Ratu Majapahit (ibunda Raden Fatah, Sultan Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa bernama Demak), Maha Ratu Tajul Alam Safiatuddin yang menjadi Maha Ratu Kerajaan Aceh Darussalam. Di samping itu ada yang menjadi panglima agung yang ditakuti musuh, seperti Laksamana Malahayati, Tjut Nyak Dhien, Tjut Meutia dan lain-lainnya.
Sepatutnya wanita-wanita agung inilah yang menjadi teladan bagi mereka yang memperjuangkan emansipasi wanita di Serambi Mekah ini. Bahwa kenyataannya, sebelum Barat melaungkan emansipasi, wanita-wanita Aceh telah menikmati kesetaraannya secara maksimal
saudaraku….
Sebelumnya, dinasti Umayah dan Abasiyah sangat menentang aliran Syiah yang dipimpin oleh Ali bin Ali Abu Thalib, tidak heran pada masa
dua dinasti tersebut tidak mendapatkan tempat yang aman dan selalu di ditindas karena jumlah minoritas, sehingga banyak dari penganut Syiah
menyingkir dari wilayah yang dikuasai oleh dua dinasti tersebut. Pada masa pemerintahan Khalifah Makmun bin Harun al-Rasyid (167-219
H/813-833 M)
Dicatat dalam sejarah, pada awal abad ke 9 Masihi telah datang rombongan 100 orang pendakwah dari Timur Tengah berlabuh di Perlak, diketuai seseorang yang dikenali sebagai Nakhoda Khalifah. Mereka ini dikatakan telah melarikan diri daripada buruan kerajaan selepas gagal dalam percubaan menggulingkan pemerintahan Bani Abbasiyah.
Ahli rombongan ini dikatakan terdiri daripada keturunan Rasulullah SAW melalui puteri baginda Fatimah az-Zahrah dan suaminya, Saidina Ali bin Abi Talib Karamallahuwajha, juga para penyokong yang mahukan kepimpinan anak cucu Nabi. Termasuk di kalangan mereka adalah seseorang bernama Ali bin Muhammad bin Jaafar Al-Sadiq.
Ada catatan lama menyebut Merah Syahir Nuwi berasal dari keturunan seorang bangsawan Parsi bernama Salman yang telah berhijrah ke bumi Serambi Mekah beberapa kurun terdahulu. Pelabuhan Perlak pula dikenali sebagai Bandar Khalifah sejak kedatangan rombongan 100 orang pendakwah itu, sempena nama ketua mereka Nakhoda Khalifah.
Ketika itu, Perlak sedang diperintah raja berketurunan Parsi, Merah Syahir Nuwi. Raja dan rakyat Perlak tertarik dengan akhlak ahli rombongan lalu menganut Islam, Rombongan itu dimuliakan dan Ali dikahwinkan dengan adik perempuan penguasa Perlak yang bernama Makhdum Tansyuri.
Atas dasar itulah, sebuah Armada Angkatan Dakwah beranggotakan 100 orang dibawah pimpinan Nahkoda Khalifah (turunan Qatar) memasuki Bandar Peureulak.
maka berangkatlah satu kapal yang memuat rombongan angkatan dakwah yang di kemudian hari dikenal di Aceh dengan Nahkoda Khalifah dengan misi menyebarkan Islam. Salah satu anggota dan Nahkoda Khalifah itu adalah Sayid Ali al- Muktabar bin Muhammad Dibai bin Imam Jakfar al-Shadiq.
Dari hijrah tersebut, berangkatlah satu kapal yang memuat rombongan angkatan dakwah termasuk di dalamnya Sayid Ali Muktabar. Bandar Perlak disinggahi oleh satu kapal yang membawa kurang lebih 100 orang da’i yang terdiri dari orang-orang Arab suku Qurasy, Palestina, Persia dan India dibawah Nakhoda Khalifah dengan menyamar menjadi pedagang. Rombongan Nakhoda Khalifah ini disambut oleh penduduk dan penguasa negeri Perlak yakni pada masa Meurah Syahir Nuwi.
Mereka merapat di pelabuhan Perlak sebagai akibat dan kekalahan golongan Syi’ah oleh dinasti Abbasiyah. Dinasi Abbasiyah yang pada saat itu dipimpin Khalifah Al-Makmun (813-833) sehingga rombongan kaum Syi’ah yang berhijrah itu itu adalah rombongan Nahkoda Khalifah.
Pemerintahan Perlak sendiri pada saat itu masih berupa pelabuhan yang dikelilingi pemukiman dan dibawah kontrol penguasa Syahr Nuwi .
Syahir Nuwi penguasa Perlak yang baru menggantikan ayahandanya. Dia bergelar Meurah Syahir Nuwi. Syahir Dauli diangkat menjadi Meurah di Negeri Indra Purba (sekarang Aceh Besar, red). Syahir Pauli menjadi Meurah di Negeri Samaindera (sekarang Pidie), dan si bungsu Syahir Tanwi kembali ke Jeumpa dan menjadi Meurah Jeumpa menggantikan kakeknya. Merekalah yang kelak dikenal sebagai “Kaom Imeum Tuha Peut” (penguasa yang empat). Dengan demikian, kawasan-kawasan sepanjang Selat Malaka dikuasai oleh darah keturunan Maharaj Syahriar Salman dari Dinasti Sassanid Persia dan bercampur dengan darah pribumi Jeumpa (sekarang Bireuen).
kemudian datanglah rombongan berjumlah 100 orang yang dipimpin oleh Nakhoda Khalifah. Tujuan mereka adalah berdagang sekaligus berdakwah menyebarkan agama Islam di Perlak. Pemimpin dan para penduduk Negeri Perlak pun akhirnya meninggalkan agama lama mereka untuk berpindah ke agama Islam
Bandar Perlak disinggahi oleh satu kapal yang membawa kurang lebih 100 orang da’i yang terdiri dan orang-orang Arab dan suku Quraish. Palestina. Persia, dan India di bawah pimpinan Nahkoda Khalifah sambil berdagang sekaligus berdakwah. Setiap orang mempunyai keterampilan khusus terutama di bidang pertanian, kesehatan. pemerintahan, strategi, dan taktik perang serta keahlian-keahlian lainnya.
Ketika sampai di Perlak, rombongan Nahkoda Khalifah disambut dengan damai oleh penduduk dan penguasa Perlak yang berkuasa saat itu yakni Meurah Syahir Nuwi.. .Pemerintahan Perlak sendiri pada saat itu masih berupa pelabuhan yang dikelilingi pemukiman dan dibawah kontrol penguasa Syahr Nuwi
Sayid Maulana Ali al-Muktabar dalam rombongan pendakwah yang menyebarkan Islam di Hindi, Asia Tenggara dan kawasan-kawasan lainnya setelah Khalifah Makmun sebelumnya berhasil meredam ”pemberantakan” kaun Syiah di Mekkah yang dipimpin oleh Muhammad bin Ja’far Ashhadiq.
Berikut Silsilah Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah yang dikutip dan Silsilah Raja-raja Islam di Aceh dan Hubungannya dengan Raja-raja Islam di Nusantara yang ditulis oleh T. Syahbuddin Razi.
“Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah bin Sayid Ali Al Muktabar bin Sayid Muhammad Diba’i bin Imam Ja ‘far Asshadiq bin Imam Muhammad Al Baqir bin Saiyidina Ali Muhammad Zainal Abidin bin Saidina Hussin Assysyahid bin Saidina Ali bin Abi Thalib
Sebagian dan anggota rombongan itu menikah dengan penduduk lokal termasuk Sayid Ali al-Muktabar kemudian menikah dengan adik Syahir Nuwi yang bernama Puteri Tansyir Dewi. Pernikahan Sayid Ali Al-Muktabar ini dianugerahi seorang putra bernama Sayid Maulana Abdul Aziz Syah. Sayid Maulana Abdul Aziz Syah ini setelah dewasa dinobatkan menjadi Sultan Pertama Kerajaan Islam Perlak
Adik bungsu Syahir Nuwi yaitu Putri Tansyir Dewi, menikah dengan Sayid Maulana Ali al-Muktabar, anggota rombongan pendakwah yang tiba di Bandar Perlak dengan sebuah kapal di bawah Nakhoda Khalifah. Kapal itu memuat sekitar 100 pendakwah yang menyamar sebagai pedagang. Rombongan ini terdiri dari orang-orang Quraish, Palestina, Persia dan India.. Perkawinan Putri Tansyir Dewi dengan Sayid Maulana Ali al-Muktabar membuahkan seorang putra bernama Sayid Maulana Abdul Aziz Syah, yang kelak setelah dewasa dinobatkan sebagai Sultan Alaidin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah, sultan pertama Kerajaan Islam Perlak
Sayid Maulana Ali al-Muktabar berfaham Syiah, merupakan putra dari Sayid Muhammad Diba’i anak Imam Jakfar Asshadiq (Imam Syiah ke-6) anak dari Imam Muhammad Al Baqir (Imam Syiah ke-5), anak dari Syaidina Ali Muhammad Zainal Abidin, yakni satu-satunya putra Syaidina Husen, putra Syaidina Ali bin Abu Thalib dari perkawinan dengan Siti Fatimah, putri dari Muhammad Rasulullah saw. Lengkapnya silsilah itu adalah: Sultan Alaidin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah bin Sayid Maulana Ali-al Muktabar bin Sayid Muhammad Diba’i bin Imam Ja’far Asshadiq bin Imam Muhammad Al Baqir bin Syaidina Ali Muhammad Zainal Abidin Sayidina Husin Assyahid bin Sayidina Alin bin Abu Thalib (menikah dengan Siti Fatimah, putri Muhammad Rasulullah saw).
Selanjutnya, salah satu anak buah Nakhoda Khalifah, Ali bin Muhammad bin Ja`far Shadiq dinikahkan dengan Makhdum Tansyuri, adik dari Syahir Nuwi. Dari perkawinan mereka inilah lahir kemudian Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah, Sultan pertama Kerjaan Perlak. Sultan kemudian mengubah ibukota Kerajaan, yang semula bernama Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah, sebagai penghargaan atas Nakhoda Khalifah. Sultan dan istrinya, Putri Meurah Mahdum Khudawi, dimakamkan di Paya Meuligo, Perlak, Aceh Timur.
Sultan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah merupakan sultan yang beralirah paham Syiah. Aliran Syi’ah datang ke Indonesia melalui para pedagang dari Persia. Mereka masuk pertama kali melalui Kesultanan Perlak
Kerajaan Perlak berdiri tahun 840 M dengan rajanya yang pertama, Sultan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah. Sebelumnya, memang sudah ada Negeri Perlak yang pemimpinnya merupakan keturunan dari Meurah Perlak Syahir Nuwi atau Maharaja Pho He La
Pendiri kesultanan Perlak adalah sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Shah yang menganut aliran atau Mahzab Syiah. Ia merupakan keturunan pendakwah arab dengan perempuan setempat. Kerajaan perlak didirikannya pada tanggal 1 Muharram 225 H atau 840 masehi, saat kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu di Jawa masih berjaya. sebagai gebrakan mula-mula, sultan Alaiddin mengubah nama ibu kota kerajaan dari bandar Perlak menjadi Banda Khalifah.
Sultan pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, yang beraliran Syiah dan merupakan keturunan Arab dengan perempuan setempat, yang mendirikan Kesultanan Perlak pada 1 Muharram 225 H (840 M).
Sultan pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah, yang beraliran Syiahdan merupakan keturunan Arab dengan perempuan setempat, yang mendirikan Kesultanan Perlak pada 1 Muharram 225 H (840 M). Ia mengubah nama ibukota kerajaan dari Bandar Perlak menjadi Bandar Khalifah. Sultan ini bersama istrinya, Putri Meurah Mahdum Khudawi, kemudian dimakamkan di Paya Meuligo, Peureulak, Aceh Timur.
Kini jelaslah kepada kita bahwa – Kerajaan Islam –I – Asia Tenggara (Peureulak) dimulai pada 840 M sampai dengan Sulthan Maghdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Shah Johan berdaulat adalah terakhir tahun 1292 M. Artinya, Dinasti Islamiyah di Peureulak telah Berjaya selama 452 tahun lamanya.
Disini dapat kita simpulkan bahwa ada dua tokoh penyebar Islam ke Aceh yang berasal dari tanah Persia :
1. Maharaj Syahriar Salman : seorang pangeran keturunan Dinasti Sasanid Persia
2. Sayid Maulana Ali al-Muktabar keturunan Rasulullah SAW
————————————————————————————————–
Daftar Sultan Perlak
Sebelum berdirinya Kesultanan Perlak, di wilayah Negeri Perlak sudah ada penguasanya, yaitu Maharaj Syahriar Salman dan Syahir Nuwi.
Sultan-sultan Perlak dapat dikelompokkan menjadi dua dinasti: dinasti Syed Maulana Abdul Azis Shah dan dinasti Johan Berdaulat. Berikut daftar sultan yang pernah memerintah Perlak.
1. Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Azis Shah (840 – 864)
2. Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (864 – 888)
3. Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (888 – 913) …Aliran Sunni mulai masuk ke Kesultanan Perlak, yaitu pada masa pemerintahan sultan ke-3, Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah. Setelah ia meninggal pada tahun 363 H (913 M), terjadi perang saudara antara kaum Syiah dan Sunni, yang menyebabkan kesultanan dalam kondisi tanpa pemimpin
4. Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah (915 – 918) …
Pada tahun 302 H (915 M), kelompok Syiah memenangkan perang. Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah dari aliran Syiah kemudian memegang kekuasaan kesultanan sebagai sultan ke-4 (915-918). Ketika pemerintahannya berakhir, terjadi pergolakan antara kaum Syiah dan Sunni, hanya saja untuk kali ini justru dimenangkan oleh kelompok Sunni.
5. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat (928 – 932)
6. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah Johan Berdaulat (932 – 956)
7. Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (956 – 983)
8. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986 – 1023) …
Perlak sempat memiliki dua sultan pada masa ini dengan Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah berkuasa di Perlak Pesisir hingga 988….
Kurun waktu antara tahun 918 hingga tahun 956 relatif tidak terjadi gejolak yang berarti. Hanya saja, pada tahun 362 H (956 M), setelah sultan ke-7, Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat meninggal, terjadi lagi pergolakan antara kelompok Syiah dan Sunni selama kurang lebih empat tahun.
Bedanya, pergolakan kali ini diakhiri dengan adanya itikad perdamaian dari keduanya. Kesultanan kemudian dibagi menjadi dua bagian. Pertama, Perlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah (986 – 988). Kedua, Perlak Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986 – 1023)……
Pada tahun 362 H (956 M), setelah meninggalnya sultan ketujuh, Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat, terjadi lagi pergolakan selama kurang lebih empat tahun antara Syiah dan Sunni yang diakhiri dengan perdamaian dan pembagian kerajaan menjadi dua bagian:
- Perlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah (986– 988)
- Perlak Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986 – 1023)
Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah meninggal sewaktu Kerajaan Sriwijayamenyerang Perlak dan seluruh Perlak kembali bersatu di bawah pimpinan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat yang melanjutkan perjuangan melawan Sriwijaya hingga tahun 1006.
Namun Islam Syi’ah tidak berkembang karena Perlak Syi’ah dihancurkan Sriwijaya dalam suatu serangan tahun 986, bahkan Sultan Alaiddin Syed Maulana Shah juga mangkat dalam usaha mempertahankan kerajaannya.
Kerajaan Perlak Sunni selamat karena Sriwijaya terpaksa harus menarik mundur pasukkannya dan Perlak sebab mendapat ancaman dan Dharma Bangsa dan Jawa.
Kondisi perang inilah yang membangkitkan semangat bersatunya kembali kepemimpinan dalam Kesultanan Perlak. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat, yang awalnya hanya menguasai Perlak Pedalaman kemudian ditetapkan sebagai Sultan ke-8 pada Kesultanan Perlak. Ia melanjutkan perjuangan melawan Sriwijaya hingga tahun 1006. Sultan ke-8 berpaham aliran Sunni
Islam Sunni terus berkembang bahkan menyatukan kedua wilayah Perlak tersebut dalam satu bendera Perlak
9. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat (1023 – 1059)
10. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Shah Johan Berdaulat (1059 – 1078)
11. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan Berdaulat (1078 – 1109)
12.Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Shah Johan Berdaulat (1109 – 1135)
13. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat (1135 – 1160)
14. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Shah Johan Berdaulat (1160 – 1173)
15. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Shah Johan Berdaulat (1173 – 1200)
16. Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Shah Johan Berdaulat (1200 – 1230)
17. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat (1230– 1267)
18. Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267 – 1292)
Catatan: Sultan-sultan di atas dibagi menurut dua dinasti, yaitu dinasti Syed Maulana Abdul Azis Shah dan dinasti Johan Berdaulat, yang merupakan keturunan dari Meurah Perlak asli (Syahir Nuwi).
Wilayah Kekuasaan
Sebelum bersatu dengan Kerajaan Samudera Pasai, wilayah kekuasaan Kesultanan Perlak hanya mencakup kawasan sekitar Perlak saja. Saat ini, kesultanan ini terletak di pesisir timur daerah aceh yang tepatnya berada di wilayah Perlak, Aceh Timur, Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia.
Struktur Pemerintahan
Kehidupan Sosial-Budaya
Perlak dikenal dengan kekayaan hasil alamnya yang didukung dengan letaknya yang sangat strategis. Apalagi, Perlak sangat dikenal sebagai penghasil kayu perlak, yaitu jenis kayu yang sangat bagus untuk membuat kapal. Kondisi semacam inilah yang membuat para pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia tertarik untuk datang ke daerah ini. Masuknya para pedagang tersebut juga sekaligus menyebarkan ajaran Islam di kawasan ini. Kedatangan mereka berpengaruh terhadap kehidupan sosio-budaya masyarakat Perlak pada saat itu. Sebab, ketika itu masyarakat Perlak mulai diperkenalkan tentang bagaimana caranya berdagang. Pada awal abad ke-8, Perlak dikenal sebagai pelabuhan niaga yang sangat maju.
Model pernikahan percampuran mulai terjadi di daerah ini sebagai konsekuensi dari membaurnya antara masyarakat pribumi dengan masyarakat pendatang. Kelompok pendatang bermaksud menyebarluaskan misi Islamisasi dengan cara menikahi wanita-wanita setempat. Sebenarnya tidak hanya itu saja, pernikahan campuran juga dimaksudkan untuk mengembangkan sayap perdagangan dari pihak pendatang di daerah ini.
Penggabungan dengan Samudera Pasai
Sultan ke-17 Perlak, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat (memerintah 1230 – 1267) menjalankan politik persahabatan dengan menikahkan dua orang putrinya dengan penguasa negeri tetangga Peureulak:
- Putri Ratna Kamala, dikawinkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan Muhammad Shah(Parameswara).
- Putri Ganggang, dikawinkan dengan Raja Kerajaan Samudera Pasai, Al Malik Al-Saleh.
Sultan terakhir Perlak adalah sultan ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (memerintah 1267 – 1292). Setelah ia meninggal, Perlak disatukan dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah pemerintahan sultan Samudera Pasai, Sultan Muhammad Malik Al Zahir, putra Al Malik Al-Saleh.
Sultan Perlak ke-17, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat, melakukan politik persahabatan dengan negeri-negeri tetangga. Ia menikahkan dua orang puterinya, yaitu: Putri Ratna Kamala dinikahkan dengan Raja Kerajaan Malaka, Sultan Muhammad Shah (Parameswara) dan Putri Ganggang dinikahkan dengan Raja Kerajaan Samudera Pasai, al-Malik al-Saleh.
Kesultanan Perlak berakhir setelah Sultan yang ke-18, Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat meninggal pada tahun 1292. Kesultanan Perlak kemudian menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan sultan Samudera Pasai yang memerintah pada saat itu, Sultan Muhammad Malik Al Zahir yang juga merupakan putera dari al-Malik al-Saleh
Berita dari marcopolo menyebutkan, pada saat persinggahannya di Pasai pada tahun 692 H atau 1292 M, telah banyak ulama arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Batuttah, Pengembara Muslim dari Maghribi (sekarang maroko). Ketika Singgah di aceh pada tahun 746 H atau 1345 M, ibnu Batuttah menuliskan bahwa di Perlak dan Pasai telah tersebar Mazhab Syafi’i.
Pada awal abad ke-13 di Ujung barat Sumatra berdiri kerajaan baru di bawah Sultan Malik Al-Saleh, bernama Samudra Pasai. Sementara di malaka, seorang pangeran asal Sri Wijaya membangun kerajaan baru bernama Malaka. Artinya situasi politik saat itu sedang memanas. Untuk itu, Sultan Makhdum Alaiddin mallik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat (1230 – 1267) sebagai sultan ke 17 menjalankan politik persahabatan. Jalan yang ia tempuh adalah dengan menikahkan dua orang putrinya dengan para penguasa negeri tetangga. Putri ratna Kamala dinikahkannya dengan raja kerajaan Malaka yaitu Sultan Muhammad Syah Parameswara, sementara itu ganggang dinikahkan dengan raja kerajaan Samudra Pasai, malik Al-Saleh
.
Meski telah menjalankan politik damai dengan mengikat persaudaraan, ketegangan politik itu rupanya tetap saja mengancam kedaulatan kesultanan Perlak. Perlak goyah, Sultan makdum Aliddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267 – 1292) menjadi sultan yang terakhir. Setelah ia meninggal, perlak disatukan dengan kerajaan Samudra Pasai di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Malik Al-Zahir, putra Al-Saleh.
Namun, dengan berkembangnya mazhab Syafi’i, mazhab Syi’ah mulai terkikis dan sekarang ini pengaruh fikih Syi’ah di Indonesia tidak terlihat lagi. Azan di Indonesia sedikit berbeda dengan azan di Iran (yang terdengar melalui media elektronik). Shalat Jumat di Indonesia dilakukan disetiap mesjid tetapi di Iran shalat Jumat hanya dilakukan di satu tempat di setiap kota.
Model bangunan makam-makam para wali di Indonesia berbeda dengan makam-makam para imam dan keturunan imam di Indonesia, bahkan bisa dikatakan sangat sederhana.
Adapun pengaruh Iran yang penting setelah revolusi Islam terlihat pada kelompok Syi’ah di Indonesia. Di kepulauan Indonesia, sebagian besar sayid Alawi berasal dari wilayah Hadramaut, Yaman, yang sangat berperan besar dalam dakwah Islam.
Sayid bermakna ’pemimpin atau petunjuk’. Di dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman, Dan mereka berkata, wahai Tuhan kami, kami telah menaati para pemimpin dan orang-orang terhormat di antara kami, dan mereka telah menyesatkan kami dari jalan yang benar.[1]
Rasulullah, Muhammad saw, tentang Fatimah as bersabda, “Fatimah adalah penghulu wanita seluruh alam.”[2]Kemudian, tentang cucunya, Imam Husain as, Nabi saw bersabda, “Al-Husain adalah penghulu para pemuda surga.”[3] Berdasarkan pandangan ini,, dikatakan bahwa para sayid adalah anak keturunan Rasulullah saw serta pemimpin kabilah dan kaum, misalnya al-Ishfahani mengatakan, “Makna sayid adalah penguasa atau pemimpin keluarga, sebagaimana Ustman bin Affan sebagai sayid keluarganya.”[4]
Sayid pun digunakan untuk julukan bagi ahli tasawuf dan para wali[5]. Pada abad ke-8 H, kelompok Syi’ah Dua Belas Imam, para pengikut Imam Ali bin Abi Thalib, juga disebut dengan sayid[6]. Pada abad ke-8 H, terdapat seseorang bernama Naqib Ahlulbait, Abu Barakat bin Ali al-Husaini dikenal dengan julukan as-Sayid asy-Syarif.[7]
Umumnya, julukan “syarif” adalah gelar bagi anak keturunan Hasan bin Ali as, yang kebanyakan hidup di Madinah. Sementara itu, gelar “sayid” digunakan bagi anak keturunan Husain bin Ali as, yang kebanyakan tinggal di Hadramaut, Yaman.[8]
Komunitas para sayid Hadramaut juga dijuluki dengan habib (haba’ib), yang artinya adalah anggota Ahlulbait. Sejumlah besar sayid dari Hadramaut telah berhijrah ke kepulauan Indonesia.
Dikatakan bahwa wilayah Hadramaut di Yaman memiliki pohon-pohon kurma yang kuat, pepohonan yang indah, dan padang-padang berpasir dengan Laut Merah, dan juga memiliki sejarah dan peradaban kuno. Pada abad ke-5 dan 6 M, negeri indah Yaman adalah sumber sengketa antara kekasaisaran Romawi dan Persia. Pada awal abad ke-7 M, negeri ini menjadi bagian dari pemerintahan Islam yang berpusat di Madinah.[9]
Pada masa kejatuhan Irak ke tangan Islam, Muslim Hadramaut memiliki peran besar dalam peperangan antara pasukan Islam dan pasukan kerajaan Sasani. Setelah itu, sejumlah besar masyarakat Hadramaut hijrah ke Irak, secara khusus pada zaman kekuasaan Khalifah Umar bin Khattab. Kemudian, pada zaman ‘Ali bin Abi Thaib as, pasukan Hadramaut yang berada di Irak menjadi pendukung Khalifah Ali as dalam peperangan Jamal dan Shiffin dan sejumlah besar dari mereka menerima mazhab Syi’ah.[10]
Gerakan politik mazhab Syi’ah bertambah besar pada zaman kekuasaan Bani Umayah. Seorang Khalifah Bani Umayah, Hisyam, pada 122 H/740 M, berhasil memenangkan peperangan dan membunuh pemimpin terakhir kaum Syi’ah, Zaid bin Ali, cucu Imam Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib as.
Pada zaman ini pula, 129 H/747 M, di Hadramaut muncul gerakan kelompok Ibadiah dari kalangan Khawarij yang dipimpin oleh Abdullah bin Yahya, yang berjulukanThalibulhaq. Ia terbunuh pada zaman kekuasaan Khalifah Umayah, Marwan bin Muhammad. Pada zaman ini, pengaruh khawarij di Hadramaut menjadi kuat dan Ahmad bin Isa adalah pemimpin terpenting bagi kaum Sayid Hadramaut.
Pada zaman Khalifah al-Mu’tamad (156-276 H/870-892 M), kakek dari Ahmad bin Isa, yaitu Muhammad an-Naqib bin Ali bin Jafar ash-Shadiq bersama putranya bernama Isa, hijrah dari Madinah ke Basrah, Irak. Disanalah, Isa menikah den lahirlah putranya yang bernama Ahmad.
Ahmad dan putranya Abdullah, pada 317 H/929 M hijrah dari Irak ke Hadramaut, Yaman. Ia hijrah karena, di Basrah, kelompok-kelompok Qaramitah dan Zanj (dari Sudan) melakukan kerusakan-kerusakan dan pemerintahan Abasiyah, di masa Khalifah al-Muqtadir (295-320 H/908-932 M), selalu melakukan kezaliman dan penganiayaan terhadap anak keturunan Ali as.[11] Berkenaan dengan hijrah tersebut, Ahmad bin Isa disebut dengan Muhajir ilallah (yang berhijrah kepda Allah).
Ahmad bin Isa dan para pengikutnya secara bertahap berhasil menghentikan pengaruh Khawarij di Hadramaut. Mazhab suni Syafi’i pun berkembang di sana.[12] Dua abad kemudian, pada 521 H/1127 M, sejumlah orang dari Alawi al-Qasim, hijrah ke daerah Tharum, di Selatan Hadramaut. Tharum pernah terkenal sebagai pusat agama dan ilmu, dan di sana para sayid Alawi Hadramaut sangat dimuliakan.
Di sana para sayid mendirikan suatu pergerakan yang diberi nama Ba’alawi, sebagai sarana mengenal para sayid Alawi.[13] Para sayid menyakini bahwa diri mereka berasal dari keluarga Rasulullah saw, dari anak keturunan imam Husain as. Sejumlah besar sayid Hadramaut (para sayid Alawi) telah berhijrah ke Jawa, Indonesia, dan ke Asia Tenggara.[14]
Imam husain as pada tahun 61H/681M, dalam usia 56 tahun, syahid di Karbala. Putranya, Imam Ali Zainal Abidin as, berasal dari istri imam Husain yang merupakan putri Yazgard, raja Iran yang terkenal. [15]
Sumber-sumber sejarah mencatat bahwa para Sayid Alawi hadramaut berasal dari keturunan Ali al-Qasim bil Bashrah, yakni cucu ketiga dari imam Husain as. Dapat dikatakan bahwa para sayid Hadramaut, dari anak keturunan Ahmad bin Isa, sangat terkenal serta memiliki hubungan yang kuat dengan para sayid di Maroko, Hijaz, dan India, dan selalu mendapatkan bantuan keuangan dari mereka.
Secara umum para sayid menguasai bidang ilmu agama dan tasawuf.[16] Ibnu Khaldun menulis bahwa pada zaman Abasiyah, setelah terjadinya berbagai perubahan, ajaran kelompok Rafidhiah (julukan tendensius para penentang Syi’ah. Rafidhiah berasal dari kata rafadha yang berarti “menolak”, yakni menolak tiga khalifah pertama- peny.) sangat berpengaruh besar terhadap tasawuf dan bermunculanlah para tokoh sufi terkenal, misalnya Qushairi dan Imam Abu Hamid Muhammad Ghazali.
Setelah abad ke-4 H atau abad ke-11 M, tasawuf tampil secara sempurna sebagai sebuah cabang ilmu. Di dunia Islam, lahir berbagai kelompok tarekat, yang semuanya bersumber pada ajaran al-Quran. Setiap tarekat memiliki cara khusus dalam berzikir kepada alllah Swt.[17] Tarekat Alawi (tarekat yang didirikan oleh sebagian besar sayid di yaman Selatan) terbagi menjadi dua cabang, batiniah dan zahiriah. Zahiriah mengikuti Imam Abu Hamid Muhammad Ghazali sedangkan batiniah adalah pengikut tarekat Syadziliyah.[18]
Kebanyakan sufi terekat Alawi memiliki karamah dan menyandang sejumlah julukan, misalnya syekh, naqib danquthb, serta mereka mewariskan sejumlah kitab tentang zikir. Dalam kitab-kitab zikir disebutkan sejumlah tokoh terkenal dari kalangan para sayid, seperti Muhammad bin Ali Ba’lawi, Syekh Alin bin Abdullah Baras, Abdurrahman Assegaf dan al-Qutub Umar bin Abdurrahman al-Attas.
Dikatakan bahwa para waliyullah memiliki kemampuan untuk memecahkan batu-batu besar dan menyembuhkan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Masyarakat setempat sangat menghormati mereka dan mendapatkan kesembuhan dengan keberkahan doa mereka.[19]Para sayid Alawi sangat menguasai pelayaran dan perdagangan. Mereka sangat aktif mulai dari Semenanjung Arab hingga ke Teluk Persia, tepatnya di sejumlah pelabuhan misalnya Siraf, Kish dan Ubullah (Bushers).
Sejak Irak jatuh ketangan orang-orang Mongolia, pada 1258 M, pusat perdagangan Arab berpindah ke Eden, di Yaman. Serombongan pedagang, tokoh-tokoh agama, dan ulama dari berbagai penjuru Semenanjung Arab pernah pergi ke sejumlah negeri di Timur Jauh, seperti Cina dan Semenanjung Melayu, yang sebagian dari mereka adalah ahli tasawuf dan agama.[20]
Islam yang diterima di Indonesia merupakan hasil usaha mubalig dari Iran . Pengaruh tasawuf di sana pun sangat mencolok. Buku Hikayat Raja-raja Pasai dan buku Sejarah Melayu juga mencatat fenomena tersebut.
Setelah berhasil memperkenalkan tasawuf dan tarekat di Malaka, Maulana Abu Bakar pergi ke berbagai wilayah di Indonesia. Di Brunei dan Ceh (Filipina), Ia pun sempat memperkenalkan ajaran Islam. Kebanyakan para mubalig yang datang ke Tanah Melayu menyandang sejumlah julukan, misalnya Syekh, sayid dan syarif. [25]
Sejumlah besar sayid datang dan pergi ke Asia Tenggara, yaitu Jawa, Sumatra dan Semenanjung Melayu hingga masa penjajahan Belanda.[26]
Pada abad ke-16 M, seorang Mubalig Arab bernama Syarif Muhammad bersama beberapa pengikutnya, tiba di Mindanao, di selatan Filipina dari Malaysia untuk menyebarkan Islam. Disebutkan bahwa ia adalah putra dari seorang Arab bernama Syarif Ali Zainal Abidin, dari kalangan para sayid Alawi Hadramaut. [27]
Para sayid Alawi, dalam jumlah besar, datang ke kepulauan Nusantara melalaui jalur India, misalnya Sayid Usman bin Shahab yang memerintah kerajaan Siak dan Sayid Husain al-Qadri yang menjadi sultan di kerajaan Pontianak, di Kalimantan.[28]
Hijrahnya para sayid dari Hadramaut ke Asia Tenggara antara abad ke-17 hingga 20 H, berlangsung dalam beberapa tahapan. Mereka datang ke kepulauan nusantara dari India dan Indo-Cina. Para sayid Alawi berada di India sejak abad ke-7 H atau abad ke-13 H. Kemudian, sejak abad ke-10 H M, mereka sering datang-pergi ke daerah Pahang, di Malaysia.
Di kampung Pematang Pasir, di jazirah Tambun Pekan, di kota Pahang, Malaysia, terdapat sebuah makam orang Arab yang meninggal pada tanggal 14 Rabiul Awwal 419 H atau tahun 999 M.
Menurut sejumlah penulis seperti Nuwairi dan al-Maqrizi, sejak zaman kekuasan Bani Ummayah, beberpa keluarga kelompok Alawi atau Syi’ah telah berada di Jazirah Sila (Korea) dan Cina. Sangat mungkin, kepergian mereka ke sana karena lari dari kezaliman dan kejahatan Bani Umayah.
Demikian pula, terdapat kampung Leran, di Jawa Timur, yang nama kampung tersebut diambil dari kaum Lor, yakni orang-orang Iran yang pernah hijrah ke Jawa. Di kampung itu, terdapat makam seorang wanita Muslimah bernama Fatimah binti Maimun. Ia wafat pada 475 H/1082-1083 M.
Semua keterangan di atas menjelaskan bahwa hubungan negeri Arab dan Teluk Persia dengan Cina dan kepulauan Nusantara sudah ada sejak dahulu kala. Para sayid Alawi Hadramaut yang pernah berhijrah ke Asia Tenggara umumnya berasal dari beberapa marga, misalnya; al-Habsyi, al-Yahya (bin Aqil), Khirid, Hiduwan, as-Segaf, al-Attas, al-Jufri, al-Idrus, al-Haddad, asy-Syihab, dan yang lainnya.[29]
Menurut seorang peneliti dan ahli sejarah, Aboebakar Atjeh, di antara para mubalig yang pernah memperkenalkan ajaran Islam di Indonesia adalah keturuanan Ahlulbait. Aceh adalah wilayah pertama yang didatangi para mubalig dari Arab, Iran, dan India. Sementara itu, mazhab yang pertama kali berkembang di Aceh adalah Syi’ah dan Syafi’i.
Ia juga adalah wilayah yang menjadi tempat pemberhentian dan wilayah transit para pedagang sebelum pergi ke sejumlah pelabuhan, seperti Malaka, kepulauan Nusantara, dan Cina.
Orang Indonesia yang akan menunaikan ibadah haji kerap melintasi Aceh, dengan menggunakan kapal-kapal Aceh atau internasional. Aceh adalah wilayah yang dikenal sebagaiSerambi Mekkah. Aboebakar Atjeh juga menulis bahwa dua orang ahli sejarah Iran, Sayid Mustafa Thabathaba’i dan Sayid Dhiya’ Shahab, dalam buku Hawla al-Alaqah ats Tsaqafiyah bayna Iran wa Indunizi (Tentang Hubungan Kebudayaan antara Iran dan Indonesia) menunjukan bahwa makam Maulana Malik Ibrahim Kasyani (wafat 822 H/1419 M) berada di Gresik, Jawa Timur, dan makamnya Sayid Syarif Qahhar bin Amir Ali Astarabadi (wafat 833 H) dan Hisamuddin Naini berada di Aceh.[30]
Sayid Mustafa juga melihat makam lainnya, yang pada papan makamnya tertulis beberapa baris ayat al-Qur’an dan syair tentang keagungan Imam Ali as, yang terjemahannya kira-kira sebagai berikut;
Pemuka Para Pemberani, Singa Tuhan,
Kekuatan Tuhan
Tidak ada pemuda kecuali Ali,
Tidak ada pedang kecuali Zulfikar.[31]
Masuknya ajaran Islam ke Sumatra umunya melalui usaha para sayid Alawi. Dalam kitab-kitab Arab kuno, kepulauan Nusantara tertulis denga nama Syarq al-Hind (Hindia Timur), Srilanka dengan nama Sarandip, kerajaan Sriwijaya di Sumatra dengan nama Sribaza, Kedah di Malaysia dengan nama Kalah, Jawa dengan nama Zabij, dan Kalimantan dengan nama Ranj.
Para mubalig yang pertama kali datang ke Brunai adalah para sayid dan syarif, dan masih memiliki hubungan keluarga dengan keluarga sultan-sultan di Brunai dan Fhilipina.
Sejarah Serawak, Malaysia, menunjukan bahwa raja Brunei, Sultan Barakat adalah anak keturunan Imam Husain bin Ali as. Demikian pula, para sultan di Mindanao, dan Sulu, di Fhilipina, adalah anak keturunan para sayid. Di Pontianak, Kalimanan, Indonesia, para sultan berasal dari kabilah Qadri. Dikatakan bahwa para sultan Brunei dan sultan Mindanao sama-sama berasal dari anak keturunan Imam Ali Zainal Abidin bin Husain as.
Para leluhur mereka berasal dari Hadramaut yang kemudian hijrah ke Johor, Malaysia. Para sultan Aceh pun berasal dari kalangan para sayid. Di Daerah Talang Sura, Palembang, Sumatra, terdapat makam Sayid Jamaluddin Agung bin Ahmad bin Abdul Malik bin Alwi bin Muhammad, dari keturunan Imam Husain as. Begitu pula dengan Walisongo atau ’Sembilan Wali Jawa’ dan sultan-sultan di Jawa, semuanya berasal dari kalangan para sayid.[32]
————————————————————————
Catatan sejarah tertua adalah berdirinya kerajaan Perlak I (Aceh Timur) pada tanggal 1 Muharram 225 H (840 M). Hanya 2 abad setelah wafat Rasulullah, salah seorang keturunannya yaitu Sayyid Ali bin Muhammad Dibaj bin Ja’far Shadiq hijrah ke kerajaan Perlak. Ia kemudian menikah dengan adik kandung Raja Perlak Syahir Nuwi. Dari pernikahan ini lahirlah Abdul Aziz Syah sebagai Sultan (Raja Islam) Perlak I. Catatan sejarah ini resmi dimiliki Majelis Ulama Kabupaten Aceh Timur dan dikuatkan dalam seminar sebagai makalah ‘Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh’ 10 Juli 1978 oleh (Alm) Professor Ali Hasymi.
Bendera Kesultanan Aceh yang berisi syair puji-pujian terhadap Muhammad dan Ali
Imam Syi’ah Dua Belas Imam
- Ali bin Abi Thalib : Dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, seorang Khawarijdi Kufah, Irak. Imam Ali ra. ditusuk dengan pisau beracun.. Dimakamkan di Masjid Imam Ali, Najaf, Irak
- Hasan al-Mujtaba : Diracuni oleh istrinya di Madinah, Arab Saudi atas perintah dari Muawiyah I.Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
- Husain asy-Syahid : Dibunuh dan dipenggal kepalanya di Karbala..Dimakamkan di Makam Imam Husain di Karbala, Irak
- Ali Zainal Abidin : Menurut kebanyakan ilmuwan Syi’ah, Ali bin Husain diyakini wafat karena diracuni oleh orang suruhan Khalifah al-Walid di Madinah, Arab Saudi.. Dimakamkan di Pemakaman Baqi
- Muhammad al-Baqir : Menurut sejumlah ilmuwan Syi’ah, diyakini bahwa Muhammad al-Baqir diracuni oleh Ibrahim bin Walid diMadinah, Arab Saudi, atas perintah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Dimakamkan di Pemakaman Baqi.
- Ja’far ash-Shadiq : Menurut sumber-sumber Syi’ah, beliau diracuni atas perintah Khalifah al-Mansur di Madinah, Arab Saudi.Dimakamkan di Pemakaman Baqi
- Musa al-Kadzim : Dipenjara dan diracuni oleh Harun ar-Rashiddi Baghdad, Irak. Dimakamkan di Baghdad, Irak
- Ali ar-Ridha : Menurut sumber Syi’ah, beliau diracuni oleh Khalifah al-Ma’mundi Mashhad, Iran. Dimakamkan di Makam Imam Reza,Mashhad, Iran
- Muhammad al-Jawad : Diracuni oleh istrinya, anak dari al-Ma’mun di Baghdad, Irak atas perintah Khalifah al-Mu’tashim. Dimakamkan di Makam Kazmain di Baghdad
- Ali al-Hadi : Menurut sumber Syi’ah, beliau diracuni di Samarra atas perintah Khalifah al-Mu’tazz.[36] Dimakamkan di Masjid Al-Askari di Samarra, Ir
- Hasan al-Askari : Menurut sumber Syi’ah, beliau diracuni di Samarra, Irakatas perintah Khalifah al-Mu’tamid. Ia dimakamkan di Masjid Al-Askari, Samarra
- Muhammad al-Mahdi : Menurut keyakinan Syi’ah, beliau sekarang berada di dalam persembunyian dan akan muncul selama Allah mengizinkannya
wassalam
Catatan Kaki
1. Q.S. al-Ahzab :67
2. Ibnu Saad, Tabaqat, Leiden, 1940, Vol. VII, p.17.
3. C.V.Avendonk. Art, Sharif, Encyclopedia of Islam, M. TH. Houtsma, A.J Wensink. (eds), Vol. IV S-Z, J. Britll Ltd, Leiden, 1934, p.326.
4. Isfahani, Kitab al-Aghani, Math’ah Bulak, Cairo, 1285 A.H Vol. XVII, p.105-6.
5. Sharji, Thabaqat al-Khawawas, Cairo, 1321 AH, p. 2,3, 195.
6. Dhahabi, Tharikh al-islam, Manuscript, Leiden, 1721, Vol. 65A.
7. Nurwairi, Nihayat al-Arab, Wizarah al-Thaqafah wa al-Isryad al-Gawmi (ed). Dar al Kutub, Cairo, 1955, Vol. II, p.277. Hanya pada zaman kerajaan Fatimiah Mesir, keturunan Imam Hasan dan Imam Husain di juluki “syarif”, silahkan merujuk Mawardi,al-Ahkam as-Sulthaniyah, Enger, (ed), Bonn, 1853 AD, p. 277.
8. Ibnu al-Faqih, Mukhtasar Kitab al Buldan, MJ, de Goeje (ed) Leiden, Brill, 1885, p.33.
9. Mahayudin Haji Yahya, Sejarah Orang Syed di Pahang, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1984, p.3.
10. Mahayudin Haji Yahya, Sejarah Orang Syed, ibid. p.4.
11. Shalli, Kitab al-Mashra ar-Rawwi fi Manaqib as-Sadah al-Kiram al-Abi Alawi, al-Matba’ah al-Amiriah al-Sharafiyyah, Cairo, 1319 H/1901 M, Vol. I, p. 121.
12. Shalli, Kitab al-Mashra, loc. Cit.
13. Shalli, Kitab al-Mashra, ibid, p.129.
14. R.B.Serjeant, “Historians and Historiography of Hadramaut”, Buletin of SOAS, XXV, No.2, Londom 1962, p.245.
15. Ya’kubi, Tarikh, Mathba’ah al-Ghurri, Najaf, 1358 H, Vol. II, p.219.
16. R.B. Serjenant, The Sayids of Hadramaut, School of Oriental and African Studies, University of London, Luzan and Co, London, 1957, p.3. Lihat Sayid Alwi bin Thahir al-Haddad, Uqud al-Almas (Arabic). Mathba’ah al-Madani, Cairo, 1968, Second Edition, Vol.2.pp. 45-46. Lihat juga al-Idrus bin Umar al-Habsyi, Iqd al-Yawaqit al-Jawahiriah, Cairo, 1317 H, Vol. I, p. 127.
17. Ibnu kHldun, Muqaddimah, Wazarat al-Thaqafah wa al-Irsyad al-Qawmi, Cairo, 1960, pp. 261-262. Lihat H.A. R.Gibb and Kramers (eds), Shorter Encycopeadia of Islam, E.J.Brill, Leiden, 1953, p.573. Lihat juga H.A. R Gibb, Mohammedanism, Oxford University Press, London, 1969, p.104.
18. Sayid Alawi b. Tahir al-Haddad, Uqud al- Almas, op.cit, pp.82-87.
19. Sayid Muhammad b. Salim al-Attas, Aziz al-Manal wa Fath al- Wisal, Malaysia Press, Berhad, Singapura, 1974. Lihat juga Mahyudin Haji Yahya, Sejarah Orang Syed, op.cit, p.16.
20. S.Q. Fatimi, Islam Comes to Malaysia, Sociological Reseach Institute, Ltd, Singapore, 1960, p.94.
21. A.H. Hill (ed), Hikayat Raja-raja Pasai, JMBRAS, No 33, Part 2, 1960, p.32-33.
22. Buzani, “Pengaruh Kebudayaan dan Bahasa Persia Terhdap Kesusastraan Indonesia”, Majalah Fakultas Sastra, Universitas Tehran no I, Tahun ke-14, 1345 Sh, p.6.
23. A.H. Hill, (ed), Hikayat Raja-raja Pasai, JMBRAS, No.3, Part 2 1960, pp.32-33, 117-120.
24. S.R. Winstedt (ed), The Sejarah Melayu (Malay Annals), JMPRAS, XXVI, Pt I, 1938, pp. 170-172.
25. A. Hasjmi (ed), Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, P.T. Al-Maarif, Jakarta, 1981, p.375. Lihat juga Mhayudin Haji Yahya, Sejarah Orang Syed di Pahang, op, cit, p.23.
26. R.B. Serjeant, The Sayids of Haramaut, op, cit, pp.24-25.
27. Alawi b. Thahir al-Haddad, Uqud al-Almas, op, cit, p.131.
28. Mahayudin Haji Yahya, Sejarah Orang Syed, op, cit., p.25.
29. Shahabudin Ahmad bin Abdul Wahab an-Numairi, Nihayat al-Arab fi Funun al-Adab, Wizarat ath-Thaqafah wa al-Irsyad al-Qawmi, Cairo, 1932, Vol. I, p. 230. Lihat juga Ahmad b. Ali al- Maqrizi, Khitat, Mathbaah Bulak, Cairo, 1279 H, Vol I. lihat juga Haji Aboebakar Atjeh, Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia, Panitia Seminar, Medan, 1963, pp. 109-110, 123. Lihat juga Mahayudi Haji Yahya, Sejarah Orang Syed, ibid, pp. 33,37.
30. Aboebakar Atjeh, Aliran Syiah di Nusantara, Islamic Reseach Institute, Jakarta, 1977, p.31-32. Lihat juga Sayid Musthafa A-Thabataba’i and Dhiya Shahab, Hawla al-Alaqah ats-Tsaqafiyah bayna Iran wa Indonesia, Embassy of Iran, Jakarta, 1960.
31. Aboebakar Atjeh, Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia, Ramadhani, Solo, Jawa Tengah, 1985, p.29.
32. Aboebakar Atjeh, Masuknya Islam, ibid, p.35-37. Lihat juga S. Baring Gould, A History of Sarawak Under Two White Rajahs, Singapore. Lihat juga Al-Habib Alwi bin Thahir al-Haddad, Sejarah Masuknya Islam di Timur Jauh, Penerbit Lentera, Jakarta, 1995, pp.69-115.
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on Kerajaan Islam Pertama di Asia Tenggara Tanggal 1 Muharram 225 H (840 M) : Hanya 2 abad setelah wafat Rasulullah SAW )Dinasti Rothschild dan Kekejaman Zionisme
(dari buku “The Synagogue of Satan” karya Andrew C. Hitchcock)
“Para bankir-bankir internasional lewat kegiatan peminjaman modal yang bergerak bebas di bank-bank konvensional benar-benar telah menghancurkan peradaban manusia di bumi,tempat di mana anak cucu kita mencari sesuap nasi”
Nun jauh di negeri sana, sebuah gelombang kekuatan lahir, yang akan mencengkeram dunia dari semua sudut. Politk, ekonomi, rekayasa militer, propaganda, pembunuhan keji, ataupun menghancurkan kehidupan melalui utang-utang perbankan dan monopoli uang dunia.
Fakta lainnya adalah saat ini, 90% orang Yahudi di dunia adalah keturunan dari Khazar, atau yang lebih sering disebut sebagai Yahudi Ashkenazi. Orang-orang ini berbohong kepada seluruh dunia bahwa tanah Israel adalah tanah leluhur mereka, padahal kampung halaman sebenarnya dari nenek moyang mereka ada di Georgia yang terletak 800 mil dari Israel.
Dan apapun cerita yang telah kita dengar, pada saat masa inilah sejarah kehancuran peradaban manusia pun dimulai.

Mayer Amschel Bauer merubah namanya menjadi Mayer Amschel Rothschild setelah kembali ke Frankfurt pasca kematian ayahnya. Sebelumnya dia menetap di Hanover, Jerman, dan bekerja di sebuah bank. Kembalinya Mayer Amschel Rothschild ke Frankfurt untuk meneruskan usaha ayahnya yang merupakan seorang peminjam uang (pemberi kredit) dan pemilik sebuah rumah pembukuan.
Pada saat inilah, Mayer Amschel Rothschild mengendalikan pentingnya “Heksagram Merah” ayahnya yang digantung di atas pintu masuk, yang melambangkan atau diterjemahkan menjadi angka 666, yang dibawah instruksi Rothschild akan menjadi bendera Israel sekitar 2 abad kemudian.
Mayer Amschel Rothschild menikah dengan seorang wanita Yahudi Ashkenazi yang bernama Gutle Schnaper, puteri dari Wolf Solomon Schnaper, seorang pedagang kenamaan, Dari pernikahanya ini, dia dikarunia 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.
- Jabatan kunci bisnis keluarga dipegang oleh anggota keluarga
- Anggota keluarga laki-laki yang boleh ikut dalam bisnis keluarga
- Keluarga Rothschild akan kawin dengan sepupu-sepupu pertama dan kedua untuk melestarikan kekayaan keluarga
- Inventaris publik mengenai tanahnya tidak boleh dipublikasikan
- Tidak ada tindakan hukum sehubungan dengan nilai warisan
- Putera tertua dari putera tertua menjadi kepala keluarga, dan hanya bisa diubah setelah sebagian besar anggota keluarga menyetujui hal lainnya.
Dinasti Rothschild di Amerika
1791: Keluarga Rothschild dapat “mengendalikan uang suatu negara” lewat Alexander Hamilton (utusan mereka di kabinet George Washington), ketika mereka mengatur sebuah bank sentral di Amerika Serikat yang disebut “First Bank of the United States”. Bank ini didirikan dengan sebuah piagam 20 tahun. Kondisi ini jelas berhubungan erat dengan pernyataan Mayer Amschel Rothschild pada tahun 1790:
“Cuma saya yang menerbitkan dan mengendalikan uang suatu negara dan saya tidak peduli siapa yang menulis hukumnya”.
1811: Setelah 20 tahun, piagam Bank of the United States milik Keluarga Rothschild kadaluwarsa dan suara yang dipungut di Konggres menentang pembaruannya. Hal tersebut membuat Nathan Mayer Rothschild (anak ke-4 Mayer Amschel Rothschild) mengeluarkan ancaman untuk memberi pelajaran kepada orang-orang Amerika dan membuat status mereka menjadi kolonial lagi.

1816: Konggres Amerika meluluskan sebuah rancangan undang-undang yang mengizinkan satu bank sentral yang dikuasai Rothschild, yang kemudian terkenal dengan sebutan “Second Bank of the United States”, dengan sebuah piagam yang berlaku selama 20 tahun.
Setelah 12 tahun kemudian, Second Bank of the United States membuat rakyat Amerika muak karena praktek manipulasi ekonomi dengan meraih keuntungan besar dan merugikan rakyat, sehingga musuh-musuh bank ini menominasi Senator Andrew Jackson untuk Tennessee agar mencalonkan diri menjadi presiden.
Sialnya bagi Keluarga Rothschild, Jackson memenangkan pencalonan presiden dan mulai memecat 2.000 orang dari 11.000 pegawai Pemerintah Federal, sebagai aksi melawan bank Rothschild.
1832: Perlawanan Presiden Jackson semakin terlihat, Second Bank of the United States yang dikuasai Rothschild meminta Konggres meluluskan pembaruan piagam, 4 tahun lebih cepat. Konggres menyetujui usulan tersebut yang menyebabkan Presiden Jackson memveto rancangan undang-undang tersebut.
Pada bulan Juli tahun yang sama, Presiden Jackson maju untuk kedua kalinya pada pencalonan presiden Amerika. Di sisi lain, Keluarga Rothschild yang memusuhinya selama masa kampanye pemilihan presiden, menghabiskan lebih dari 3.000.000 Dollar untuk membantu Senator Henry Clay dari Partai Republik untuk mengalahkan Jackson, Meski kemudian, Presiden Jackson memenangkannya dengan selisih suara yang amat banyak pada November 1832.
Setelah terpilih, Presiden Jackson mulai memindahkan deposito pemerintah dari Second Bank of the United States ke bank-bank yang langsung dipimpin oleh bankir-bankir mandiri. Peristiwa ini menjadi sejarah penting bagi Amerika karena Presiden Jackson adalah satu-satunya Presiden yang pernah lunas membayar utang, dengan menebus angsuran terakhir utang negara.

Bahkan si pembunuh bayaran, Richard Lawrence, yang dianggap tidak bersalah dengan alasan gangguan jiwa, belakangan membual bahwa orang-orang kuat di Eropa yang telah menyewa dia dan berjanji akan melindunginya kalau dia tertangkap.
1836: Presiden Andrew Jackson berhasil melempar bank sentral Rothschild keluar dari Amerika, setelah berakhir dan tidak diperbarui kembali piagam bank tersebut.
Seiring perjalanan waktu, Dinasti Rothschild memiliki hasrat untuk menguasai kembali Amerika, ditandai dengan perkembangan bisnis katun antara kaum ningrat Amerika Selatan dan Pabrik katun di Inggris. Katun itu diangkut dari Amerika ke Perancis dan Inggris dengan kapal-kapal milik Rothschild.
1860: Keluarga Rothschild juga secara hati-hati memanipulasi penduduk dengan berkonspirasi dengan politisi-politisi setempat yang mereka genggam. Hal ini menyebabkan pemisahan diri Carolina Selatan pada Desember 1860. Hanya beberapa minggu kemudian, 6 negara bagian lain bergabung dengan konspirasi melawan Serikat dan membentuk sebuah negara pecahan “Confederate States of Amerika (Amerika Sekutu)” dengan Jefferson Davis sebagai presidennya. Inilah awal dari perseteruan Selatan dan Utara Amerika, buah dari hasil propaganda Keluarga Rothschild.
1861: Propaganda Dinasti Rothschild terus berlanjut, bahkan setelah Presiden Abraham Lincoln dilantik. Mereka memberikan pinjaman kepada Napoleon III Prancis (sepupu Napoleon dari perang Waterloo) sebesar 210 juta franc untuk merampas Meksiko, lalu memangkalkan pasukan di sepanjang perbatasan Selatan Amerika Serikat, mengambil keuntungan dari perang saudara Amerika. Sementara itu, Inggris menyusul dengan menggerakkan 11.000 pasukan ke Kanada dan menempatkan pasukan mereka di sepanjang perbatasan utara Amerika. Presiden Lincoln tahu dia berada dalam masalah, bersama Sekretaris Bendahara, Salomon P. Chase, mereka berangkat ke New York untuk mengajukan pinjaman yang dibutuhkan untuk mendanai Departemen Pertahanan Amerika.
Keluarga Rothschild kemudian memberikan instruksi kepada bank-bank Amerika yang dibawah kontrol mereka, untuk menawarkan pinjaman dengan bunga 24 % sampai 26 %. Presiden Lincoln pun menolak ini seperti yang mereka duga dan kembali ke Washington.
1863: Tsar Rusia, Alexander II (1855-1881), yang juga memiliki masalah dengan Keluarga Rothschild karena menolak tawaran terus-menerus untuk mendirikan bank sentral di Rusia, memberikan bantuan tak terduga kepada Presiden Lincoln.
Sang Tsar membuat perintah, jika Inggris dan Perancis terlibat aktif dan campur tangan dalam perang saudara Amerika dengan membantu Selatan, Rusia akan memihak Presiden Lincoln. Lalu Sang Tsar mengirim sebagian dari Armada Pasifiknya untuk berlabuh di San Fransisco dan sebagian lainnya berlabuh di New York.
Dalam kurun waktu ini juga, Keluarga Rothschild menggunakan salah seorang dari keluarga mereka sendiri di Amerika, John D. Rockefeller (salah seorang Rothschild lewat garis darah perempuan), untuk membentuk bisnis minyak bernama “Standard Oil” yang pada akhirnya mengalahkan semua pesaingnya.
1865: Tepatnya pada tanggal 14 April, atau setelah 41 hari setelah pelantikannya yang kedua, Presiden Lincoln ditembak oleh John Wilkes Booth di Ford’s Theater. Dia meninggal akibat lukanya, kurang dari 2 bulan sebelum perang saudara Amerika berakhir.

Menyusul satu masa latihan singkat di Bank London, Keluarga Rothschild, Jacob Schiff (seorang Rothschild yang lahir di rumah mereka di Frankfurt) tiba di Amerika pada usia 18 tahun dengan instruksi dan uang yang diperlukan untuk membeli sebagian usaha rumah perbankan di sana. Tujuannya adalah:
- Mendapatkan kendali sistem uang Amerika dengan mendirikan sebuah bank sentral.
- Mencari orang-orang yang akan menjadi antek-antek “Illuminati” dan mempromosikan mereka ke posisi tinggi di Pemerintah Federal, Konggres, Mahkamah Agung dan semua badan Federal.
- Membuat kelompok minoritas cekcok di seluruh penjuru negeri, khususnya isu perseteruan kaum kulit putih dan hitam.
- Membuat gerakan untuk menghancurkan agama di Amerika Serikat dengan Kristen sebagai sasaran utama
1869: Dalam kaitan persekongkolan ini, menarik untuk dicermati pernyataan Rabi Reichorn di pemakaman Rabi Besar Simeon Ben-Iudah:
“Berkat kekuatan dahsyat bank-bank internasional kita, kita telah memaksa orang Kristen berperang tanpa jumlah. Perang punya nilai istimewa bagi orang Yahudi, karena orang Kristen saling membantai sehingga ada ruang lebih luas bagi kita orang Yahudi. Perang adalah panen Yahudi, dan bank-bank Yahudi menjadi gemuk saat orang Kristen berperang. Lebih dari 100 juta orang Kristen telah tersapu dari muka bumi berkat perang, dan ini belum berakhir”.


Albert Pike sendiri adalah Komandan Besar Kedaulatan untuk Yurisdiksi Selatan Scottish Rite of Freemasonry pada tahun 1859, yang merupakan Freemason terkuat di Amerika.
1880: Utusan-utusan Rothschild mulai menyulut rangkaian pembasmian ras di Rusia, Polandia, Bulgaria dan Rumania. Pembasmian-pembasmian ini mengakibatkan dibantainya ribuan orang Yahudi, menyebabkan sekitar 2 juta orang melarikan diri ke New York, Chicago, Philadelphia, Boston dan Los Angeles. Namun, beberapa orang yang dibantu dengan uang Rothschild mulai bermukim di Palestina.
Alasan-alasan pembantaian-pembantaian ini adalah menciptakan sebuah basis Yahudi yang besar di Amerika. Lalu mereka dididik untuk memberikan suara Demokrat. Dan sekitar 20 tahun kemudian, orang-orang terdepan Rothschild seperti Woodrow Wilson terpilih ke kursi presiden untuk menjalankan perintah Keluarga Rothschild.
Di Amerika, kekuatan Dinasti Rothschild juga menembus dunia jurnalisme. Ini tergambar jelas dari pernyataan John Swinton, seorang jurnalis ulung, yang marah dalam sebuah jamuan makan karena seseorang mengajaknya bersulang untuk kebebasan pers:
“Saat ini dalam sejarah dunia, di Amerika tidak ada yang namanya kebebasan pers. Kalian tahu itu dan saya tahu itu. Tidak ada satu pun di antara kalian yang berani menulis pendapat kalian dengan jujur, dan kalau kalian melakukannya, kalian sudah tahu bahwa pendapat itu tidak akan pernah dicetak. Saya dibayar perminggu untuk menjauhkan pendapat jujur saya dari koran tempat saya bekerja. Kalian juga ada yang dibayar dengan harga serupa untuk hal-hal seperti itu, dan siapa pun di antara kalian yang dengan bodohnya menulis pendapat jujur akan terlantar di jalanan mencari pekerjaan baru. Kalau saya membiarkan pendapat jujur saya muncul di salah satu terbitan koran saya, sebelum 24 jam pekerjaan saya sudah melayang. Tugas para jurnalis adalah menghancurkan kebenaran, berdusta sama sekali, menyesatkan, memfitnah, menjilat kaki dewa kekayaan dan menjual negara dan rasnya demi sesuap nasi sehari-hari. Kalian tahu itu dan saya tahu itu, dan kebodohan apa ini mengajak kita bersulang bagi kebebasan pers? Kita adalah alat-alat pengikut orang-orang kaya di balik panggung. Kita adalah dongkrak, mereka menarik benang lalu kita menari. Bakat kita, kemungkinan kita, dan hidup kita semua, adalah milik orang lain. Kita adalah pelacur intelektual”.

1907: Seorang Rothschild, Jacob Schiff, kepala Kuhn Loeb and Co., dalam sebuah pidato kepada Dewan Perniagaan New York, memperingatkan:
“Kalau kami tidak mendapatkan sebuah bank sentral dengan kendali yang cukup atas sumber kreditnya, negara ini akan mengalami kepanikan uang yang paling parah dan luas jangkauannya dalam sejarah”.
Mendadak Amerika terjebak di tengah-tengah krisis finansial yang dikenal sebagai “Panik 1907”. Krisis tersebut lalu melumatkan kehidupan jutaan orang Amerika.
1912: George R. Conroy, dalam majalah Truth terbitan Desember, menggambarkan Jacob Schiff sebagai ahli strategi keuangan. Dia bahu-membahu bersama Kelurga Harriman, Keluarga Gould dan Keluarga Rockefeller di semua perusahaan rel kereta api dan telah menjadi kekuatan dominan dalam bisnis rel kereta api dan kekuatan finansial Amerika.
Jacob Schiff juga mendirikan ADL atau Anti-Demafation League (Liga Anti-Penistaan) sebagai cabang B’nai n B’rith (didirikan oleh orang-orang Yahudi di New York City sebagai sebuah kelompok lokal Mason) di Amerika Serikat. Organisasi ini diciptakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang menentang tindakan-tindakan ilegal orang-orang elit Yahudi atau konspirasi global Rothschild sebagai “Anti-Semit” dan menentang ras Yahudi secara keseluruhan.
1913: Tepatnya tanggal 31 Maret, J. P Morgan (penguasa Wall Street) meninggal. Dia dikira sebagai orang terkaya di Amerika, tapi wasiatnya mengungkapkan bahwa dia hanya memiliki 19 % perusahaan J. P Morgan. Sedangkan 81 % sisanya dimiliki oleh Keluarga Rothschild.
Pada tahun yang sama, orang-orang Yahudi mendirikan bank sentral terakhir di Amerika yang masih berdiri sampai sekarang ini, yaitu “Federal Reserve atau Bank Cadangan Negara”, untuk mendapatkan dukungan dari publik, mereka dengan kurang ajar menyatakan bahwa sebuah bank sentral yang bisa mengekang inflasi dan depresi. Padahal, bank sentral didirikan untuk memanipulasi asupan uang untuk menyebabkan inflasi dan depresi.
Penting untuk dicatat, bahwa Federal Raserve atau Bank Cadangan Negara adalah perusahaan swasta, bukan Federal dan tidak punya cadangan apapun. Dan diperkirakan bahwa labanya melebihi 150 miliar Dollar pertahun, tapi Federal Reserve tidak pernah sekalipun dalam sejarah menerbitkan laporan keuangannya. Beberapa bukti telah tersingkap tentang siapa sebenarnya yang memiliki Federal Reserve, yaitu bank-bank berikut ini:
- Rothschild Bank of London
- Warburg Bank of Hamburg
- Rothschild Bank of Britain
- Lehman Brothers of New York
- Lazard Brothers of Paris
- Kuhn Loeb Bank of New York
- Israel Moses Seif Banks of Italy
- Goldman Sachs of New York
- Warburg Bank of Amsterdam
- Chase Manhattan Bank of New York
Semua ini adalah Bank Rothschild.
1919: Pada tanggal 30 Mei, sebuah pertemuan tambahan dari “Konferensi Perdamaian Versailles” diadakan di Hotel Majestic di Paris. Di sana diputuskan bahwa sebuah organisasi akan didirikan untuk memberikan nasehat (mengendalikan) apa yang dilakukan pemerintah. Lembaga ini disebut “Institute of International Affairs (Lembaga Urusan Internasional)”, yang akan bermetamorfosis menjadi 2 cabang:
- Royal Institute of International Affairs (RIIA) di Inggris pada tahun 1920, dan
- Council on Foreign Relations (CFR) di Amerika Serikat pada tahun 1921
Menariknya, tuan rumah Konferensi Perdamaian Versailles dan ketua pertemuan tambahan dari konferensi ini adalah Baron Edmond de Rothschild. Baron Edmond de Rothschild adalah anak termuda dari Jacob (James) Mayer Rothschild (putera bungsu dari Mayer Amschel Rothschild), hasil dari pernikahannya dengan dengan kopanakannya sendiri, Betty von Rothschild, anak perempuan Salomon Mayer Rothschild (Putera ke-3 dari Mayer Amschel Rothschild).
Di samping itu, munculnya CFR (Council of Foreign Relations atau Dewan Hubungan Luar Negeri) di Amerika di bawah perintah Jacob Schiff, yang didirikan oleh orang Yahudi Ashkenazi, yaitu Bernard Baruch dan Kolonel Edward Mandell House. Keanggotaan CFR pada awalnya sekitar 1.000 orang di Amerika Serikat. Keanggotaan ini termasuk bos-bos industri di Amerika, semua bankir internasional berbasis Amerika dan kepala semua yayasan mereka yang bebas pajak. Pada dasarnya mereka adalah semua orang yang memberikan modal yang diperlukan bagi siapa pun yang ingin mencalonkan diri untuk kursi Konggres, Senat atau Presiden.
Tugas pertama CFR adalah mendapatkan kendali pers. Tugas ini diberikan kepada John D. Rockefeller yang mendirikan sejumlah majalah berita nasional seperti Life and Time. Rockefeller mendanai Samuel Newhouse (seorang Yahudi) untuk membeli dan mendirikan secara besar-besaran serentetan surat kabar di seluruh penjuru negeri. Dia juga mendanai orang Yahudi lainnya, Eugene Meyer, yang akan membeli banyak penerbitan seperti Washington Post, Newsweek dan The Weekly Magazine.
Federal Reserve atau Bank Cadangan Negara mengklaim bahwa mereka akan melindungi negara terhadap inflasi dan depresi. Namun antara tahun 1929 dan 1933, mereka mengurangi asupan uang sampai 33 %. Bahkan Milton Friedman, pakar ekonomi pemenang penghargaan nobel, menyatakan hal berikut ini dalam sebuah wawancara radio pada Januari 1996:
“Federal Reserve jelas menyebabkan depresi besar yang menyusutkan jumlah uang yang beredar sampai sepertiganya dari 1929 sampai 1933”.
Di saat depresi besar ini terjadi, jutaan Dollar Amerika dihabiskan untuk membangun ulang Jerman akibat kerusakan yang diderita selama Perang Dunia I, untuk persiapan Keluarga Rothschild berikutnya yaitu Perang Dunia II.
Menariknya, uang yang dipompakan ke Jerman untuk membangunnya sebagai persiapan Perang Dunia II masuk ke bank-bank German Thyssen yang berafiliasi dengan kelompok Harriman yang dikendalikan oleh Keluarga Rothschild di New York.
Antara tahun 1930 dan 1935, Elizabeth Donnan menerbitkan bukunya yang terdiri dari 4 jilid, “Document Illustrative of the History of the Slave Trade to America (Dokumen Bergambar tentang Sejarah Perdagangan Budak ke Amerika)”. Buku ini menunjukkan bahwa orang Yahudi mendominasi perdagangan budak Afrika ke Amerika dan setidaknya 15 kapal yang digunakan untuk mengangkut para budak dimiliki oleh Yahudi, beberapa di antaranya sangat erat berkaitan dengan Keluarga Rothschild. Untuk menipu pihak berwenang bahwa tidak ada orang Yahudi yang terlibat, mereka sering mengganti semua kru dan kapten non-Yahudi.
1936: Pada 3 Oktober, seorang pejabat Konggres dari Partai Republik, Louis T. McFadden, Ketua House Banking and Currency Committee (Komite Rumah Perbankan dan Mata Uang) diracun sampai mati. Ini adalah usaha pembunuhan ketiga terhadap dirinya. Sebelumnya dia pernah selamat dari keracunan dan ditembak dengan senjata api. McFadden adalah pengkritik setia Federal Reserve dan kelompok kriminal Yahudi yang ada dibaliknya.
Di Bretton Woods, New Hampshire, IMF dan Bank Dunia (awalnya disebut International Bank for Reconstruction and Development atau IBRD – nama Bank Dunia baru diadopsi mulai 1975) disetujui dengan keikutsertaan penuh Amerika Serikat.
IMF diberikan kuasa untuk menerbitkan sebuah uang perintah dunia yang bernama “Special Drawing Rights (Hak Tarik Istimewa) atau SDR’s”. Negara-negara anggota pada akhirnya akan ditekan untuk membuat mata uang mereka sepenuhnya bisa ditukar dengan SRD’s.
IMF dikendalikan oleh Dewan Gubernurnya, yang juga merupakan kepala bank-bank sentral yang berbeda atau kepala departemen-departemen bendahara bermacam-macam negara yang dikuasai oleh bank-bank sentral mereka. Kekuatan pemungutan suara di IMF juga memberikan Amerika Serikat dan Inggris (Federal Reserve dan Bank of England – kedua-duanya dikuasai Kelurga Rothschild) kendali penuh atas dirinya.
1948: Pada musim semi tahun ini Keluarga Rothschild menyogok Presiden Harry S. Truman (Presiden ke-33 Amerika Serikat, 1945-1953) untuk mengakui Israel sebagai negara berdaulat dengan 2 juta Dollar yang mereka berikan padanya untuk rangkaian kampanyenya.
Pada tengah malam 14 Mei 1948, negara Israel secara resmi diproklamirkan di Tel Aviv, sebelas menit kemudian Presiden Truman menyatakan Amerika Serikat sebagai negara asing pertama yang mengakuinya.

“Pembunuhan Presiden Amerika John F. Kennedy mendadak mengakhiri tekanan besar yang diterapkan oleh Pemerintah Amerika terhadap Pemerintah Israel untuk menghentikan program nuklir. Buku ini menyiratkan bahwa kalau Kennedy tetap hidup, diragukan apakah Israel dewasa ini bisa membuat nuklir”.

1973: Pada 15 April, Senator Demokrat dari Arkansas, J. William Fulbright, menyatakan hal berikut ini di televisi CBS, sehubungan dengan kekuatan Yahudi di Amerika:
“Senat Amerika Serikat tunduk kepada Israel, Israel mengendalikan Senat. Ini sudah sangat sering ditunjukkan, dan inilah yang membuat pemerintah kesulitan”.
Pada tahun ini juga, George J. Laurer, seorang pegawai IBM yang dikendalikan oleh Keluarga Rothschild, menciptakan UPC (Universal Product Barcode) yang pada akhirnya akan dipasang pada setiap barang yang diperdagangkan di seluruh dunia dan membawa nomor 666 (Heksagram Merah Mayer Amschel Rothschild).

Israel tidak peduli dengan pandangan PBB, jika anda mau mempertimbangkan bukti yang pernah ada, bahwa kurang dari 2 minggu setelah serangan Israel terhadap USS Liberty (serangan yang dirancang untuk mengkambinghitamkan Mesir, sehingga AS terdorong untuk berperang melawan Mesir), Menteri Luar Negeri Israel, Abba Eban, membuat pernyataan tentang PBB, sebagaimana yang dilaporkan The New York Times pada 19 Juni 1967:
Abba EbanLord Harrington“Kalau pun General Assembly (Majelis Umum) memungut suara sampai 121 suara berbanding 1 mendukung Israel kembali ke garis gencatan senjata (perbatasan pra-Juni 1967), Israel akan menolak tunduk terhadap keputusan tersebut”.“Mereka adalah peminjam uang dan kontraktor utang besar di dunia. Konsekuensinya adalah negara-negara di dunia mengerang diinjak sistem-sistem pajak dan utang negara yang besar. Mereka adalah musuh terbesar bagi kebebasan”. (Lord Harrington)
1995: Pada 21 Oktober, mantan agen Mossad, Victor Ostrovsky, yang menerbitkan 2 buku yang memaparkan kegiatan-kegiatan Mossad, muncul di acara pagi televisi Kanada, Canada AM, bersama jurnalis Israel bernama Yosef Lapid, mantan Kepala Televisi Israel, via hubungan satelit. Yosef Lapid memanggil Mossad untuk mencari Ostrovsky di Kanada untuk membunuhnya, karena telah menulis 2 buku yang membocorkan kegiatan mereka ini. Karena Mossad Israel tidak bisa membunuh Ostrovsky di Kanada tanpa menyebabkan insiden diplomatis. Yosef Lapid mengatakan secara langsung di acara itu, bahwa:
“Saya harap ada seorang Yahudi yang baik di Kanada yang mau melakukan tugas itu untuk kita”.

Ostrovsky memutuskan untuk menuntut Yodef Lapid di Pengadilan Kanada karena menghasut publik untuk membunuhnya. Namun, Ostrovsky tidak bisa menemukan pengacara satu pun di Kanada yang mau mengambil kasus itu.
1996: Pada 12 Mei, Duta Besar PBB sekaligus seorang Yahudi Ashkenazi, Madeleine Albright, ketika muncul di program 60 minutes, ditanya oleh Koresponden Lesley Stahl, sehubungan dengan tahun-tahun Amerika Serikat memimpin sanksi ekonomi terhadap Irak:
Madeleine Albright“Kami telah mendengar bahwa setengah juta anak meninggal. Maksudku, itu lebih banyak dari anak yang meninggal di Hiroshima. Lalu, anda tahu, bahwa harga itu sepadan?”Jawaban Duta Besar Madeleine Albright adalah:“Menurut saya itu pilihan yang sangat sulit, tapi harga itu sepadan”.
Komentarnya tersebut tidak menimbulkan protes dari publik. Sesungguhnya, Holocaust setengah jutan Irak secara positif dikagumi oleh Pemerintah Amerika Serikat. Karena kurang dari 8 bulan kemudian, Presiden Bill Clinton menunjuk Madeleine Albright sebagai Menteri Luar Negeri.
Pada siaran Larry King Live pada bulan April 1996, aktor Marlon Brando membuat pernyataan:
Marlon Brando“Hollywood dipimpin oleh orang-orang Yahudi. Hollywood dimiliki oleh orang-orang Yahudi, dan mereka harus punya sensitivitas tentang persoalan yang diderita oleh orang lain, akibat apa yang telah mereka eksploitasi kepada orang-orang itu”.
Akibat pernyataan ini, Jewish Defense League (Liga Pertahanan Yahudi) langsung meminta agar Marlon Brando dibuang dari Hollywood Walk of Fame. Tapi, karena takut diprotes publik, Hollywood Chamber of Commerce (Majelis Perdagangan Hollywood) menolak melakukannya.
Pada tahun yang sama, beberapa kejadian penting juga mewarnai kehidupan Amerika, di antaranya:
Washington Post melaporkan bahwa intelijen Amerika Serikat telah menyadap sebuah percakapan. Di dalam percakapan tersebut, dua Pejabat Israel membahas kemungkinan mendapatkan surat rahasia yang telah ditulis oleh Sekretaris Bendahara Luar Negeri waktu itu, Warren Christopher, kepada Pemimpin Palestina, Yasser Arafat.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Martin Indyk, mengeluh secara pribadi kepada Pemerintah Israel tentang pengawasan tidak bijaksana yang dilakukan oleh Badan Intelijen Israel.
Agen-agen Israel memasang penyadap pada telepon seorang Yahudi Ashkenazi sekaligus anak seorang Rabi, Monica Lewinsky, di Watergate dan mereka menyadap sesi seks telepon antara wanita itu dan Presiden Bill Clinton. Laporan Ken Starr menegaskan bahwa Clinton memperingatkan Lewinsky bahwa percakapan mereka direkam, dan kemudian Clinton mengakhiri perselingkuhan tersebut.


Di Los Angeles, sebuah penyelidikan narkoba besar tingkat lokal, telah membuat daerah dan negara menjadi bermasalah. Tersangka dalam penyelidikan ini adalah jaringan kejahatan Israel yang beroperasi di New York, Miami, Las Vegas, Kanada, Israel dan Mesir. Jaringan kejahatan Israel ini terlibat dalam pengedaran narkoba dan ekstasi, begitu juga penipuan kartu kredit dan komputer yang rumit terhadap golongan pekerja kantoran. Yang mengagetkan para opsir penyelidikan, orang-orang Israel yang diselediki ternyata mengawasi pager/beeper, ponsel bahkan telepon rumah para penyelidik. Para penyelidik kemudian mencari tahu dari mana informasi ini mungkin berasal. Mereka segera mengetahui bahwa ini bersangkutan dengan Firma Israel AMDOCS yang hampir memonopoli jasa rekening telepon di Amerika Serikat. Dan ketika mereka memeriksa hasil telepon mereka sendiri tentang bagaimana mereka disadap, mereka menemukan bahwa kontraktor utama mereka adalah Converse Infoys, Firma Israel lainnya yang bekerja dekat dengan Pemerintah Israel.


Bagaimana pun, sejarah memberi tahu kita kelompok PNAC sebenarnya tidak kreatif. Memang, pada Februari 1990, seorang Sayan Mossad di New York menjejalkan suatu cerita palsu ke ABC Television bahwa Saddam Husein punya pabrik uranium di Irak untuk menarik perhatian atas “Senjata Pemusnah Masal” Saddam Husein, satu tahun sebelum perang Amerika di Irak.
2000: Pada bulan April, Jacob “Cookie” Orgad, sebagai mantan agen Mossad ditangkap karena menjalankan salah satu operasi penyelundupan ekstasi terbesar dalam sejarah Amerika. Operasi ini mengantarkan ratusan juta Dollar dalam bentuk narkoba illegal yang diproduksi di Belanda, ke kota-kota di seluruh Amerika Serikat.
Di Argentina, IMF mengharuskan negara ini mengurangi defisit anggaran pemerintah dari 5,3 miliar Dollar pada saat itu menjadi 4,2 miliar Dollar pada tahun berikutnya, 2001, yang menyebabkan pengangguran di Argentina sebesar 20 % penduduk usia kerja. Lalu mereka menambah tuntutannya menjadi defisit harus dihapuskan. IMF menawari Argentina beberapa gagasan untuk mencapai ini, dengan mengurangi program ketenagakerjaan darurat pemerintah dari 200 Dollar perbulan menjadi 160 Dollar sebulan.
Mereka juga meminta pemotongan gaji 12 % – 15 % bagi pegawai negeri dan pemotongan pensiun bagi orang tua sebanyak 13 %. Keduanya berdampak bagi banyak orang. Pada Desember 2001, orang-orang Argentina kelas menengah (secara harfiah) muak berburu di jalanan mencari sampah untuk dimakan. Mereka mulai rusuh dan membakar Buenos Aires.
2001: Puncak tragedi di Amerika terjadi pada 11 September, yaitu serangan terhadap WTC (World Trade Center) dan Pentagon yang disusun dengan hati-hati oleh Israel dengan keterlibatan Inggris dan Amerika, dibawah perintah Keluarga Rothschild. Kejadian ini mereka lakukan untuk mengkambinghitamkan Muslim sebagai “Teroris”. Ini adalah babak pertama untuk memicu Dunia Barat agar berperang dengan Dunia Arab, demi Yahudi. Dan perang melawan teroris di negara-negara Muslim pun dimulai.
Mereka menggunakan serangan-serangan ini untuk mendapatkan kendali atas beberapa negara di dunia yang tidak mengizinkan bank-bank sentral Rothschild. Dengan demikian, kurang dari sebulan setelah kejadian ini, Amerika Serikat menyerang Afghanistan, satu dari hanya tujuh negara pada saat itu di dunia yang tidak memiliki bank sentral yang dikendalikan oleh Rothschild. Negara ini didominasi penduduk Muslim yang menolak ikut serta dalam sistem simpan-pinjam uang (Riba), sesuatu yang telah membuat orang-orang Israel gusar selama ratusan tahun.


Pada serangan 11 September juga, terdapat 5 orang Israel yang menyamar dalam pakaian Arab ditangkap karena menari dan bersorak sambil merekam menara WTC yang runtuh. Disewa oleh Urban Moving System (Sistem Perpindahan Kota), sebuah daerah Mossad Israel, orang-orang Israel ini tertangkap punya banyak paspor, satu van teruji positif mengandung peledak dan banyak uang tunai. Akibat penangkapan ini, Walikota Yerussalem (yang akan menjadi Perdana Menteri Israel), Ehud Olmert, secara pribadi menelepon Walikota New York City, Rudi Giuliani, menyatakan bahwa orang-orang ini tidak ada hubungannya dengan serangan teroris, dan hanya sedang sedikit bersenang-senang.
Dua dari lima orang Israel ini belakangan terungkap ternyata Mossad, bertentangan dengan klaim Olmert, ketiga orang lainnya dengan kuat dicurigai Mossad juga. Begitu laporan-laporan saksi melacak kegiatan orang-orang Israel itu, terungkap bahwa mereka terlihat di Taman Liberty pada saat tubrukan pertama. Laporan ini menduga bahwa mereka sudah tahu apa yang akan terjadi.
Orang-orang Israel itu diinterogasi oleh FBI, lalu diam-diam dikirim kembali ke Israel. Para petugas yang menangkap mereka dari Departemen Kepolisian New Jersey diperintahkan agar tidak membahas penangkapan mereka.
Kelima orang Israel yang menari dan menyoraki runtuhnya WTC, belakangan muncul di radio dan televisi Israel. Di sana mereka menyatakan bahwa mereka berada di New York City pada 11 September untuk “mendokumentasikan peristiwa tersebut” karena Amerika belum pernah mengalami serangan seperti itu di daratannya.
Dua jam sebelum serangan 11 September, Odigo, sebuah perusahaan Israel dengan kantor-kantornya yang bertempat hanya beberapa blok dari menara WTC, menerima sebuah peringatan pendahuluan akan serangan tersebut lewat pesan instan internet. Manajer New York Office memberikan FBI alamat IP pengirim pesan tersebut, tapi FBI tidak menindaklanjutinya.
Sekitar 200 orang Israel yang berkaitan dengan perusahaan-perusahaan pemindahan Israel, yang dicurigai merupakan garis depan intelijen Israel, yang sangat aktif di WTC beberapa bulan sebelum serangan, lalu ditangkap karena dicurigai terlibat ketika sisa ban ditemukan di beberapa van pembuangan yang mereka gunakan. Namun, di bawah perintah langsung Pejabat Departemen Peradilan Amerika Serikat, Michael Chertoff, mereka dideportasi ke Israel akibat “Pelanggaran Visa”. Chertoff adalah seorang warga negara ganda AS/Israel yang ayahnya seorang Rabi dan ibunya adalah salah satu pekerja pertama Mossad, lalu kemudian dia memerintahkan penangkapan sekitar 900 Muslim yang tidak berkaitan dengan kejadian WTC.

Setelah serangan WTC, surat-surat tanpa nama yang berisi virus antraks dikirim ke berbagai politisi dan eksekutif media. Akibat terjangkit virus antraks dalam surat-surat ini, 5 orang meninggal dunia. Seperti serangan 11 September, serangan ini langsung disalahkan kepada Al-Qaeda, sampai diketahui bahwa virus antraks yang dijadikan senjata tersebut, dibuat oleh laboratorium militer Amerika Serikat.
FBI kemudian mengetahui bahwa tersangka utama surat-surat antraks ini adalah orang Yahudi Ashkenazi, Dr. Philip Zack, yang pernah dicerca beberapa kali oleh para pegawainya akibat kata-katanya yang ofensif tentang orang-orang Arab. Dr. Philip Zack tertangkap kamera sedang memasuki daerah penyimpanan tempat dia bekerja di Fort Detrick. Di sanalah antraks disimpan. Pada titik ini, baik FBI mau pun media berhenti membuat pernyataan publik apa pun mengenai kasus ini.
Seminggu sebelum serangan WTC, Zim Shipping Company (Perusahaan Pengapalan Zim) memindahkan kantor-kantornya di WTC, melapaskan kontrak sewanya yang memakan biaya 50.000 Dollar bagi perusahaan tersebut. Tidak ada alasan yang pernah diberikan mengenai hal ini, dan Zim Shipping Company, setengahnya dimiliki oleh negara Israel.
Akibat serangan 11 September disalahkan kepada Osama bin Laden, Amerika Serikat menginvansi Afghanistan dan menumbangkan para penguasa Taliban di sana. Tentu saja alasan sebenarnya terjadi invansi itu menjadi terang. Karena alasan sesungguhnya adalah pemimpin Taliban, Mullah Omar, telah melarang produksi opium pada Juli 2000. Dengan demikian, panen opium pada tahun itu hancur.
Dalam sejarah, bisnis opium merupakan bisnis illegal yang digerakkan oleh Keluarga Rothschild seperti yang terjadi di China pada tahun 1839. Ketika Kaisar Manchu di China memerintahkan penghancuran opium. Lalu Keluarga Rothschild memerintahkan tentara Inggris untuk pergi ke sana untuk memerangi China demi melindungi bisnis narkobanya yang sedang berjalan.
Itulah tepatnya apa yang sedang terjadi. Afghanistan adalah sumber 75 % heroin dunia. Akibat Mullah Omar menghancurkan laba 2001, maka terjadilah invansi pada Oktober 2001. Segera sesudahnya, media melaporkan panen besar opium pada Maret 2002.

“Setiap kali kita melakukan sesuatu, anda akan berkata Amerika akan melakukan ini dan itu. Saya ingin memberitahu anda sesuatu yang sangat jelas. Jangan cemaskan tekanan Amerika terhadap Israel. Kita orang-orang Yahudi mengendalikan Amerika, dan orang-orang Amerika tahu itu”.
Pada tahun 2001 pula, Profesor Joseph Stiglitz, mantan Chief Economist Bank Dunia dan mantan Ketua Dewan Penasehat Ekonomi Presiden Clinton secara publik mengungkapkan “Strategi 4 Langkah” Bank Dunia yang dirancang untuk memperbudak negara-negara kepada para bankir. Ke-4 Strategi tersebut adalah:
Privatisasi, di sini para pemimpin ditawarkan komisi 10 % ke rekening-rekening Bank Swiss rahasia mereka sebagai ganti mereka memangkas beberapa miliar Dollar dari harga aset negara, seperti maraknya terjadi suap dan korupsi.

Penentuan Harga Berdasarkan Pasar, di sini harga makanan, air dan gas domestik dinaikkan yang diperkirakan dapat menyebabkan huru-hara sosial di masing-masing negara, sekarang lebih umum disebut dengan “Hura-Hara IMF”.
Perdagangan Bebas, di sini perusahan-perusahaan internasional menyerbu Asia, Amerika Latin dan Afrika. Pada saat yang sama Eropa dan Amerika menghalangi pasar mereka sendiri terhadap pertanian dunia ketiga. Mereka juga mengenakan tarif yang menjulang tinggi yang harus dibayar oleh negara-negara ini untuk obat-obatan bermerek, menyebabkan melejitnya rasio kematian dan penyakit.
Ada banyak pihak yang akan kalah dalam sistem ini, kecuali satu pemenang, yaitu sistem perbankan yang dimiliki dan dioperasikan oleh Yahudi. Sebenarnya IMF dan Bank Dunia telah membuat syarat pinjaman bagi penjualan sistem listrik, air, telepon dan gas setiap negara berkembang. Ini diperkirakan mencapai 4 Triliun Dollar aset milik publik.
Pada September tahun 2001, Profesor Joseph Stiglitz diberi penghargaan Nobel dalam bidang ekonomi.
2002: Kamus Internasional Baru Ketiga Webster (Lengkap) dicetak ulang, menyediakan satu definisi baru tentang Anti-Semit. Definisi belum dimutakhirkan pada 1956. Definisi barunya adalah:
“Anti-Semitisme: (1) permusuhan terhadap orang-orang Yahudi sebagai kelompok minoritas agama atau ras, sering disertai diskriminasi sosial, politik dan ekonomi; (2) menentang Zionisme; (3) simpati untuk musuh-musuh Israel”.Definisi (2) dan (3) ditambahkan dalam edisi 2002, tepat sebelum Amerika memutuskan untuk menginvansi Irak atas perintah Israel.
Thomas Stauffer, seorang Konsultan Ekonomi di Washington, memperkirakan bahwa sejak 1973, Israel telah menghabiskan uang Amerika Serikat sekitar 1,6 Triliun Dollar, yang kalau dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun 2002, setiap orang akan mendapatkan lebih dari 5.700 Dollar.
Kondisi dunia yang rapuh akibat perlakuan Yahudi yang didukung dana besar Keluarga Rothschild, menggerakkan orang seperti Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad, yang mengeluarkan sikap dengan pernyataan:
“Orang-orang Yahudi menguasai dunia dengan tangan orang lain. Mereka membuat orang lain berperang dan mati demi mereka”.


Pada 20 Mei, Senator Ernest Hollings membuat pernyataan tentang kendali AIPAC terhadap Amerika:
Senator Ernest Hollings“Kita tidak bisa membuat kebijakan Israel selain yang diberikan oleh AIPAC. Saya telah mengikuti sebagian besar di antaranya, tapi saya juga telah menolak menandatangani surat-surat dari waktu ke waktu untuk memberi kesempatan kepada Presiden yang malang. Saya bisa mengatakan kepada kalian bahwa tidak ada presiden yang menjabat, entah dari Republik atau Demokrat, mendadak AIPAC akan memberitahunya persis kebijakan apa yang harus diambil”.
Pada tahun ini juga, Mel Gibson merilis filmnya “The Passion of the Christ (Hasrat Kristus)”. Untuk menjaga keasliannya, dialog film itu disajikan sepenuhnya dalam Bahasa Ibrani dan teks Latin. Namun, ada satu teks yang tidak muncul. Kalimat itu diucapkan tapi untuk alasan tertentu teksnya dibuang. Tentu saja ini akibat tekanan dari media Yahudi. Adegan yang teksnya dibuang itu adalah ketika Pilate berusaha membuat orang-orang Yahudi berhenti menyeru agar Yesus Kristus disalib. Dan apa kata orang-orang Yahudi sebagai tanggapan Pilate sampai-sampai lobi Yahudi setengah mati ingin menyensornya?:
“Biarkan darahnya mengucuri kami dan anak-anak kami”.


“Dengar, tidak ada tangan orang Yahudi yang tidak berlumuran darah kita. Mereka memiliki kapal-kapal budak. Mereka membeli dan menjual kita. Mereka memperkosa dan merampok kita”.
Setelah invansi ke Afghanistan dan Irak, sekarang hanya ada 5 negara di dunia yang tersisa tanpa bank sentral milik Rothschild. Kelima negara tersebut adalah Iran, Korea Utara, Sudan, Kuba dan Libya.

Pada bulan November, sekelompok orang Demokrat yang konservatif hingga moderat yang disebut “Blue Dog Coalition (Koalisi Anjing Biru)” yang fokus kepada tanggung jawab fiskal pemerintah, melaporkan bahwa Presiden Yahudi George W. Bush telah meminjam lebih banyak uang dari bank dan pemerintah asing dibandingkan ke semua 42 presiden Amerika Serikat digabungkan sekaligus. Angka Departemen Bendahara menunjukkan bahwa total pinjaman semua presiden AS antara 1776-2000 adalah 1,01 Triliun Dollar, sementara dalam 4 bulan terakhir saja Pemerintahan Bush telah meminjam 1,05 Triliun Dollar.
Pada 6 Desember, isteri Presiden Bush, Laura Bush, ditemani oleh Rabi Binyomin Taub, Rabi Hillel Baron dan Rabi Mendy Minkowitz melakukan penghalalan ala Yahudi untuk dapur Gedung Putih. Sebuah foto peristiwa ini ketika berdiri bersama staf diambil oleh fotografer Shealah Craighead lalu dipajang di situs resmi Gedung Putih.
2006: Pada 5 sampai 7 Maret, AIPAC menyelenggarakan konvensi tahunan mereka di Washington D.C. Lebih dari setengah Senator AS dan sepertiga pejabat Konggres AS hadir.
“Tidak sia-sia orang Yahudi telah tertarik kepada Jurnalisme. Di tangan mereka, jurnalisme menjadi senjata kuat yang sangat cocok untuk kebutuhan mereka demi perang kelangsungan hidup mereka”. (Haim Nachman Bialik)
Dinasti Rothschild di Eropa
1694: Bank of England didirikan dengan nama yang menipu. Nama itu menipu karena bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Inggris tersebut adalah institusi swasta yang didirikan oleh orang-orang Yahudi.
1698: Selama 4 tahun berikutnya, kendali Yahudi terhadap asupan uang Inggris melejit, sehingga utang pemerintah kepada Bank of England berubah dari yang awalnya sebesar 1.250.000 Pounsterling menjadi 16.000.000 Poundsterling hanya dalam 4 tahun. Kenaikannya sebesar 1.280 %.
1785: Pemerintah Bavaria (Bavaria diidentikkan dengan Jerman, karena terletak di sebelah Tenggara Jerman dengan penduduknya yang sangat padat) mencabut “Illuminati” dan menutup semua kelompok lokal Grand Orient di Bavaria, setelah ditemukan sebuah buku yang ditulis oleh Xavier Zwack, rekan Adam Weishaupt (seorang kepercayaan Mayer Amschel Rothschild untuk menciptakan Illuminati) tentang Revolusi Perancis.

1798: Nathan Mayer Rothschild (anak keempat Mayer Amschel Rothschild) ketika berusia 21 tahun meninggalkan Frankfurt menuju Inggris. Dengan banyak uang yang diberikan oleh ayahnya, dia membangun sebuah rumah perbankan di London.

1812: Jacob (James) Mayer Rothschild (anak terakhir Mayer Amschel Rothschild) pergi ke Paris, Perancis, untuk mendirikan Bank de Rothschild Frères.

Dalam perang ini juga, Keluarga Rothschild menggunakan bank-bank yang telah mereka sebarkan di seluruh Eropa untuk membangun jaringan layanan pos. Cuma kurir-kurir Rothschild yang diizinkan melewati blokade Inggris dan Perancis.
Salah satu kurir Rothschild, seorang pria bernama Rothworth setelah tahu bahwa Inggris memenangkan perang Waterloo, pergi ke channel mengantarkan berita ini kepada Nathan Mayer Rothschild. Nathan kemudian memasuki bursa saham dan memerintahkan semua pekerjanya untuk menjual konsul (sekarang dikenal dengan istilah obligasi). Para pedagang lain panik, mengira Inggris kalah perang, dan mulai menjual konsul mereka dengan kalut.
Akhirnya, nilai konsul-konsul anjlok. Saat itu, Nathan Mayer Rothschild diam-diam memerintahkan para pekerjanya untuk membeli semua konsul yang bisa mereka dapatkan.
Ketika pada kenyataannya Inggris memenangi perang, konsul-konsul itu meroket tinggi, yang membuat Nathan mendapatkan laba 20 banding 1 terhadap investasinya. Kepemilikin obligasi atau konsul ini memberi Keluarga Rothschild kendali penuh atas ekonomi Inggris, sehingga memaksa Inggris membangun sebuah Bank of England baru di bawah kendali Nathan Mayer Rothschild.
Fakta yang unik, Nathan secara terang-terangan menyombongkan diri bahwa dalam 17 tahun keberadaannya di Inggris, dia telah meningkatkan saham awalnya sebesar 20.000 Poundsterling yang diberikan oleh ayahnya sebanyak 2.500 kali menjadi 50.000.000 Poundsterling.
Pada akhir abad ini, periode masa yang dikenal sebagai “Zaman Rothschild”, yang diperkirakan menguasai lebih dari setengah kekayaan dunia.

Karena berang, Nathan Mayer Rothschild bersumpah bahwa suatu hari dia atau keturunannya akan menghancurkan seluruh keluarga dan keturunan Tsar Alexander I.
1818: Menyusul Perancis yang menjamin pinjaman besar pada 1817 untuk membantu membangun ulang setelah kekalahan besar mereka di Waterloo, utusan-utusan Rothschild membeli sejumlah besar obligasi Pemerintah Perancis yang menyebabkan nilainya meningkat.
Pada 5 November, mereka melimpahkan semua obligasi itu ke pasar terbuka sehingga nilainya terperosok dan Perancis secara keseluruhan terjerumus dalam kepanikan financial. Keluarga Rothschild lalu melangkah masuk dan mengambil kendali asupan uang Perancis dengan cara yang sama mereka memanipulasi bursa saham Inggris 6 tahun sebelumnya.

1835: Keluarga Rothschild memperoleh hak ke tambang-tambang air raksa Almadén di Spanyol. Pada masa itu Almadén adalah pertambangan terbesar di dunia. Karena air raksa merupakan komponen vital dalam menyempurnakan emas dan perak. Ini membuat Keluarga Rothschild hampir memonopoli dunia. Sebagai akibat dari akuisisi ini, N. M. Rothschild and Sons kemudian akan mulai menyempurnakan emas dan perak untuk Royal Mint, Bank of England dan banyak pelanggan internasional lainnya.




“Kalau anak-anak lelakiku tidak ingin ada perang, maka tidak akan ada perang”.
1850: dimulainya konstruksi pada rumah-rumah Manor Metmore di Inggris dan Ferrières di Perancis. Lebih banyak manor (rumah bangsawan) Keluarga Rothschild akan menyusul di seluruh dunia, semua berisi karya-karya seni mereka yang tak ternilai harganya.
Kekayaan Jacob (James) Mayer Rothschild di Perancis dikatakan bernilai 600 juta franc, yang berarti 150 juta franc lebih banyak dari semua bankir di Perancis jika digabungkan sekaligus.


1865: Nathaniel de Rothschild (juga anak Nathan Mayer Rothschild) menjadi anggota parlemen untuk Aylesbury di Buckinghamshire.
1868: Pada tanggal 15 November, Jacob (James) Mayer Rothschild meninggal, tidak lama setelah membeli Château Lafite, salah satu dari 4 lahan anggur besar utama di Perancis.
1873: Tambang tembaga Rio Tinto di Spanyol di beli oleh sebuah kelompok pemilik modal asing, termasuk Keluarga Rothschild. Tambang ini adalah sumber tembaga terbesar Eropa.
1886: Bank Rothschild Perancis, de Rothschild Frères memperoleh banyak ladang minyak Rusia dan membentuk perusahaan Caspian and Black Sea Petroleum yang segera menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia.
1897: Keluarga Rothschild mengadakan Konggres Zionis Dunia. Zionisme adalah konspirasi untuk menundukkan seluruh dunia ke sebuah pemerintahan dunia yang dikendalikan oleh Yahudi, dan khususnya, oleh Keluarga Rothschild. Pertemuan pertama diselenggarakan di Basel, Swiss, pada 29 Agustus 1897. Pertemuan ini diketuai oleh seorang Yahudi Ashkenazi, Theodor Herzl.
Herzl lalu terpilih sebagai Presiden Organisasi Zionis Dunia yang mengadopsi “Heksagram Merah Rothschild” sebagai bendera zionis yang 51 tahun kemudian menjadi bendera Israel.
Di konferensi ini, Chaim Weizmann, yang nanti menjadi kepalanya, menyatakan:
Chaim Weizmann
Theodor Herzl“Tidak ada orang Yahudi Inggris, Yahudi Perancis, Yahudi Jerman atau Yahudi Amerika. Hanya ada orang Yahudi yang tinggal di Inggris, Perancis, Jerman atau Amerika”.
1903: Pada bulan Agustus, pada Konggres Zionis Dunia ke-6 di Basel, Swiss, diselenggarakan diskusi mengenai tawaran dari Inggris yang menawarkan Uganda sebagai basis negara zionis Yahudi masa depan. Orang-orang Yahudi mengajukan keberatan bahwa mereka menginginkan Palestina.
1905: Sekelompok Rothschild yang didukung oleh orang-orang Yahudi Zionis dipimpin oleh Georgi Apollonovich Gapon berusaha menggulingkan Tsar Rusia di dalam sebuah kudeta komunis. Mereka gagal dan terpaksa kabur dari Rusia hanya untuk diberikan perlindungan di Jerman.
1914: Dimulainya Perang Dunia I. Dalam perang ini, Keluarga Rothschild Jerman meminjamkan uang kepada Jerman, Keluarga Rothschild Inggris meminjamkan uang kepada Inggris dan Keluarga Rothschild Perancis meminjamkan uang kepada Perancis. Lebih jauh lagi, Keluarga Rothschild menguasai kantor berita Eropa, Wolff (didirikan pada tahun 1849) di Jerman, Reuters (didirikan pada tahun 1851) di Inggris dan Havas (didirikan pada tahun 1835) di Perancis,
Keluarga Rothschild menggunakan Wolff untuk memanipulasi rakyat Jerman agar bersemangat untuk berperang.

Akibat revolusi ini, orang yang akan dikenal sebagai Mustafa Kemal Attaturk, seorang Yahudi Kripto Alkoholis, akan menanjak ke kursi diktator Turki. Bahkan beberapa petinggi dalam pemerintahan sekuler Kemal ternyata dipenuhi oleh kalangan Yahudi.

Sangat penting bagi mereka untuk membantai seluruh keluarga termasuk wanita dan anak-anak, demi memenuhi janji yang dibuat oleh Nathan Mayer Rothschild pada tahun 1815. Tindakan ini merupakan sebuah pertunjukan kekuatan dan tantangan orang-orang Yahudi kepada seluruh dunia.
1918: Koresponden London Times untuk Rusia, Robert Wilson, memperlihatkan sebuah meja yang menunjukkan struktur etnis 284 Commissar (Kepala Departemen Pemerintahan Rusia, terutama kelompok militer) di pemerintahan Rusia komunis baru. Para Commissar ini termasuk: 2 negro, 13 Rusia, 15 China, 22 Armenia, dan lebih dari 300 orang Yahudi. Di antara orang-orang Yahudi itu, 264 orang telah datang ke Rusia dari Amerika Serikat sejak jatuhnya pemerintahan Kekaisaran Rusia.


Pada tahun ini juga, orang-orang Bolsheviks Yahudi yang didanai oleh Rothschild, dalam sejarah, membantai 60 juta orang Kristen dan non-Yahudi. Tidak heran Aleksandr Solzhenitsyn dalam karyanya, Gulag Archipelago, vol. 2, menguatkan bahwa orang-orang Yahudi menciptakan dan mengendalikan sistem perkemahan terpusat Soviet teratas. Di dalam perkemahan tersebut, 10 juta orang Kristen dan non-Yahudi meninggal. Pada halaman 79 dari buku ini bahkan dia menyebutkan orang-orang yang mengatur perkemahan ini adalah mesin pembunuh terbesar dalam sejarah dunia. Mereka adalah Aron Solts, Yakov Rappoport, Lazar Kogan, Matvei Berman, Genrikh Yagoda, dan Naftaly Frenkel. Keenam-enamnya adalah orang Yahudi.


1926: N. M. Rothschild and Sons mendanai kembali Underground Electric Railways Company of London Ltd. (Perusahaan Rel Listrik Bawah Tanah London) yang berkepentingan mengendalikan seluruh sistem transportasi bawah tanah London.
1930: Tiga puluh tahun setelah Konggres Zionis Dunia Pertama diadakan di Basel, Swiss, “Bank Dunia” Rothschild pertama yaitu “Bank of International Settlement – BIS (Bank untuk Pembayaran Internasional)” didirikan di tempat yang sama yaitu Basel, Swiss.
Bank ini didirikan oleh Charles G. Dawes (utusan Rothschild dan Wakil Presiden di bawah Presiden Calvin Coolidge dari 1925 sampai 1929), Owen D. Young (utusan Rothschild, pendiri RCA – Radio Corporation of America, 1919 dan Ketua General Electric dari 1922 sampai 1939, dan Hjalmar Schacht dari Jerman (pendiri Reichsbank).

“Didirikannya sebuah bank sentral sama dengan 90 % mengkomuniskan sebuah negara” (Lenin)

Hitler menolak. Akibatnya, Samuel Untermyer, orang Yahudi Ashkenazi yang memeras Presiden Wilson, dan sekarang menjadi Kepala Delegasi Amerika sekaligus Presiden konferensi itu, kembali ke Amerika Serikat dan menyerukan di radio untuk menolak berurusan dengan pedagang atau penjaga toko manapun yang menjual barang buatan Jerman apa pun atau yang berlangganan kapal tua pengapalan Jerman.
Lalu orang-orang Yahudi di seluruh Amerika Serikat ikut serta dalam boikot ini. Mereka melakukan aksi protes di luar dan merusak toko mana pun yang mereka temukan menjual produk yang bertuliskan “Made in Germany”. Akibatnya, toko-toko harus membuang produk mereka atau mengambil resiko bangkrut.
Salah satu pengaruh boikot ini mulai dirasakan di Jerman. Orang-orang Jerman mulai memboikot toko-toko Yahudi dengan cara yang sama seperti orang-orang Yahudi lakukan pada toko-toko yang menjual produk Jerman di Amerika.
Akhirnya, Nazi dan Yahudi di Palestina bekerja sama atas dasar Yahudi ingin semua orang Yahudi tinggal di Palestina, sementara Nazi ingin semua orang Yahudi keluar dari Jerman. Kedua belah pihak lalu menandatangani sebuah perjanjian pemindahan yang dikenal dengan “Ha’avara”. Perjanjian itu mengizinkan pemindahan semua orang Yahudi dan modal mereka dari Jerman ke Palestina.
Akibat dari perjanjian ini, sebanyak 60.000 orang Yahudi Jerman (sekitar 20 % orang Yahudi Jerman) bermigrasi ke Palestina. Mereka menjadi 15 % dari penduduk Yahudi di sana sampai 1939. Mereka membawa 40 juta Dollar aset (bernilai sekitar 600 juta Dollar sekarang) dengan persetujuan rezim Nazi.
1934: Hukum Kerahasiaan Perbankan Swiss direformasi. Setiap pegawai bank yang melanggar rahasia bank dianggap melakukan tindakan illegal yang berakibat kurungan penjara. Ini semua adalah persiapan bagi Perang Dunia II yang dirancang oleh Rothschild, seperti biasa, mereka akan mendanai kedua pihak di dalam perang tersebut.

Di Jerman, Hitler secara fenomenal berhasil mengubah negaranya dalam hal ekonomi sejak dia berkuasa. Dia berhenti berhubungan dengan para bankir internasional Yahudi, dan berdagang dengan barter tanpa utang tercatat di kedua pihak.
Sebagai akibat dari kebijakan ini, Jerman mampu menghidupkan kembali kehidupan sosial dan spiritual semua warga negaranya. Dan warga Jerman mampu membuat Jerman menjadi negara paling kuat dan paling makmur di Eropa hanya dalam waktu 7 tahun.
Orang-orang Yahudi tidak bisa membiarkan ini berlanjut karena mereka tahu ini akan mengakibatkan sistem uang mereka yang dijalankan oleh utang. Maka dimulailah Perang Dunia II tahun ini. Ini bukan perang Jerman melawan sekutu, tapi perang Jerman dan kekuatan uang Yahudi yang mengendalikan kepemimpinan sekutu dengan memanfaatkan mereka dengan media mereka untuk melakukan propaganda kepada rakyat-rakyat sekutu untuk membenci Jerman.
1944: Di akhir Perang Dunia II, pabrik-pabrik I. G. Farben yang dikendalikan oleh Rothschild secara khusus tidak dibidik dalam serangan-serangan bom terhadap Jerman. Menariknya, pada akhir perang, sementara daerah-daerah Jerman menjadi puing-puing, pabrik-pabrik I. G. Farben ditemukan hanya menderita kerusakan 15 %.
1946: Bank of England dinasionalisasikan, itu berarti negara mendapatkan semua saham di Bank of England yang sekarang menjadi milik Bendahara Negara dan dipercayakan di tangan Jaksa Agung Muda Bendahara. Namun, karena pemerintah tidak punya uang untuk membayar saham, mereka malah memberikan para pemegang saham rahasia saat itu saham dari uang. Ini berarti meskipun negara menerima laba operasi bank, perolehan ini sangat dikurangi fakta bahwa pemerintah sekarang harus membayar bunga kepada saham-saham baru yang diterbitkannya untuk membayar saham lama.
Jadi, asupan uang Inggris masih hampir seluruhnya dipegang tangan swasta, dengan 97 % di antaranya dalam wujud bunga yang berbuah pinjaman atau semacamnya yang diciptakan oleh bank-bank komersial swasta. Akibatnya bank ini sangat dikendalikan dan dijalankan oleh orang-orang dari dunia perbankan komersial dan ekonomi konvensional. Angota-anggota Dewan Direksi, yang menentukan kebijakan berasal hampir seluruhnya dari dunia perbankan, asuransi, ekonomi dan bisnis besar, dan tentu saja seorang Rothschild terus duduk di dewannya.
Menariknya lagi, dalam keadaan ini, bank ini tidak diwajibkan memperlihatkan detil-detil langkah apa pun seperti itu, untuk menghindari krisis kepercayaan.
1950: Angka-angka mengungkapkan bahwa sebagaimana direncanakan oleh Keluarga Rothschild, setiap negara yang terlibat dalam Perang Dunia II mengalami penambahan utang berlipat ganda. Akibatnya, mereka semakin di bawah kendali Yahudi. Antara 1940 dan 1950, utang negara Amerika Serikat bertambah dari 43 Miliar Dollar menjadi 57 Miliar Dollar, naik 598 %. Utang Perancis nak 583 % dan utang Kanada naik 417 %.
1954: Di Belanda, Bilderberg Group bertemu untuk kali pertama di Hotel Bilderberg di Arnhem. Bilderberg Group adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan oleh Rothschild berisi 100-200 orang berpengaruh, kebanyakan politisi dan pembisnis. Mereka bertemu sekali setahun dan diam-diam menjalankan perintah kekuasaan dunia Yahudi di balik layar. Mereka bisa memeriksa para pemimpin potensial suatu negara, dan memutuskan apakah mereka menginginkan orang itu menjadi pemimpin negara yang bersangkutan. Contohnya, Bill Clinton ada di sana pada tahun 1991, Tony Blair ada di sana pada tahun 1993 dan Angela Merkel ada di sana pada tahun 2005.
1959: Bank de Rothschild Frères di Perancis, mendirikan Imétal sebagai sebuah perusahaan yang memayungi semua bisnis pertambangan mineral mereka. Bank de Rothschild Frères ini pada tahun 1967, berganti nama menjadi Banque Rothschild.

1981: Banque Rothschild dinasionalisasikan oleh Pemerintah Perancis. Bank baru ini disebut Compagnie Européenne de Banque. Keluarga Rothschild kemudian mengatur seorang penerus bagi bank Perancis ini, Rothschild and Cie Banque (RCB) yang akan menjadi rumah investasi Perancis terdepan.
1985: N. M. Rothschild and Sons menganjurkan Pemerintah Inggris untuk memprivatisasi gas Inggris. Mereka lalu menganjurkan Pemerintah Inggris untuk memprivatisasi hampir semua aset milik negara, termasuk baja Inggris, batu bara Inggris, semua dewan pengurus listrik daerah Inggris, dan semua dewan pengurus air daerah Inggris. Anjuran ini akan menghasilkan beberapa miliar Poundsterling untuk mereka. Seorang anggota parlemen Inggris yang terlibat dalam privatisasi ini adalah Norman Lamont yang akan menjadi Konselor Bendahara, mantan bankir Rothschild.



Bantuan yang diterima oleh Rusia dari Barat juga langsung masuk ke dalam kantong kelompok perbankan Yahudi. Ini terungkap ketika Washington Times melaporkan bahwa Presiden Rusia, Boris Yeltsin, yang marah karena sebagian besar pemasukan bantuan luar negeri disedot.

Akibatnya, Konselor Bendahara Inggris, Norman Lamont (sebelum menjadi anggota parlemen, dia adalah seorang bankir modal bersama N.M Rothschild and Sons), mengumumkan kenaikan suku bunga bank sebanyak 5 % dalam satu hari. Inggris pun terjerumus ke dalam resesi yang berlangsung bertahun-bertahun ketika banyak bisnis jatuh dan pasar perumahan hancur.

Menariknya, pada tahun tersebut sebuah pengadilan dengan 17 anggota yang berbasis di Zurich mengatur untuk menyelidiki identitas-identitas 5.500 rekening asing dan 10.000 rekening Swiss yang telah tidur sejak akhir Perang Dunia II, lalu menemukan bahwa hanya 200 rekening berisi total sekitar 10 juta dolar, kurang dari 1 % nya 1,5 Miliar Dollar yang diperas oleh Bronfman, bisa dilacak kembali kepada korban-korban holocoust itu.
Apakah Bronfman mengembalikan sisa 99 % dari 1,5 Miliar Dollar itu kepada Swiss? Tentu saja tidak, dan kebetulan, sekitar 6 tahun kemudian, dia hampir tidak memberikan apa-apa kepada para korban holocoust. Orang-orang Yahudi dituduh menyalahgunakan uang yang mereka dapatkan dengan meniup atas nama “keadilan untuk korban” holocoust yang belum tentu benar memang korban.

1998: Pada tanggal 18 Januari, Michael Specter menerbitkan sebuah cerita di New York Times yang berjudul “Trafficker’s New Cargo: Naive Slavic Women (Muatan Baru Para Pedagang Illegal: Wanita-Wanita Slavia yang Naif)”. Kisah ini mengungkap cara mafia Yahudi Rusia mendominasi perdagangan budak wanita kulit putih dalam pelacuran. Banyak di antara wanita polos yang mereka tipu itu berakhir di Israel.

Pada 1 Oktober, Rome Observer menampilkan sebuah cerita tentang bagaimana polisi Italia memutus jaringan pedofilia yang telah menculik anak-anak non-Yahudi berusia antara 2 dan 5 tahun dari panti asuhan, lalu memperkosa dan membunuh mereka. Jaringan pedofil (terdiri dari 11 anggota geng Yahudi) ini telah memfilmkan pemerkosaan dan pembunuhan tersebut demi keuntungan industri film porno sadis dan sudah menjual salinannya, lebih dari 1.700 pelanggan telah membayar sebanyak 20.000 Dollar untuk melihat anak-anak berusia 2 sampai 5 tahun ini diperkosa secara brutal dan dibunuh.
2001: Seorang kepala Oligarki Yahudi Rusia, Vladimir Gusinsky, melarikan diri ke Rusia. Di sana dia menghadapi tuntutan pencucian uang, lalu bersembunyi di Israel. Dia berkewarganegaraan ganda Rusia dan Israel.
2003: Seorang kepala Oligarki Rusia, Mikhail Khodorkovsky, ditahan di penjara Rusia dengan tuduhan penipuan, penggelepan dan mangkir pajak.
2005: Pada tanggal 30 September, surat kabar Denmark, Jyllands-Posten, menerbitkan 20 ilustrasi kartun. Sebagian besar di antaranya menggambarkan Nabi Muhammad. Kartun-kartun ini lalu dicetak ulang di lebih 50 negara yang mengakibatkan protes skala besar dari komunitas muslim sedunia.
Alasan tepat dari percetakan kartun ini adalah untuk menyulut ketegangan antara dunia Barat dan komunitas muslim. Menariknya, editor budaya Jyllands-Posten yang bertanggung jawab atas terbitan asli kartun-kartun ini adalah Flemming Rose, seorang Yahudi.
Pada 5 Desember, setelah tuduhan dari para perevisi holocoust bahwa pemimpin-pemimpin Perang Dunia II tidak pernah menyebutkan holocoust orang-orang Yahudi di kamar-kamar gas. Richard Lynn, Profesor Emeritus di University of Ulster, melaporkan penelitiannya tentang masalah ini:
“Saya telah memeriksa tulisan dan pidato Perang Dunia II Churchill dan pernyataannya sangat tepat, tidak sekali pun dia menyebut “kamar gas Nazi”, genosida orang Yahudi”, atau “enam juta” korban Yahudi dalam perang”.
Pada 6 Desember, David Cameron terpilih sebagai Pemimpin Partai Konservatif Inggris. Cameron adalah kesukaan lama Keluarga Rothschild. Cameron telah menjadi penasehat khusus Norman Lamont ketika dia menumbangkan ekonomi Inggris untuk Keluarga Rothschild pada tahun 1993. Cameron juga punya hubungan dengan keluarga kerajaan Inggris.


Dinasti Rothschild di Asia

1836: David Sassoon meningkatkan perdagangannya di Cina sampai lebih dari 30.000 peti opium pertahun, dan kecanduan obat-obatan di kota-kota pesisir menjadi endemis.
1839: Cina mengalami kecanduan opium yang merajalela yang mengisi kocek David Sassoon, keluarga kerajaan Inggris dan Keluarga Rothschild. Akibatnya, Kaisar Manchu memerintahkan perdagangan opium dihentikan. Dia memilih Komisioner Kanton, Lin Tse Hu, sebagai pemimpin kampanye melawan opium. Lin Tse Hu mengatur penyitaan 2.000 peti opium Sassoon dan membuangnya ke sungai. David Sassoon memberi tahu Keluarga Rothschild yang menuntut angkatan bersenjata Inggris untuk membalas demi melindungi bisnis perdagangan narkoba mereka.

- Pengesahan penuh perdagangan opium di Cina
- Kompensasi bagi David Sassoon 2 juta Poundsterling untuk opium yang dibuang ke dalam sungai oleh Lin Tse Hu
- Kedaulatan Teritorial untuk Raja Inggris atas beberapa pulau lepas pantai yang dipilih.
- Ketentuan-ketentuan berikut dirancang untuk menjamin Keluarga Rothschild, lewat boneka mereka, David Sassoon, hak untuk menyediakan opium bagi segenap penduduk Cina.

“Saya menjadi kematian, penghancur dunia”.
Dan pada bulan itu juga, ledakan berikutnya di Jepang mengakibatkan matinya 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 orang di Nagasaki.

- Salomon Adler, mantan pejabat Bendahara Amerika Serikat yang juga mata-mata Soviet;
- Israel Epstein, putera seorang Bolsheviks Yahudi yang dipenjara oleh Tsar Rusia karena berusaha menyulut revolusi di sana;
- Frank Coe, pejabat terdepan IMF yang dimiliki oleh Rothschild
1984: Mossad terjerumus masalah. Mereka melatih angkatan bersenjata khusus Sri Langka dan pemberontak Macan Tamil dari Sri Langka di sekolah pelatihan Mossad yang sama, Kfar Sirkin, Israel. Ini terjadi setelah menjual kursus latihan militer kepada kedua belah pihak, sebagai langkah maju dari Keluarga Rothschild yang mendanai kedua pihak dalam perang. Dan ketika kedua faksi pergi untuk kembali ke Sri Langka, tidak ada yang tahu bahwa musuh mereka dilatih di perkemahan yang sama oleh organisasi yang sama.

Bolshevisme adalah pelepasan kepemilikan negara Kristen dunia sampai tingkat tidak ada modal tersisa di tangan orang Kristen. Dengan demikian, semua orang Yahudi bisa bersama-sama memimpin dunia dan menguasai tempat manapun yang mereka pilih” (George Pitter-Wilson)
Dinasti Rothschild di Afrika


Selama perang inilah perkemahan terpusat diciptakan, ketika Inggris mengumpulkan siapa pun yang bersimpati kepada para Boer, termasuk wanita dan anak-anak, lalu menempatkan mereka di perkemahan-perkemahan tidak sehat dan dijangkiti demam. Tentara Inggris Rothschild lalu menang perang, dan kekayaan besar emas dan berlian mengalir ke kocek Keluarga Rothschild.
1972: World Health Organization (WHO, organisasi kesehatan dunia) melakukan program vaksinasi cacar besar-besaran untuk jutaan orang Afrika. Vaksin cacar ini ditempeli virus HIV/AIDS sehingga program pengurangan penduduk yang didukung oleh Rothschild bisa dimulai di kalangan penduduk berkulit hitam miskin yang tumbuh dengan kecepatan tinggi.
1994: Nelson Mandela terpilih menjadi menjadi Presiden Afrika Selatan yang digembar-gemborkan oleh penjilat media di seluruh dunia. Ketika media milik Yahudi memuji hari bersejarah tersebuat bahwa seorang pria berkulit hitam terpilih untuk memimpin Afrika Selatan.

“Saya tidak menyangkal bahwa saya melaksanakan sabotase itu”.
Apa yang lalai media Yahudi sebutkan adalah bahwa Mandela yang kebetulan sebelum dikurung menulis pamflet “Cara Menjadi Komunis yang Baik”, sekedar ditempatkan di penjara agar tidak ada gangguan bagi Afrika Selatan yang dijalankan oleh Keluarga Oppenheimer Rothschild dan khususnya bisnis-bisnis tambang emas dan berlian mereka.
Memang, Kepala Keluarga Oppenheimer sekarang, Harry Oppenheimer, memiliki 95 % tambang berlian dunia. Tidak mengejutkan bahwa media Yahudi lalai memberi tahu pembaca kenapa orang-orang kulit hitam di Afrika Selatan memang mendapatkan Afrika untuk rakyat Afrika, itu karena semua tambang emas dan berlian (kekayaan Afrika Selatan) masih dikendalikan oleh orang-orang Yahudi.

Akibatnya, negara itu menderita penurunan standard yang dramatis bagi penduduk kulit hitamnya, dan dengan cepat menurun ke status negara yang paling penuh kekerasan dan kejahatan. Infeksi AIDS melonjak sampai setidaknya 25 % penduduk kulit hitam. Penerus Mandela, Govan Mbela, setelah menjadi penerus Mandela sebagai Presiden, menyatakan bahwa kemiskinanlah, bukan HIV, penyebab AIDS.
2000: Di Tanzania, dengan sekitar 1,3 juta orang sekarat akibat AIDS. Bank Dunia dan IMF yang bertanggung jawab atas ekonomi Tanzania sejak 1985, memutuskan Tanzania mengubah periksa gratis di rumah sakit. Mereka juga memerintahkan Tanzania untuk mengubah biaya sekolah dari sistem pendidikan yang sebelumnya gratis, lalu mengungkapkan keterkejutan ketika pendaftaran sekolah jatuh dari 80 % menjadi 66 %. Produk Domestik Bruto (PDB) Tanzania jatuh dari 309 Dollar menjadi 210 Dollar perkapita, standard melek huruf jatuh dan rasio kemiskinan melarat telah meningkat, meliputi 50 % penduduk.
2004: Para pemimpin Islam di Nigeria Utara, mengklaim kampanye imunisasi United Nations Children’s Fund (UNICEF, Dana Anak-Anak PBB) merupakan bagian dari plot Amerika Serikat untuk mengurangi penduduk daerah itu dengan menyebarkan AIDS dan alat-alat sterilisasi. Orang-orang Afrika berkaca uji-uji coba laboratorium mereka sendiri menunjukkan vaksin itu terkontaminasi. Untuk membuktikan vaksin itu aman, Pemerintah Amerika Serikat mengirim satu tim ilmuwan, pemimpin agama, dan lain-lainnya ke sana untuk menyaksikan uji-uji coba vaksin itu di laboratorium-laboratorium asing. Bagaimanapun, begitu uji-uji coba itu selesai, mereka menolak untuk merilis hasilnya.
Dinasti Rothschild di Timur Tengah

1924: Edmond de Rothschild (Anak Jacob (James) Mayer Rothschild) mendirikan Palestine Jewish Colonization Association (PJCA) yang memperoleh tanah seluas lebih dari 500 Km2. Lalu dia mendirikan berbagai usaha bisnis di sana, termasuk mendirikan industri anggur Israel.

1925: Ensiklopedia Yahudi tahun itu membuat pernyataan tentang keberadaan orang-orang Yahudi Ashkenazi (yang mewakili sekitar 90 % umat Yahudi) dengan pengakuan mengejutkan bahwa musuh orang Yahudi, yaitu Esau (juga dikenal sebagai Edom), sesungguhnya merupakan sebagian besar ras Yahudi.


“Tidak, di seluruh dunia”.
1947: Inggris menyerahkan kendali atas Palestina kepada PBB. PBB memutuskan Palestina dibagi menjadi 2 negara. Satu Yahudi dan satu Arab, dengan Yerussalem tetap menjadi Zona Internasional yang dinikmati oleh semua keyakinan agama.
Padahal PBB tidak punya hak untuk memberikan properti Arab kepada siapapun. Orang Yahudi hanya memiliki 6 % dari total orang Palestina pada saat itu, tapi Resolusi PBB 181 menghibahkan 57 % tanah Palestina kepada Yahudi. Dengan demikian, orang Arab Palestina, yang pada saat itu sejumlah 94 %, hanya disisakan 43 %.
Serangan-serangan teror terhadap Inggris di Palestina berlanjut, selama musim panas, 3 teroris Yahudi (Jacob Weiss, Meir Nakar dan Aushalom Habib) ditemukan bersalah atas serangan terhadap penjara Acre pada 4 Mei 1947. Mereka akan dihukum gantung.

Eksekusi para teroris dilakukan, dan para sersan Inggris ditemukan dieksekusi juga, digantung dari 2 pohon eukaliptus. Tidak puas dengan membunuh para prajurit Inggris ini, orang-orang Yahudi meranjau mayat mereka.
Menariknya, sebuah surat kabar Inggris, Daily Express, pada awalnya memasang di berita utama sebuah foto besar kedua prajurit ini digantung di pohon, tapi halaman depan ini sudah dihapus dari arsip Daily Express. Pemilik Daily Express adalah Richard Desmond, seorang pornografi Yahudi.

Sesudah PBB mengubah Palestina menjadi sebuah negara Yahudi merdeka dan sebuah negara Arab merdeka pada 15 Mei 1948, orang-orang Israel meluncurkan serangan militer lainnya kepada orang-orang Arab (Palestina) dengan alat-alat pengeras suara di atas truk-truk yang meraung-raung kepada orang-orang Arab bahwa kalau mereka tidak segera pergi, mereka akan dibantai.
Sebanyak 800.000 orang Arab yang teringat pembantai Deir Yassin kabur dengan panik sambil meninggalkan akta kelahiran mereka. Negara Israel kemudian meluluskan hukum bahwa hanya orang Arab yang bisa membuktikan kewarganegaraan mereka yang boleh kembali ke tanah mereka. Itu berarti 400.000 orang Arab tidak bisa kembali dan kehilangan semua properti yang mereka miliki di sana.
Setelah rangkaian kejahatan perang genosida perbuatan Yahudi ini, orang-orang Yahudi sekarang menguasai 78 % bekas Palestina, dibandingkan dengan 57 % yang telah diberikan kepada mereka secara illegal oleh PBB yang dikendalikan oleh Yahudi. Ironisnya, orang-orang Arab, banyak di antara mereka orang Kristen, tidak akan pernah mendapat ganti rugi atas rumah, properti dan bisnis yang dicuri dari mereka selama genosida ini.
1954: Agen-agen Israel merekrut warga Mesir keturunan Yahudi untuk mengebom sasaran-sasaran Barat di Mesir, untuk mengkambinghitamkan orang-orang Arab. Ini jelas merupakan usaha untuk merusak hubungan Amerika dan Mesir. Menteri Pertahanan Israel, seorang Yahudi Ashkenazi bernama Pinhas Lavon akhirnya dicopot dari jabatannya, meskipun banyak orang berpikir sesungguhnya David Ben-Gurion lah yang bertanggung jawab.

1967: Perlakuan orang-orang Yahudi terhadap orang-orang Palestina akhirnya menyulut kemarahan dunia Arab terutama di Mesir, Yordania dan Suriah untuk bersiap-siap di perbatasan Israel. Ketiga negara ini mendadak diserang oleh Israel, akibatnya, Sinai dicuri dari Mesir, sedangkan West Bank dan sungai Yordania dicuri dari Yordania. Bahkan pada 9 Juni 1967, Israel secara illegal menduduki Dataran Tinggi Golan yang direbutnya dari Suriah. Daerah ini lalu menyediakan sepertiga air bersih Israel.
1973: Dalam usaha untuk mendapatkan tanah-tanah yang dicuri Israel tersebut. Mesir, Yordania, Suriah dan Irak menyerang Israel dan mendesak pasukan Israel untuk mundur. Karena Israel terancam kalah, pemerintah Amerika Serikat yang dikendalikan oleh Yahudi mengirim banyak peralatan dan persenjataan militer Amerika Serikat dari uang pajaknya untuk mendukung tentara Israel. Bahkan Pemerintah Amerika Serikat menyiagakan angkatan bersenjata Amerika Serika baik di Jerman maupun di Fort Bragg, Carolina Utara sehingga sewaktu-waktu bisa dikirim ke Israel untuk membantu tentara Israel dalam perang ini.
1977: Pada tanggal 25 Desember, Knesset Israel meluluskan hukum anti missionaris, 5738-1977, yang mendekritkan bahwa kalau ada orang Kristen non-Yahudi memberikan sebuah Perjanjian Baru kepada seorang Israel, dia bisa dipenjara sampai 5 tahun.
1978: Pada bulan Maret, tentara Israel memasuki Lebanon Selatan dan menduduki bentangan tanah 6 mil ke utara perbatasan mereka. Peristiwa ini akibat serangan kepada Israel dengan terbunuhnya 30 orang penumpang sebuah bus. Dari situ mereka meluncurkan serangan-serangan bom Cluster tanpa pandang bulu. Serangan ini mengakibatkan kematian lebih dari 1.500 orang Lebanon dan Palestina, kebanyakan di antara mereka adalah rakyat sipil.




Taktik ini dijelaskan dalam buku “Profits of War (Keuntungan Perang)”. Di dalamnya mantan penasehat intelijen khusus untuk Perdana Menteri Israel, Yitzhak Shamir, Ari Ben-Menashe, menjelaskan bagaimana intelijen Israel telah mendanai kelompok-kelompok teror Palestina untuk melakukan serangan kepada sasaran-sasaran Israel, agar dunia terutama Amerika, bersimpati kepada Israel dan orang-orang Yahudi serta membenci orang-orang Palestina.
1991: Menyusul invansi Irak terhadap Kuwait pada 2 Agustus 1990, pada 6 januari 1991, Amerika Serikat dan Inggris memulai rentetan pengeboman udara ke sasaran-sasaran di dalam Irak. Pada 24 Februari, rentetan serangan darat di mulai yang berlangsung selama 100 jam sampai 28 Februari, ketika sebuah kejahatan terjadi.
Kejahatan ini adalah pembantaian 150.000 tentara Irak dengan bahan bom udara bahan bakar. Orang-orang Irak ini melarikan diri lewat jalan tol yang padat dari Kuwait ke Basrah. Presiden George Herbert Walker Bush memerintahkan pesawat udara Amerika Serikat dan unit-unit darat untuk membunuh tentara yang menyerah ini, yang kemudian di buldozer ke dalam kuburan massal tanpa tanda di gurun pasir.
Kejadian ini bertepatan dengan jatuhnya Hari Purim (hari libur Yahudi) pada tahun tersebut. Inilah hari orang-orang Yahudi merayakan kemenangan mereka atas Babilonia kuno yang sekarang bertempat di dalam batas-batas Irak, dan hari ketika orang-orang yahudi didorong untuk mendapatkan pembalasan berdarah terhadap musuh-musuh mereka, yang Purim nyatakan pada dasarnya adalah semua orang non-Yahudi.

1994: Pada 25 Februari, tepatnya pada hari Purim, di Israel, Dr. Baruch Kappel Goldstein, yang melayani sebagai seorang dokter di Israeli Defense League (IDF, Liga Pertahanan Israel), dan merupakan keturunan langsung dari Rabi Shneur Zalman dari Liadi, pendiri gerakan Chabad Lubavitch, memasuki mesjid cave of the Patriachs (gua para kepala keluarga) saat shalat dan membunuh 29 orang muslim serta melukai 125 orang lainnya. Dia melakukan ini dengan menembaki mereka dengan sebuah senjata otomatis. Akhirnya dia kalah jumlah oleh orang-orang yang selamat dan dihajar sampai mati.
Hanya 2 hari setelah pembantaian Goldstein, Rabi Yaacov Perrin menyatakan:
“Satu juta orang Arab tidak sebanding dengan kuku jari seorang Yahudi”.
1996: dalam rangkaian serangan militer Israel terhadap tentara Hizbullah di Lebanon Selatan yang disebut “Operation Grapes of Wrath (Operasi Anggur Kemurkaan)”, tentara Israel melancarkan semua roket kepada sebuah ambulans di Beirut, membunuh 6 orang rakyat sipil, yaitu 2 wanita dan 4 anak-anak.
Kurang dari seminggu kemudian, tepatnya pada 18 April, Israel melakukan “Tragedi yang Mengerikan” lagi ketika mereka dengan sengaja menembaki sebuah perkemahan perlindungan PBB di desa Qana, Lebanon Selatan, membunuh 106 rakyat sipil Lebanon yang sedang mengungsi di sana. Mereka mengungsi ke sana karena tahu tempat itu disetujui menjadi tempat tanpa pertempuran antara tentara Hizbullah dan Israel yang sedang berperang.

“Ariel Sharon adalah orang yang damai”.

Amerika Serikat tidak melakukan apa-apa untuk mengkritik Israel atas peristiwa ini. Amerika Serikat menerima saja alasan mereka bahwa ini adalah kecelakaan. Padahal beberapa saksi mata yang tanpa ragu berkata bahwa tindakan ini disengaja dan bahkan ada bukti foto ketika pembunuhan ini terjadi di siang hari, Corrie sedang mengenakan jaket orange terang.

Mantan Agen Mossad, Victor Ostrovsky, meramalkan bahwa terjadinya hal ini pada halaman 252 di dalam bukunya “The Other Side of Deception”, yang diterbitkan pada tahun 1994:
“Kalau Mossad bisa mengatur agar Hamas (Partai Perjuangan Sejati Rakyat Palestina) mengambil alih jalan-jalan Palestina dari PLO, maka rencana itu terbukti benar”.
Rencana yang dimaksudkannya adalah mendukung elemen-elemen radikal muslim sehingga para fundamentalis tersebut tidak akan bisa bernegosiasi dengan Barat.
Pada 12 Juli, 2 prajurit Israel menyasar ke wilayah Lebanon dan ditangkap sebagai tahanan perang oleh tentara Lebanon. Media Yahudi di seluruh dunia berteriak bahwa mereka diculik, tapi tidak menyebutkan fakta bahwa Israel telah menangkap dan memenjarakan lebih dari 9.000 orang Palestina tanpa peradilan. Israel mulai mengebom Lebanon tanpa pandang bulu.
Sehubungan dengan 9.000 orang palestina yang dipenjara tanpa peradilan. Artikel 111 hukum Israel memandatkan bahwa pemerintah boleh menahan siapapun selama waktu yang tidak terbatas, tanpa peradilan dan tanpa menyatakan tuntutannya.
Ketika media Yahudi melaporkan konflik antara Israel dan Lebanon ini, mereka tidak menyebutkan jumlah penganut Kristen di Lebanon yang mencapai 40-45 % dari populasi penduduknya. Mereka malah menggambar Lebanon sebagai segerombolan teroris Al-Qaeda muslim yang jahat. Dalam sebulan, lebih dari 1.000 pria, wanita dan anak-anak Lebanon terbunuh. Ratusan ribu orang terluka, dan seperempat penduduk negara itu mengungsi.

“Klaim bahwa kita kalah tidak punya landasan, setengah Lebanon hancur, apakah itu kekalahan?”
“Tidak akan pernah ada retorika Hak Asasi Manusia pada orang-orang Yahudi. Kalau pun ada, itu pasti sebuah kesalahan”.
Sumber: Prime Idea
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on Dinasti Rothschild dan Kekejaman Zionisme )3 Proklamasi di Indonesia
Proklamasi 17 Agustus 1945
Pagi itu di jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, sudah dipenuhi dengan orang-orang yang berharap peristiwa besar akan terjadi. Jumat, 17 Agustus 1945, halaman rumah di jalan Pegangsaan Timur no.56 menjadi tempat berkumpulnya para pemuda. Sebuah tiang menjadi tatapan dan mereka berharap mimpinya akan berkibar di ujung tiang itu.
Seseorang memasuki halaman, lalu menuju ke dalam rumah. Sejenak ia mendapatkan keheningan, waktu menunjukkan pukul delapan pagi. Lalu ia memasuki sebuah kamar dan mendapatinya sedang tertidur pulas. Pelan-pelan ia mengusap kaki seseorang yang terlihat lelah. Lelaki itu baru pulang pagi tadi dari Rengasdengklok.
Lelaki itu terbangun dan memandangnya. Senyumnya begitu lemah, terucap kata, “pating greges.” Tamu yang disapanya memberikan obat, setelah memeriksa ada panas di tubuh lelaki yang dibangunkannya.
Dialah seorang dokter bernama dr. R. Soeharto, dan lelaki yang mengatakan dirinya tak enak badan itu adalah Soekarno. Lalu atas persetujuan Soekarno, sang dokter memberinya sebuah suntikan chinine-urethan intramusculair. Lalu Soekarno melanjutkan tidurnya sejenak.
Pukul 9.30 pagi, Soekarno terbangun, tubuhnya terlihat lebih sehat. Ketika berjumpa dengan sang dokter, ia meminta agar Hatta segera dipanggil untuk datang.
Dengan berpakaian rapi, mengenakan pakaian serba putih (celana lena putih dan kemeja putih) dengan potongan yang saat itu popular disebut sebagai “kemeja pimpinan” dengan bersaku empat, Soekarno menyambut Hatta dan segera menuju halaman depan rumahnya. Sebuah teks Proklamasi dibacakan.
Inilah sebuah pernyataan kemerdekaan yang sebelumnya di dalam pidatonya Soekarno ada mengatakan “…sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib di tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya…”
Puncak perjuangan yang pada akhirnya harus keluar dari mulut Soekarno, sebuah bukti sejarah bahwa ia memang layak mengambil posisi untuk menyatakan itu. Karena sebelum Proklamasi ini terjadi, sebelumnya juga sudah dibacakan dua proklamasi yaitu Proklamasi Gorontalo 23 Januari 1942 dan Proklamasi Cirebon 15 Agustus 1945. Namun kedua Proklamasi ini tidak diakui sebagai buah pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam arti sebagai hari peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia.
——
Proklamasi Gorontalo 23 Januari 1942
Kekalahan Belanda oleh Jepang, pada Perang di Laut Jawa, membuatnya menjadi gelap mata. Gorontalo dibumi hanguskan yang dimulai pada tanggal 28 Desember 1941. Adalah seorang pemuda bernama Nani Wartabone (saat itu berumur 35 tahun) memimpin perjuangan rakyat Gorontalo dengan menangkapi para pejabat Belanda yang masih ada di Gorontalo.
Bergerak dari kampung-kampung di pinggiran kota Gorontalo seperti Suwawa, Kabila dan Tamalate, mereka bergerak mengepung kota Gorontalo. Hingga akhirnya Komandan Detasemen Veld Politie WC Romer dan beberapa kepala jawatan yang ada di Gorontalo menyerah takluk pada pukul 5 subuh.
Nani Watabone
Dengan sebuah keyakinan yang tinggi, pada pukul 10 pagi Nani Wartabone memimpin langsung upacara pengibaran bendera Merah Putih di halaman Kantor Pos Gorontalo. Dan dihadapan massa yang berkumpul, ia berkata :
“Pada hari ini, tanggal 23 Januari 1942, kita bangsa Indonesia yang berada di sini sudah merdeka bebas, lepas dan penjajahan bangsa mana pun juga. Bendera kita yaitu Merah Putih, lagu kebangsaan kita adalah Indonesia Raya. Pemerintahan Belanda sudah diambil oleh Pemerintah Nasional. Agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban.”
Selanjutnya Nani Wartabone mengumpulkan rakyat dalam sebuah rapat akbar (layaknya peristiwa lapangan Ikada) di Tanah Lapang Besar Gorontalo untuk menegaskan kembali kemerdekaan yang sudah diproklamasikan.
Namun sayangnya ketika Jepang mendarat di Gorontalo, 26 Februari 1942, Jepang melarang pengibaran bendera Merah Putih dan memaksa rakyat Gorontalo untuk takluk tanpas syarat kepada Jepang.
Kisah Nani Wartabone terlalu panjang untuk diungkapan, walau ia di masa Jepang mengalami patah semangat ketika Jepang tak mau diajak berkompromi hingga akhirnya ia kembali ke kampung halamannya di Suwawa dan hidup sebagai petani.
Saat kekalahan Jepang oleh Sekutu, Jepang bersikap lain. Sang Saka Merah Putih diijinkan berkibar di Gorontalo dan Jepang menyerahkan pemerintahan Gorontalo kepada Nani Wartabone pada tanggal 16 Agustus 1945. Sementara rakyat Gorontalo baru mengetahui telah terjadi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 1945.
Nani Wartabone memimpin Gorontalo untuk masa-masa kelam berikutnya, menghadapi pasukan Belanda yang membonceng Sekutu. Dalam sebuah perundingan di sebuah kapal perang sekutu pada tanggal 30 November 1945, Belanda menangkap dan menawannya. Ia dibawa ke Manado dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas tuduhan makar pada tanggal 23 Januari 1942 yaitu Proklamasi yang dibacakannya.
Namun di waktu yang berjalan, kekalahan sekutu mengubah nasibnya kelak. Ia kembali ke Gorontalo pada tanggal 2 Februari 1950. Nani Wartabone pada tanggal 6 April 1950 menolak RIS dan memilih bergabung dengan NKRI. Untuk beberapa waktu ia dipercaya sebagai kepala pemerintahan di Gorontalo, hingga Penjabat Kepala Daerah Sulawesi Utara, dan anggota DPRD Sulawesi Utara. Selanjutnya ia memilih untuk kembali tinggal dan bertani di desanya di Suwawa.
Tapi itu juga tak berlangsung lama. Letkol Ventje Sumual dan kawan-kawannya memproklamasikan pemerintahan PRRI/PERMESTA di Manado pada bulan Maret 1957. Ia terpanggil kembali untuk melawan. Namun perlawanan tak seimbang, karena pasukan Nani Wartabone kekurangan persenjataan, hingga mereka memilih untuk bergerilya di dalam hutan, sekedar menghindar dari sergapan tentara PRRI/PERMESTA.
Pada bulan Ramadhan 1958 datanglah bantuan pasukan tentara dari Batalyon 512 Brawijaya yang dipimpin oleh Kapten Acub Zaenal dan pasukan dari Detasemen 1 Batalyon 715 Hasanuddin yang dipimpin oleh Kapten Piola Isa. Bersama pasukan-pasukan dari pusat inilah mereka berhasil merebut kembali pemerintahan di Gorontalo dari tangan PRRI/PERMESTA pada pertengahan Juni 1958.
——-
Proklamasi Cirebon 16 Agustus 1945
Kekalahan Jepang tinggal menghitung hari saja, setelah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Namun karena Jakarta tidak termasuk jalur perang Jepang dengan Sekutu, maka yang terlihat kekuatan bala tentara Jepang masih utuh.
Suasana Jakarta tetap mencekam bagi para kelompok pergerakan. Ada 4 kelompok illegal menurut Maroeto Nitimihardjo yang tampak saat itu, yaitu kelompok Soekarni, Kelompok Sjahrir, Kelompok Mahasiswa dan Kelompok Kaigun.
Kelompok-kelompok itu mendengar Sjahrir meminta Soekarno dan Hatta untuk mempercepat pernyataan Proklamasi sekembalinya Soekarno dan Hatta dari perundingan di Dalat, Saigon dengan Marsekal Terauchi, wakil kaisar Jepang. Namun Soekarno masih menunggu kepastian dari Laksmana Maeda tentang hal kekalahan Jepang tersebut
Hal ini membuat kelompok-kelompok illegal itu marah dikarenakan mereka melihat keraguan Sjahrir selama ini untuk menjalankan kesepakatan bahwa Sjahrirlah yang harus siap memimpin kemerdekaan dikarenakan ia bersih dari pengaruh Jepang. Hingga membuat kelompok-kelompok illegal ini, tidak termasuk Sjahrir bergerak cepat.
Terjadi beberapa pertemuan antara lain di Jalan Cikini Raya 71, di Lembaga Ecykman dan di Laboratorium Mikrobiologi (di samping pasar Cikini). Wikana dan dr. Darwis ditugaskan untuk mendesak langsung Soekarno-Hatta (tanpa perantara Sjahrir) untuk memproklamirkan kemerdekaan yang berujung dengan “penculikan” atau membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Gerak cepat yang tak ragu-ragu ini akhirnya melahirkan sebuah peristiwa di pagi hari di tanggal 17 Agutus 1945 sebagai hari kemerdekaan.
Di waktu yang berjalan cepat dalam ketidakpastian peristiwa, seorang bernama dr.Soedarsono (ayah dari Juwono Soedarsono) datang bertemu Maroeto Nitimihardjo (seperti pengakuannnya di buku berjudul “Ayahku Maroeto Nitimihardjo Mengungkap Rahasia Gerakan Kemerdekaan” karangan Hadidjojo, anak Maroeto) di sebuah ‘pengungsian’ bagi istri dan anaknya yaitu di desa Perapatan, sebelah barat Palimanan, 30 km jauhnya dari Cirebon tempat dr.Soedarsono berasal. Dr.Soedarsono meminta teks Proklamasi yang dibuat Sjahrir yang katanya dititipkan pada Maroeto. Namun Maroeto menyatakan tidak ada.
Sutan Sjahrir
Hingga dr.Soedarsono menjadi berang dan berkata, “Saya sudah bersepeda 60 kilometer hanya untuk mendengar, Sjahrir tidak berbuat apa-apa. Katakan kepada Sjahrir, saya akan membuat proklamasi di Cirebon.”
Dan akhirnya terkabarlah bahwa Proklamasi itu dibuat dan dibacakan oleh dr.Soedarsono pada pagi hari tanggal 16 Agustus 1945 di alun-alun Cirebon yang dihadiri sekitar 150 orang. Sehari sebelum Soekarno membacakan Proklamasi di penggangsaan Timur 56 Jakarta.
Namun kisah yang dipaparkan Maroeto berbeda dengan kisah yang diungkap oleh Des Alwi, anak angkat Sjahrir. Menurutnya, teks proklamasi yang dibacakan Soedarsono adalah hasil karya Sjahrir dan aktivis gerakan bawah tanah lainnya yang melibatkan Soekarni, Chaerul Saleh, Eri Sudewo, Johan Nur, dan Abu Bakar Lubis. Penyusunan teks dilakukan di Asrama Prapatan Nomor 10, Jakarta, pada 13 Agustus 1945.
Ada sebaris teks proklamasi yang diingat oleh Des Alwi yaitu : “Kami bangsa Indonesia dengan ini memproklamirkan kemerdekaan Indonesia karena kami tak mau dijajah dengan siapa pun juga.
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on 3 Proklamasi di Indonesia )Militer Pertama dalam Kekhalifahan Islam
Sejarah Islam mencatat puncak kegemilangan Islam dengan berdirinya sejumlah khilafah (pemerintahan) Islamiyah. Misalnya, khilafah Umayyah, Fathimiyah, Abbasiyah, Usmaniyah (Turki Usmani), dan lainnya. Bila yang satu runtuh, muncullah dinasti lainnya yang siap melanjutkan pemerintahan Islam.
Itu pulalah yang menandai berdirinya Dinasti Mamluk (Mamalik). Awalnya, Dinasti Mamluk ini merupakan bagian dari Dinasti Abbasiyah. Begitu juga dengan Dinasti Seljuk.
Tidak seperti kebanyakan dinasti Islam yang pada umumnya musnah dengan berakhirnya keturunan para pendirinya, Kesultanan Delhi berakhir setelah mengalami lima kali pergantian kepemimpinan.
Salah satu dinasti yang pernah memimpin Kesultanan Delhi ini adalah para keturunan Qutbuddin Aybak, seorang budak dari Turki. Mereka memerintah selama 84 tahun (1206-1290). Dinasti ini disebut juga dengan Dinasti Mamluk.
Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam: Khilafah, diterangkan bahwa kemunculan Kesultanan Delhi berawal dari kampanye militer yang dilakukan oleh Sultan Gur, Mu’izzuddin Muhammad bin Sam, yang juga terkenal dengan sebutan Mu’izzuddin Guri atau Muhammad Guri.
Dengan bantuan panglima militernya Qutbuddin Aybak, Sultan Guri berhasil merebut kembali daerah Gazni dari tangan orang-orang Ghuzz (Turki) pada 1173.
Mu’izzuddin kemudian menaklukkan wilayah Multan dan Uch pada 1175 dengan harapan dapat dijadikan sebagai jalan untuk merebut kembali wilayah Punjab yang pernah dikuasai Dinasti Gaznawi.
Namun, penaklukan Multan, yang semula akan dijadikan sebagai pintu gerbang masuk ke wilayah Hindustan, tidak berlangsung mulus karena mendapat perlawanan keras Mularaja II dari Gujarat pada 1178 yang mengakibatkan kekalahan di pihak Mu’izzuddin.
Setelah kekalahan tersebut, Mu’izzuddin kemudian mengalihkan perhatiannya ke wilayah utara dan berhasil menaklukkan Peshawar (1179), Sialkot (1185), dan Lahore (1186). Dengan takluknya daerah-daerah tersebut, berakhirlah kekuasaan Gaznawi di wilayah India dan digantikan Dinasti Guri.
Setelah berhasil merebut wilayah Punjab dari Dinasti Gaznawi, Mu’izzuddin kemudian meluaskan wilayahnya ke timur Punjab yang saat itu dikuasai oleh para pangeran dari marga Rajput. Wilayah timur Punjab berhasil direbut Mu’izzuddin setelah pasukannya berhasil mengalahkan pasukan Prativiraja pada tahun 1192.
Kemenangan tersebut menjadi dasar peletakan yang paling menentukan secara politik bagi berdirinya kerajaan Islam di India. Di samping itu, kemenangan ini benar-benar memberikan dukungan moral bagi semua pasukan Muslim untuk semakin percaya diri terhadap kekuatan yang dimilikinya dalam menghadapi kerajaan-keraajaan kecil di wilayah utara India.
Kemudian, secara berturut-turut, Mu’izzuddin berhasil menaklukkan Raja Chauhan, penguasa Ajmer dan Delhi, dan disusul dengan penaklukan Benares dan Kanauj dari tangan Raja Jayachandra.
Namun, seiring dengan makin melemahnya kekuatan Dinasti Abbasiyah dan banyaknya negara atau wilayah kekuasaan Abbasiyah yang berdiri sendiri, lama-kelamaan wilayah tersebut mulai melepaskan diri.
Mamluk atau Mamalik merupakan julukan yang diberikan kepada para budak asal Turki yang telah memeluk Islam dan direkrut menjadi tentara oleh penguasa Islam pada Abad Pertengahan. Mereka akhirnya menjadi tentara yang paling berkuasa sepanjang sejarah Islam dan juga pernah mendirikan Kesultanan Mamluk di dua tempat berbeda.
Terdapat dua pemerintahan yang didirikan oleh kaum Mamluk, yaitu Dinasti Mamluk yang berkuasa di India (1206-1290) yang dibentuk oleh Qutbuddin Aybak dan Dinasti Mamluk yang memerintah di Mesir (1250-1517).
Mengutip laman Wikipedia, pasukan Mamluk pertama kali dikerahkan pada zaman Abbasiyyah abad ke-9 Masehi. Bani Abbasiyyah merekrut tentara-tentara ini dari kawasan Kaukasus dan Laut Hitam. Dari Laut Hitam direkrut bangsa Turki dan kebanyakan dari suku Kipchak. Mereka ini pada mulanya bukanlah orang Islam.
Tentara Mamluk ini dikenal sebagai tentara-tentara Islam yang memiliki kesetiaan tinggi kepada syekh, pemimpin suku, dan juga bangsawan mereka. Loyalitas yang tinggi ini kemungkinan juga disebabkan mereka termasuk golongan orang asing dan merupakan kelompok lapisan yang terendah dalam masyarakat.
Sehingga, mereka tidak akan menentang khalifah dan mudah dijatuhkan hukuman jika menimbulkan masalah. Oleh karena itu, tentara Mamluk merupakan aset terpenting dalam militer.
Mamluk di India
Salah satu dinasti Islam yang telah berjasa dalam melakukan ekspansi ke wilayah India adalah Kesultanan Delhi. Dari awal berdiri (1206) hingga masa berakhir (1526), pusat pemerintahannya hampir selamanya di Kota Delhi, sebuah kota di India bagian utara. Bahkan, ketika Kesultanan Mogul mengambil alih, Delhi masih tetap dijadikan sebagai pusat pemerintahan sampai Mogul runtuh pada masa Sultan Bahadur Syah II (1858).
Sultan Bahadur Syah II
Setelah menaklukkan daerah-daerah tersebut, Mu’izzuddin kembali ke Khurasan. Daerah taklukan baru tersebut diserahkan kepada panglima perang kepercayaannya, Qutbuddin Aybak.
Setelah Mu’izzuddin wafat pada 1206, Qutbuddin diakui para pembantunya sebagai sultan untuk wilayah India dan menjadikan Delhi sebagai pusat pemerintahannya. Sejak saat itulah, Dinasti Mamluk muncul sebagai penguasa baru di Kesultanan Delhi.
Kesultanan Mamluk di Mesir
Dinasti Mamluk yang memerintah di Mesir muncul pada saat dunia Islam tengah mengalami desentralisasi dan disintegrasi politik. Kekuasaan Mamluk di Mesir dimulai ketika terjadi perpecahan kekuasaan di kalangan anggota keluarga Salahuddin Al-Ayyubi, pendiri Dinasti Ayubiyah, penguasa Mesir kala itu.
Ketika Turansyah, yang merupakan keturunan terakhir dari Dinasti Ayubiyah, naik tahta menggantikan ayahnya, Al-Malik As-Salih; golongan Mamluk merasa terancam karena Turansyah lebih dekat kepada tentara asal Kurdi daripada mereka. Pada tahun 1250, Mamluk di bawah pimpinan Aybak dan Baybars berhasil membunuh Turansyah.
Istri Al-Malik As-Salih, Syajarah Al-Durr, seorang yang juga berasal dari kalangan Mamluk berusaha mengambil kendali pemerintahan sesuai dengan kesepakatan golongan Mamluk itu. Kepemimpinan Syajarah hanya berlangsung sekitar tiga bulan.
Ia kemudian menikah dengan seorang tokoh Mamluk bernama Aybak dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepadanya. Akan tetapi, segera setelah itu Aybak membunuh Syajarah Al-Durr dan mengambil sepenuhnya kendali pemerintahan.
Pada mulanya, Aybak mengangkat seorang keturunan penguasa Ayubiyah bernama Musa sebagai “sultan syar’i” (formal) di samping dirinya yang bertindak sebagai penguasa yang sebenarnya. Namun, Musa akhirnya dibunuh oleh Aybak. Ini merupakan akhir dari Dinasti Ayubiyah di Mesir dan awal dari kekuasaan Dinasti Mamluk. Dinasti Mamluk berkuasa di Mesir dari tahun 1250 sampai tahun 1517 sebelum akhirnya ditaklukan oleh Bani Usmani.
Wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk meliputi Mesir, Suriah, Hijaz, Yaman, dan daerah di sepanjang aliran Sungai Eufrat. Saat berkuasa, dinasti ini berhasil menumpas bersih sisa-sisa tentara Perang Salib dengan mengusirnya dari Mesir dan Suriah.
Begitu juga ketika bangsa Mongol berhasil menghancurkan dan merebut negeri-negeri yang dikuasai oleh Islam, Dinasti Mamluk menjadi satu-satunya penguasa Muslim yang berhasil mempertahankan wilayah kekuasaannya. Oleh karena itu, Dinasti Mamluk di Mesir sangat berjasa dalam mengembangkan dan mempertahankan dunia Islam.
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on Militer Pertama dalam Kekhalifahan Islam )Benarkah Dajjal Berusia 4.000 Tahun?
Konon, sebelum sampai di Pulau Bermuda atau tinggal di daerah Segitiga Bermuda ini, dajjal dahulunya tinggal di sebuah pulau di laut Yaman. Awalnya, ia lahir di sebuah keluarga penyembah berhala di zaman setelah Sam bin Nuh. Ia dilahirkan di daerah sekitar Palestina di dekat daerah Sodom dan Gomorah (umat kaum Luth) dalam keadaan cacat di matanya.
Sejak kecil, si anak (dajjal) ini suka menyusahkan orang tuanya. Tidur selama sekitar empat tahun lamanya dan tidak bisa berjalan. Suatu hari, di tengah lelapnya tidur, si anak terbangun dan mendatangi berhala sesembahan kedua orang tuanya dan tidur lagi di pangkuan berhala itu. Saat itulah orang tuanya mengumumkan kalau anaknya itu merupakan anak Tuhan.
Orang-orang yang sebelumnya mendengar bahwa anaknya itu tidak bisa berjalan, spontan menertawakan dan mencemoohnya. Sebagian lainnya, ada yang mengambil air berkah.
Oleh banyak orang, si orang tua di laporkan ke hakim dan diputuskan keduanya harus berpisah dengan anaknya. Anaknya ditahan di pengadilan atau istana sedangkan orang tua di bagian lain penjara. Namun, saat terjadi azab kepada penduduk Sodom dan Gomorah, anak ini diselamatkan oleh Malaikat Jibril ke sebuah pulau yang tidak berpenghuni di laut Yaman. Jarak laut Yaman ini membutuhkan perjalanan yang sangat lama dan jika ingin ke pulau tersebut harus melewati terjangan ombak dahsyat. Jika tak hati-hati maka akan tenggelam. Selama di pulau itu, Jibril menugaskan seekor binatang yang badannya dipenuhi bulu lebat untuk merawat dan membantu si manusia cacat itu.
Singkat cerita, ketika sudah semakin besar, ia memutuskan keluar dari pulau itu dan mengembara ke mana saja. Sampai suatu ketika ia bertemu dengan Ibrahim, Musa, dan Nabi Isa.
Dalam pertemuannya dengan Nabi Musa, ia awalnya menjadi pengikutnya. Namun, di balik pertemuan itu ia memiliki maksud jahat. Karena kekagumannya pada Musa, ia menggunakan nama Musa. Namun, untuk membedakan ia dengan Musa dari Mesir (Nabi Musa–Red), maka ia memakai nama Musa Samiri alias Musa dari Samirah, tempat lahirnya sewaktu masih di Palestina.
Karena perbuatannya mengajak Bani Israil membuat patung anak lembu maka Musa AS lalu mengusir Samiri. (Lihat QS Thaha [20]: 97). Ke mana perginya Samiri (dajjal) ini setelah diusir Musa, tidak ada keterangan lanjutan.
Muhammad Isa Daud menyebutkan, sejak diusir itu, Samiri mengembara lagi ke berbagai tempat. Ia terus belajar mengenai sikap umat manusia dan mencari celah untuk menjerumuskannya.
Dan beberapa saat sebelum kelahiran Rasulullah SAW, dajjal kembali ke pulau tempat ia dibesarkan oleh seekor makhluk berbulu tebal tersebut. Saat mendarat itulah, oleh makhluk tersebut, dajjal disuruh berjalan ke bagian dalam gua. Saat membelakangi dinding gua itulah, dajjal kemudian terpasung. Makhluk tersebut menyatakan, ikatan itu hanya akan bisa lepas, saat waktunya telah tiba. Dalam penuturan Isa Daud, dajjal terpasung selama lebih kurang 63 tahun. Sama dengan usia Rasulullah SAW.
Setelah bebas, dajjal kembali mengembara. Puncaknya, ia pergi ke Segitiga Bermuda dan akhirnya bertemu dengan setan. Ia sangat diagungkan oleh setan dan keduanya membuat perjanjian bersama untuk menghancurkan umat manusia dan memalingkannya dari menyembah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan keterangan Muhammad Isa Daud, hingga hari ini dajjal masih hidup. Kendati usianya sudah lebih dari 4.000 tahun, tetapi fisiknya masih tetap muda dan tak ada yang bisa menandingi kekuatannya hingga turunnya Isa Al-Masih, putra Maryam, yang akan membunuhnya. Usianya itu bila dikonversikan dengan Nabi Ibrahim AS, sebagaimana pendapat Sami bin Abdullah Al-Maghluts, bahwa Nabi Ibrahim hidup pada tahun 1997-1822 SM.
Panjangnya usia dajjal ini, karena ia merupakan satu dari tiga orang yang muntazhar (ditangguhkan) atau dipanjangkan umurnya, yakni setan, Nabi Isa AS, dan dajjal. Dan hanya Nabi Isa AS yang mampu mengalahkan dan membunuh dajjal. Wa Allahu A’lam.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on Benarkah Dajjal Berusia 4.000 Tahun? )Khurasan: Negeri Tempat Keluarnya Dajjal
‘’Dajjal akan keluar dari muka bumi ini, di bagian timur yang bernama Khurasan”. (HR Tirmidzi). Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda, ‘’ (Pasukan yang membawa) bendera hitam akan muncul dari Khurasan. Tak ada kekuatan yang mampu menahan laju mereka dan mereka akhirnya akan mencapai Yerusalem, di tempat itulah mereka akan mengibarkan benderanya.’’ (HRTurmidzi).
Dalam kedua hadis itu tercantum kata ‘’Khurasan’’. Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Al-Hadith Al-Nabawi , mengungkapkan, saat ini, Khurasan terletak di ujung timur Laut Iran. Pusat kotanya adalah Masyhad.
Sejarah peradaban Islam mencatat Khurasan dengan tinta emas. Betapa tidak. Khurasan merupakan wilayah yang terbilang amat penting dalam sejarah peradaban Islam. Jauh sebelum pasukan tentara Islam menguasai wilayah itu, Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya telah menyebut-nyebut nama Khurasan.
Letak geografis Khurasan sangat strategis dan banyak diincar para penguasa dari zaman ke zaman. Pada awalnya, Khurasan Raya merupakan wilayah sangat luas membentang meliputi; kota Nishapur dan Tus (Iran); Herat, Balkh, Kabul dan Ghazni (Afghanistan); Merv dan Sanjan (Turkmenistan), Samarkand dan Bukhara (Uzbekistan); Khujand dan Panjakent (Tajikistan); Balochistan (Pakistan, Afghanistan, Iran).
Kini, nama Khurasan tetap abadi menjadi sebuah nama provinsi di sebelah Timur Republik Islam Iran. Luas provinsi itu mencapai 314 ribu kilometer persegi. Khurasan Iran berbatasan dengan Republik Turkmenistan di sebelah Utara dan di sebelah Timur dengan Afganistan. Dalam bahasa Persia, Khurasan berarti ‘Tanah Matahari Terbit.’
Jejak peradaban manusia di Khurasan telah dimulai sejak beberapa ribu tahun sebelum masehi (SM). Sejarah mencatat, sebelum Aleksander Agung pada 330SM menguasai wilayah itu, Khurasan berada dalam kekuasaan Imperium Achaemenid Persia. Semenjak itu, Khurasan menjelma menjadi primadona yang diperebutkan para penguasa.
Pada abad ke-1 M, wilayah timur Khurasan Raya ditaklukan Dinasti Khusan. Dinasti itu menyebarkan agama dan kebudayaan Budha. Tak heran, bila kemudian di kawasan Afghanistan banyak berdiri kuil. Jika wilayah timur dikuasai Dinasti Khusan, wilayah barat berada dalam genggaman Dinasti Sasanid yang menganut ajaran zoroaster yang menyembah api.
***
Khurasan memasuki babak baru ketika pasukan tentara Islam berhasil menaklukkan wilayah itu. Islam mulai menancapkan benderanya di Khurasan pada era Kekhalifahan Umar bin Khattab. Di bawah pimpinan komandan perang, Ahnaf bin Qais, pasukan tentara Islam mampu menerobos wilayah itu melalui Isfahan.
Dari Isfahan, pasukan Islam bergerak melalui dua rute yakni Rayy dan Nishapur. Untuk menguasai wilayah Khurasan, pasukan umat Islam disambut dengan perlawanan yang amat sengit dari Kaisar Persia bernama Yazdjurd. Satu demi satu tempat di Khurasan berhasil dikuasai pasukan tentara Islam. Kaisar Yazdjurd yang terdesak dari wilayah Khurasan akhirnya melarikan diri ke Oxus.
Setelah Khurasan berhasil dikuasai, Umar memerintahkan kaum Muslim untuk melakukan konsolidasi di wilayah itu. Khalifah tak mengizinkan pasukan tentara Muslim untuk menyeberang ke Oxus. Umar lebih menyarankan tentara Islam melakukan ekspansi ke Transoxiana.
Sepeninggal Umar, pemberontakan terjadi di Khurasan. Wilayah itu menyatakan melepaskan diri dari otoritas Muslim. Kaisar Yazdjurd menjadikan Merv sebagai pusat kekuasaan. Namun, sebelum Yadzjurd berhadapan lagi dengan pasukan tentara Muslim yang akan merebut kembali Khurasan, dia dibunuh oleh pendukungnya yang tak loyal.
Khalifah Utsman bin Affan yang menggantikan Umar tak bisa menerima pemberontakan yang terjadi di Khurasan. Khalifah ketiga itu lalu memerintahkan Abdullah bin Amir Gubernur Jenderal Basra untuk kembali merebut Khurasan. Dengan jumlah pasukan yang besar, umat Islam mampu merebut kembali Khurasan.
Ketika Dinasti Umayyah berkuasa, Khurasan merupakan bagian dari wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Damaskus. Penduduk dan pemuka Khurasan turut serta membantu Dinasti Abbasiyah untuk menggulingkan Umayyah. Salah satu pemimpin Khurasan yang turut mendukung gerakan anti- Umayyah itu adalah Abu Muslim Khorasani antara tahun 747 M hingga 750 M.
***
Setelah Dinasti Abbasiyah berkuasa, Abu Muslim justru ditangkap dan dihukum oleh Khalifah Al-Mansur. Sejak itu, gerakan kemerdekaan untuk lepas dari kekuasaan Arab mulai menggema di Khurasan. Pemimpin gerakan kemerdekaan Khurasan dari Dinasti Abbasiyah itu adalah Tahir Phosanji pada tahun 821.
Ketika kekuatan Abbasiyah mulai melemah, lalu berdirilah dinasti-dinasti kecil yang menguasai Khurasan. Dinasti yang pertama muncul di Khurasan adalah Dinasti Saffariyah (861 M – 1003 M). Setelah itu, Khurasan silih berganti jatuh dari satu dinasti ke dinasti Iran yang lainnya. Setelah kekuasaan Saffariyah melemah, Khurasan berada dalam genggaman Dinasti Iran lainnya, yakni Samanid.
Setelah itu, Khurasan menjadi wilayah kekuasaan orang Turki di bawah Dinasti Ghaznavids pada akhir abad ke-10 M. Seabad kemudian, Khurasan menjadi wilayah kerajaan Seljuk. Pada abad ke-13 M, bangsa Mongol melakukan invasi dengan menghancurkan bangunan serta membunuhi penduduk di wilayah Khurasan.
Pada abad ke-14 M hingga 15 M, Khurasan menjadi wilayah kekuasaan Dinasti Timurid yang didirikan Timur Lenk. Khurasan berkembang amat pesat pada saat dikuasai Dinasti Ghaznavids, Ghazni dan Timurid. Pada periode itu Khuran menggeliat menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Tak heran, jika pada masa itu lahir dan muncul ilmuwan, sarjana serta penyair Persia terkemuka.
Sederet literatur Persia bernilai tinggi ditulis pada era itu. Nishapur, Herat, Ghazni dan Merv kota-kota penting di Khurasan menjadi pusat berkembangnya kebudayaan. Memasuki abad ke-16 M hingga 18, Khurasan berada dalam kekuasaan Dinasti Moghul. Di setiap periode, Khurasan selalu menjadi tempat yang penting.
Bangunan-bangunan bersejarah yang kini masih berdiri kokoh di Khurasan menjadi saksi kejayaan Khurasan di era kekhalifahan. Selain itu, naskahnaskah penting lainnya yang masih tersimpan dengan baik membuktikan bahwa Khurasan merupakan tempat yang penting bagi pengembangan ajaran Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on Khurasan: Negeri Tempat Keluarnya Dajjal )Salah Kaprah Tentang Bintang Daud
oleh: Ustadz Acmad Rofi’i Asy-Syirbuny
Penyematan nama Nabi Daud عليه السلام dalam penyebutan “Bintang Daud”, dimana Bintang Daud (Bintang David) tersebut yang sekarang banyak digunakan oleh kaum Freemason dalam ritual sihir, okultis dan acara-acara pemanggilan roh halus yang kerap mereka lakukan; adalah merupakan kesalah-kaprahan dan kedustaan yang nyata terhadap Nabi Daud عليه السلام, karena Nabi Daud عليه السلام tidak pernah mengajarkan sihir dan beliau عليه السلام adalah seorang Nabi utusan Allah سبحانه وتعالى yang merupakan penyeru ajaran Tauhid terhadap Bani Israil .
“Bintang Daud” yang berbentuk Hexagram ini sebenarnya merupakan simbol yang digunakan oleh para Tukang Sihir, penghitung bintang di langit dan para “astronom” kuno yang berasal dari kebudayaan paganisme antara lain di Mesir, Babylonia ataupun kebudayaan-kebudayaan kuno lainnya.
Bahkan sangat disayangkan Bintang Hexagram ini sekarang digunakan pula sebagai logo dari Universitas Islam Negeri (UIN) Gunung Djati Bandung. Allahul musta’aan.
Berikut ini adalah berbagai bukti bahwa simbol Hexagram tersebut sudah ada, bahkan jauh sebelum masa Nabi Daud عليه السلام.
———o0o———
1. Simbol bintang Hexagram pada Hindu:
Sab-kona, simbol Goloka, tempat tinggal Krisna
Sab-kona Bintang Goloka atau Goloka-Yantra, tercatat dalam sejarah Weda dan kebudayaan kuno lainnya. Sebelum simbol ini muncul di dunia Barat dengan sebutanBintang Daud atau David Star maka simbol ini juga telah digunakan di jantung spiritualitas di India dan disebut sebagai Sab Kona.
Sab-Kona mendefinisikan sebuah bintang bersudut enam yang mewakili ruang suci. Dibangun dengan menggabungkan dua segitiga sempurna, segitiga yang menghadap keatas disebut Purusa dan yang menghadap kebawah disebut Prakarti.
Dalam literatur Weda ditulis bahwa Sri Brahma Samhita tinggal di Goloka.
Sudarsana Sab-Kona
2.Simbol bintang Hexagram di Sumeria:
Museum Vorderasiatisches di Berlin menampilkan beberapa segel silinder dari abad 2500 SM, dihiasi dengan simbol langit yang menggambarkan bintang-bintang dengan enam, tujuh, dan delapan segi. Bintang-bintang tersebut digunakan di Sumeria dalam konteks astrologi atau astronomi.
3. Simbol bintang Hexagram di Assyria:
Bintang Hexagram pada Black Obelisk dari Shalamaneser III di Irak. Obelisk ini didirikan di kota Asiria, Nimrud sebagai monumen publik pada tahun 825 Sebelum Masehi sewaktu terjadi perang saudara.
4. Simbol bintang Hexagram di Minos :
Di Museum Heraklion di Kreta terdapat sebuah Piringan Phaestos kuno yang terbuat dari tanah liat dibakar. Piringan ini memiliki banyak ukiran. Salah satu ukirannya adalah lingkaran dengan enam titik dalam bentuk hexagram dengan titik ketujuh di tengah. Bentuk Hexagram ini bisa terlihat jika titik-titik tersebut dihubungkan dengan sebuah garis. Piringan ini berasal dari 1700 Sebelum Masehi.
Simbol Hexagram ditemukan di Istana Festos di Kreta oleh seorang arkeolog Italia bernama Doro Levy. Simbol ini berasal dari 1700 SM, berarti 700 tahun sebelum Nabi Daud dilahirkan. Sekarang simbol ini dipamerkan di Museum Herakelion, Kreta.
5. Simbol bintang Hexagram di Carthage/Tunisia:
Koin ini ditemukan di Carthage (– sekarang adalah Tunisia di Afrika Utara –) yang memiliki lambang hexagram, dan disebut Koin Fenisia. Berasal dari abad ke-5 SM.
6. Simbol bintang Hexagram di Jepang :
The Crest Kagome dapat ditemukan di beberapa kuil Shinto tertua di Jepang yang berasal dari abad ke-5 SM. Di Kuil Utama Ise yang dibangun untuk Gedung Kekaisaran Jepang, simbol hexagram ini diukir pada semua lampu di sepanjang jalan menuju ke kuil.
7. Simbol bintang Hexagram di Yunani :
Bintang Hexagram juga terdapat pada sebuah “Terracotta Drinking Cup” dari Yunani yang berasal dari 560 SM, dipamerkan di Metropolitan Museum of Art di New York.
8. Simbol bintang Hexagram di Sri Lanka:
Ditemukan di Kataragama di Srilanka, sebuah situs ziarah yang terkenal untuk kepercayaan Hindu dan Budha. Ukiran ini berasal dari abad ke-3 SM, dengan huruf Tamil ‘Om‘ di tengah. Dipamerkan di Museum für Völkerkunde, di Basel.
9. Simbol bintang Hexagram di Israel :
Capernaum
Beberapa Bintang David kuno telah ditemukan di Israel, tetapi semua itu berasal dari masa sebelum orang Yahudi mengadopsi simbol ini untuk mewakili keyakinan mereka. Bintang Hexagram juga ditemukan terukir pada guci-guci Gibeon, yang berasal dari akhir masa Kuil Pertama Kerajaan Israel, yaitu pada abad ke-6 SM. Namun, arkeolog mengatakan bahwa bisa saja ini adalah salinan lambang Thasos dan Carthago dari Yunani yang berfungsi untuk menandai anggur. Bintang Hexagram lainnya telah ditemukan di Caperneum tetapi itu kemungkinan adalah milik kuil Romawi.
Hisam Palace Israel
Hisam Palace,Yerikho memiliki hexagram dengan ukuran yang sangat besar dan paling terkenal di Israel. Hisam Palace ini dibangun oleh Penguasa Muslim Al-Walid bin Yazid yang membangun istananya pada tahun 743 M.
10. Simbol bintang Hexagram di Mesir :
Perhatikan simbol Hexagram pada logam pemberat timbangan yang hampir pudar ini, yang berasal dari abad ke-2 SM.
Guci kaca dari Arab ini berasal dari tahun 1000 M
11. Simbol bintang Hexagram di Romawi :
“Roman Mosaic” di Bardo Tunisia
“Roman Mosaic” di Cyprus
12. Simbol bintang Hexagram di Meksiko :
Simbol ini diambil dari Benteng Uxma Maya di Meksiko, yang menunjukkan beberapa contoh yang menyerupai hexagram. Para sarjana Meso-amerika meyakini simbol ini adalah mewakili matahari. Benteng Uxma dibangun sekitar 700 M.
13. Simbol bintang Hexagram di India :
Perisai Kaisar Akbar
Juga di India, di Istana Hisam dari Kekaisaran Moghul, maka Kaisar Akbar (abad ke-16 M) berkuda ke medan pertempuran dengan simbol Hexagram pada perisai kebanggaannya.
14. Simbol bintang Hexagram pada Alchemy :
Simbol Alchemy dari abad ke-5 hingga ke-17 M, dimana Bintang Hexagram terdiri dari dua segitiga sempurna yang mewakili laki-laki (segitiga mengarah keatas) dan mewakili wanita untuk segitiga mengarah kebawah. Namun dalam Alchemy, hexagram ini selalu diartikan sebagai enam buah planet yang mengelilingi matahari ditengahnya, atau mewakili unsur api dan air, juga mewakili bumi dan langit.
15. Simbol bintang Hexagram pada penginapan Mason di Edinburgh :
Simbol Freemason di sebuah penginapan Mason di Edinburgh.
16. Simbol bintang Hexagram di Kathmandu :
Bintang Hexagram di Kuil Hanuman di Kathamandu.
17. Simbol bintang Hexagram di Istanbul :
Sebuah hexagram pada pintu bangunan di Istanbul.
18. Simbol bintang Hexagram di logo UIN Sunan Gunung Djati Bandung :
Setelah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merubah logonya dengan menggusur gambar Kitab Suci Al Qur’an dengan tampilan menyerupai Hexagram atau Bintang David, kini UIN Sunan Gunung Djati Bandung seperti mengikuti jejak koleganya di Jakarta.
Bahkan logo terbaru kampus yang terletak di kawasan Cibiru tersebut tampil dengan gambar menyerupai Bintang David yang lebih vulgar ketimbang UIN Jakarta. Analisa ini bukan untuk memvonis bahwa logo terbaru UIN Bandung pasti terkait misi Zionisme. Tidak sama sekali, karena di situs UIN Bandung sendiri dijelaskan bahwa makna Bintang Bersegi Enam Warna Putih pada lambangnya, dimaksudkan sebagai “Ayat-ayat Kauniyah” yang harus digali, dikelola, dan dikembangkan oleh manusia, serta dibimbing oleh wahyu untuk mewujudkan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang bertugas untuk memakmurkan alam, dan sekaligus melambangkan “Rukun Iman”. WAllahu a’lam.
Namun kita patut menyayangkan terjadinya hal ini dan mencoba bersikap husnudzon bahwa pihak UIN khilaf atas terjadinya “kecelakaan” pada logo barunya tersebut.
Kalau seksama kita perhatikan, logo Hexagram hadir secara terang menyala dan diperlihatkan secara utuh. Keenam sudutnya hanya naik sedikit ke atas dan ke bawah namun tetap mengandung unsur Hexagram sebagai perlambang kaum masonik secara kuat. Karenanya, jika saja kita tatap secara fokus, kita akan terhantar pada tampilan gambar bendera Israel saat ini.
Selain daripada itu, logo UIN Bandung kali ini juga menampilkan logo pentagram kecil yang dikelilingi Bintang David tersebut. Pentagram adalah simbol religius kaum pagan. Di Indonesia, khususnya Bandung, simbol pentagram sudah tidak asing. Pentagram menjadi sangat terkenal khususnya pada band-band underground Bandung, dimana mereka kerap memakainya, namun abai pada pengetahuan sejarah persentuhannya dengan nilaisatanisme. Bahkan mungkin kita juga sudah masa bodoh apakah sebuah lambang mengandung nilai satanisme atau tidak.
Padahal Anton Lavey, penulis Injil Setan yang kerap mengkampanyekan simbol pentagram, pernah menyatakan bahwa musik adalah alat yang dipakai para penganutKabbalah dalam melebarkan misinya. Oleh karena itu tak pelak, konon Marliyn Mansondan Black Sabbath adalah band Metal yang pertama kali terpengaruh oleh Gereja Setanbuatan Anton Lavey. Simbol pentagram juga menjadi perwujudan dari Kambing Mendez-Goat alias Baphomet.
Lalu kenapa logo UIN Bandung bisa seperti ini? Ini sepertinya ekses dari peralihan nama IAIN menjadi UIN yang mengandung beberapa konsekuensi logis, termasuk masalah logo.
Rektor UIN Bandung, Profesor Nanat Fatah Natsir, seperti diberitakan Pikiran Rakyattertanggal 3/11/2010, pernah menyatakan bahwa penggantian logo ini didasarkan atas perubahan status dari IAIN menjadi UIN sehingga terdapat program studi yang menyelenggarakan bidang pendidikan umum. Hal itu berbeda dengan dengan sebelumnya, dimana IAIN hanya terdiri dari program studi yang berkaitan dengan agama Islam.
Walhasil kita mesti cermat bahwa Hexagram atau bintang persegi enam seperti sudah menjadi “hak paten” pengikut satanisme dan paganisme yang kuat dipengaruhi freemasonry. Terlebih kampus Islam harus menjadi garda terdepan membumikan nilai Islam dan menjauhi millah kaum kafir. ‘Ubudullooh Wajtanibuth-Thooghuut’, beribadahlah hanya kepada Allah saja dan tinggalkanlah segala sesembahan selain Allah, yang kita kenal dengan nama thooghuut. Dan puncak thooghuut adalah Iblis.
Sumber: Ustadz Rofi’i
Dongeng Jepang: Tanabata
Pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil hiduplah seorang pemuda miskin. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya pemuda tersebut menjual gerabah. Setiap hari ia berjalan dari kampung ke kampung untuk menawarkan gerabah buatannya. “Gerabah… gerabah…!!!” teriaknya setiap hari. Meskipun sangat berat dan melelahkan tetapi sang pemuda selalu riang gembira menawarkan barang dagangannya.
Pada suatu hari yang panas, sang pemuda berjalan menyusuri tepi sebuah danau yang jernih. “Ah, hari ini melelahkan sekali” katanya sambil meletakkan bakulnya di tepi danau tersebut dan mengusap peluh yang menetes di dahinya. Sang pemuda membasuh muka dan minum beberapa tangkup air yang diambil dengan tangannya. “Ah, segarnya…” katanya dengan senang.
Sang pemuda hendak melanjutkan perjalanan ketika sayup-sayup terdengar suara perempuan yang sedang bercanda ria dari arah danau. “Suara siapa ya?” tanyanya dalam hati. Dengan penuh konsentrasi dia coba tajamkan pendengarannya serta dipicingkannya matanya untuk mencari sumber suara tersebut. Ternyata suara tersebut memang berasal dari beberapa wanita yang sedang mandi di tepi danau. Melihat wanita cantik yang sedang mandi itu, hati sang pemuda menjadi berdebar-debar karena malu. Ketika ia sedang mencari tempat persembunyian agar tidak terlihat oleh para wanita itu, ia melihat beberapa helai pakaian yang sangat halus dan indah warnanya. Mungkin itu adalah pakaian para wanita yang sedang mandi. Akhirnya timbullah pikiran jahat sang pemuda untuk mengambil sebuah pakaian mereka. Lalu pakaian itu disembunyikannya dalam bakulnya. Sang pemuda lalu pergi menjauh dari tempat itu.
Menjelang senja, sang pemuda kembali lagi melewati danau tersebut untuk melihat-lihat apakah ada wanita-wanita cantik yang tadi sedang mandi masih ada atau sudah pergi. Betapa terkejutnya ia ketika melihat dari balik pohon di tepi danau seorang wanita yang cantik jelita tanpa berpakaian selembar pun sedang menangis seorang diri. Dengan hati berdebar-debar sang pemuda mendekati gadis itu.
“Hai, kenapa engkau menangis?” tanya sang pemuda.
“Pakaianku dicuri orang! Aku tak bisa pulang tanpa pakaian itu” jawab sang gadis.
Sang pemuda jadi merasa kasihan melihat gadis itu menangis, sejenak timbul niatnya untuk mengembalikan pakaian yang telah diambilnya tadi. Tapi, karena baru pertama kali ia melihat gadis secantik itu, maka timbul niatnya untuk mengajak sang gadis ikut pulang ke rumah bersamanya. Sang gadis pun sangat berterima kasih atas kebaikan sang pemuda untuk mengajaknya pulang ke rumah.
Karena sang gadis tidak punya tempat tujuan lainnya di dunia ini maka ia memutuskan untuk tinggal bersama sang pemuda. Mereka pun akhirnya menikah. Beberapa waktu kemudian sang gadis yang kini telah menjadi istrinya, melahirkan seorang anak. Kehidupan mereka pun menjadi semakin bahagia.
Pada suatu hari, seperti biasanya sang suami pergi bekerja, sedangkan sang istri tinggal di rumah untuk memasak dan bermain dengan anaknya yang masih bayi. Hari itu tidak seperti biasanya, sang bayi menangis dengan keras, hingga sang ibu harus bersusah payah untuk menidurkannya. Ketika anaknya sedang tertidur pulas, tanpa disadarinya mata sang ibu tertuju pada sebuah benda aneh yang digantung di langit-langit rumahnya. Benda apa itu ya? Karena penasaran, maka diambilnya tangga untuk mengambil benda yang sedang tergantung di atas. Ternyata benda itu adalah sebuah bungkusan kain. Perlahan-lahan dibukanya bungkusan itu dan… “Oh, ini pakaianku yang selama ini aku cari. Ternyata suamiku sendiri yang telah menyimpannya!” katanya dengan sedih bercampur gembira. Segera dipakainya pakaian itu. Dan dengan menggendong anaknya yang masih tertidur pulas itu, ia hendak terbang ke angkasa. Bersamaan dengan itu suaminya pulang ke rumah. Melihat istrinya mengenakan pakaian itu suaminya menjadi sedih dan khawatir.
“Istriku, hendak pergi kemana engkau?” tanyanya dengan mata berkaca-kaca.
“Suamiku, aku telah menemukan pakaian yang selama ini aku cari. Sesungguhnya aku adalah bidadari dari langit. Dan kini saatnya aku harus kembali ke langit. Karena disanalah tempatku!” kata sang istri sambil perlahan-lahan melayang ke udara.
“Istriku, jangan tinggalkan aku!” teriak sang suami dengan memohon.
“Kalau engkau ingin menemui aku, buatlah seribu pasang sandal jerami, lalu pendamlah dalam tanah di hutan bambu yang tinggi. Panjatlah pohon bambu itu hingga mencapai kerajaan langit. Nanti kita akan dapat bertemu lagi. Sampai jumpa…” kata istrinya dengan mata berkaca-kaca karena sedih berpisah dengan suaminya. Dan perlahan-lahan sang istri pun naik ke atas langit hingga hilang di balik awan putih.
Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, sang suami segera mengumpulkan jerami sebanyak-banyaknya dan tanpa kenal lelah bekerja siang malam untuk membuat seribu pasang sandal jerami. Akhirnya sang suami berhasil membuat 999 pasang sandal, tetapi karena sudah tidak sabar ingin menemui istri dan anaknya segera diangkut ke-999 sandal jerami tersebut dan dikubur dalam hutan bambu. Tiba-tiba dari dalam timbunan sandal jerami tersebut tumbuhlah sebatang pohon bambu yang menjulang tinggi ke angkasa. Sang suami pun menaiki pohon bambu tersebut sampai ke ujungnya. Tetapi karena sandal jerami yang dibuatnya kurang satu pasang, maka sang suami tidak bisa mencapai kerajaan langit yang hanya kurang satu lengan saja. Betapa pun tangan sang suami menggapai-gapai tidak juga sampai ke kerajaan langit. Maka ia pun berteriak sekencang-kencangnya untuk memanggil sang istri. “Istriku… aku datang untuk menemuimu. Keluarlah!”
Teriakan sang suami pun akhirnya sampai juga ke telinga sang istri. Diulurkannya lengan sang istri untuk menjangkau lengan suaminya. Akhirnya sang suami berhasil juga menginjakkan kaki di kerajaan langit. Setelah itu mereka berdua menghadap ke dewa langit yang juga ayah sang istri. Tetapi karena pada dasarnya kerajaan langit tidak menyukai adanya hubungan antara manusia dan dewa, maka dengan cara apapun ayah dan ibu istrinya memisahkan hubungan anaknya dengan manusia.
Suatu hari sang ayah memerintahkan suami anaknya untuk mengambil air tanpa tumpah sedikitpun dengan keranjang yang banyak lubangnya. Tentu saja hal tersebut mustahil. Dalam kebingungannya sang istri menolong sang suami dengan membawakan kertas minyak untuk menutupi keranjang yang berlubang-lubang itu. Sewaktu ayah sang istri melihat bahwa keranjang tersebut mampu menampung air, ia sangat terkejut.
“Ternyata manusia juga mempunyai kepandaian!” katanya dengan bersungut-sungut. Sejenak hati sang suami lega, tetapi hal itu belumlah berakhir.
Saat itu adalah saat musim panas. Di kerajaan langit, makan buah semangka adalah suatu pantangan yang tidak boleh dilakukan karena akan menimbulkan suatu bencana. Namun, karena sang ibu ingin memisahkan anak gadisnya dari suaminya, maka ia memerintahkannya untuk memetik semangka di kebun.
“Belah dan bawa kemari buah semangka dari kebun!” perintah sang ibu.
Karena ia pikir memetik dan membelah buah semangka bukanlah merupakan pekerjaan sulit, maka tanpa banyak basa-basi sang suami langsung pergi ke kebun untuk mengambil buah semangka. Dipotongnya buah semangka tersebut dengan hati-hati. Tetapi selanjutnya apa yang terjadi? Dari dalam buah semangka yang terbelah itu mengalirlah air bah dengan derasnya. Sang suami terseret arus air tersebut tanpa bisa berbuat apa-apa. “Tolong… tolong!” teriak sang suami. Ayah dan ibu sang istri tertawa senang melihat suami anaknya terseret arus air yang telah berubah menjadi sungai yang besar. Istrinya yang baru menyadari terjadinya bencana tersebut segera pergi ke tepi sungai tersebut. Namun ia terlambat. Suaminya telah terbawa arus sungai yang jauh. Ia sangat sedih. Ia pun berteriak, “Suamiku! Kita akan bertemu setiap tanggal tujuh! Tujuh…!”
Tetapi karena suaminya semakin menjauh, maka yang terdengar oleh suaminya hanya angka “tujuh”.
Aliran sungai di kerajaan langit tersebut dinamakan sungai Amanogawa. Setiap tanggal tujuh tiap bulannya, sang istri selalu menunggu kedatangan sang suami di tepi sungai Amanogawa. Tetapi berbulan-bulan ditunggunya suaminya tidak muncul-muncul juga. Akhirnya suaminya datang untuk menemui sang istri tercinta pada tanggal 7 bulan 7 (Juli). Sang suami hanya mendengar angka tujuh dan tujuh, jadi pikirnya bertemu pada tanggal tujuh bulan tujuh. Sejak saat itu mereka hanya dapat bertemu satu kali dalam setahun yaitu pada tanggal 7 Juli. Sampai saat ini tanggal 7 Juli diperingati sebagai Festival Tanabata di Jepang. Di hari itu, masyarakat Jepang menggantungkan kertas kecil warna-warni berisi berbagai macam permohonan di ranting pohon bambu dengan harapan agar permohonan tersebut dapat terkabulkan.
Dongeng Tanabata ini berasal dari Prefektur Kagawa. Tema kisah cinta yang tragis ini memberikan inspirasi bagi masyarakat tradisional Jepang untuk menjadikan kedua tokoh dalam cerita itu sebagai dewa-dewi yang dapat mengabulkan segala permohonan mereka, terutama hal-hal yang berhubungan dengan cinta asmara. Nilai-nilai positif yang dapat diambil antara lain adalah ketulusan cinta tidak akan pernah mati walaupun diterpa berbagai macam rintangan.
Read Full Post | Make a Comment ( Comments Off on Dongeng Jepang: Tanabata )dikutip dari: Antonius R. Pujo Purnomo, M.A. TANABATA Kumpulan Cerita Rakyat Jepang Pilihan. Era Media. 2007
« Previous Entries Next Entries »